----------•°•----------
Flashback on
•
•
•"Dad, malem ini bolehkan minum ini?"rheino mengatungkan sampanye ke udara dengan alisnya naik turun menggoda sang ayah.
Chris langsung saja meyambar minuman haram itu dari putra sulung nya"Gak boleh!"
" Ih! Kan kita uda legal dad " Kali ini samie, dia gak terima.
" Belom ya.. Di Korea itu 20 tahun kalian baru legal "
" Oh gosh!! C'mone dady.. we're Australian boys "ujar rheino bersamaan dengan samie, kompak banget wajah julid andalan mereka bedua.
" Tetep gak boleh!! " Tegas chris langsung naikin itu minuman haram ke ruang kerjanya di lantai 3.
Minuman haram itu dia dapat dari teman kantor nya.
Sebelum naik keatas chris memberikan beberapa kaleng minuman yang aman di konsumsi, bersoda tapi tidak beralkohol.
Dasarnya dua anak kunyuk di tambah satu tuyul si peter, otak jailnya merajalela.
Mereka ini uda nyiapin sampanye lain, dimana itu si peter yang bawa.
Maklum si peter kan brokenhome, ibunya sering banget mabuk-mabukan, jadilah ia bawa itu satu botol dari apartemennya.
Mereka buang itu isi minuman aslinya ke wastafel, sehabis itu dia masukin sampanye kedalam situ.
" Anjir Ngoplos " Cletuk peter
" Enggak lah anjing! Kan cuma ganti isinya bukan nyampur " Sanggah samie.
"Gini amat punya sodara kagak ada yang bener"lirih lixie yang sedari tadi tiduran di sofa cuma merhatiin dua saudara kembarnya sama satu temen laknat nya lagi buru-buru beresin kekacauan yang mereka buat.
" Nih buat lo lix "itu peter dia nyodorin satu kaleng yang isinya gak penuh itu kearahnya.
Tapi sebelum lixie mengambil itu kaleng minuman, langsung di saut sama rheino.
" Lixie gak boleh " Ujar rheino.
" Dih kenapa? "Jelaslah lixie mengerutkan keningnya.
" Nih.. Kamu minum ini aja " Lixie merotasi matanya, sedangkan peter cekikikan.
Gimana si peter gak nyekikik yang di sodorin kotak susu coklat.
" Gak mau ah! Lixie maunya yang itu" langsung itu punya samie di sambar gitu aja. Tensin dong si lixie sama peter.
Mereka semua emang enggak menuhin semua kaleng minuman nya.
Ya 1 tegukan kecil aja nih para remaja pasti uda teler, ini malah sok-sokan ngisi setengah kaleng , huh dasar bocah prik.
Lixie emang sama sekali enggak ada niatan buat minum, dia cuma sok-sokan aja, nyatanya gak di minum dia tarok di meja, nih anak-anak juga belom ada yang minum.
Chris turun dari lantai tiga, sewaktu di ujung tangga, indra penciuman nya uda gak beres. Ya tentulah aromanya mencuat sekali,
Tetapi chris mikir positif , mungkin botol punya dia tadi tumpah atau gimana gitu.
Tapikan botolnya belom di buka, yaudalah chris gak mau ambil pusing juga.
Dia samber lah itu minuman berkaleng yang sudah dibuka gak tau punya siapa, langsung dia teguk gitu aja.
" Aaahhh....Mmmmctk " Chris mengernyit
" Kok rasanya aneh " Batin dia, tapi ketiga anak itu baik-baik aja, maksudnya gak se dramatis dirinya.
Ya karena ketiga anak itu ngeliatin dirinya akhirnya Chris habisin gitu aja, tuh kepalanya uda mulai pening, ketiga bocah ini juga mulai melayang-layang.
Yang Chris habisin itu satu kaleng hampir penuh sekitar 330 mili.
Sedangkan ketiga bocah laknat itu minum dikit tapi cukup buat mereka kehilangan kewarasannya.
Apalagi Chris ini jarang banget minum ya auto teller lah dirinya.
Lixie yang sedari tadi fokus sama gamenya dia gak tau kalau keempat orang ini uda pada kagak waras di bawah sofanya.
Padahal ini baru jam 10 malem yaemang sih uda mau jam 11 malem, lixie bangkit dari sofa.
Matanya nangkep ayahnya lebih dulu, dengan kepalanya diatas meja dengan kedua lengan nya mengatung dibawah.
Lixie uda yakin itu ayahnya pasti ikutan minum,sehabis itu lixie melirik di bawah kakinya.
Peter uda nindih tubuh kakak sulungnya, sedangkan samie " Astaga " Lixie cekikikan sendiri ngeliat betapa kacaunya posisi saudaranya.
Pantat samie berada tepat di kepala rheino, itu klau samie kentut, angin nya langsung nembus ke telinga rheino.
Cukup lama lixie menikmati kekacauan ini, akhirnya ia bangkit, berniat mengantar semua orang ini kedalam kamar masing-masing.
Khusus Peter dia uda ogah-ogahan kalau nuntun keatas, rencananya biar tidur sekamar sama rheino.
Iya...
Peter sama rheino itu sudah official selama satu tahun terakhir.
Lixie lebih dulu nyamperin ayahnya.
" Daddy " Panggil lixie, berusaha nyadarin ayahnya.
" Em " Chris nyaut , perlahan ia buka itu matanya.
Pandangan Chris meremang ia membuang nafas panjang, posisinya berhadapan sejajar dengan putra bungsunya.
" Felix " Kata chris
Lixie sadar ayahnya pasti ngelantur, jadi lixie tidak menanggapi apa yang ayahnya katakan.
Ia meraih lengan kekar ayahnya " Daddy lixie ban____"mata anak itu membulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance [ Chanlix ] ✔
Fanfic"Jika hubungan ini berdosa.. Lixie tidak keberatan hidup di dalam dosa ini daddy" Cerita ini Mengandung > BxB > Bi > BL > Bromance > verbal violence > NC 🔞 • Happy Reading 💕 Start 02/22/2022w End www/15/2022