CHAPTER 09

1.2K 99 0
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Seperti janjinya, Aqeela akan seharian menghabiskan waktu bersama Rassya di rumah lelaki itu. Kini gadis itu sudah siap dengan pakaiannya. Yakni celana jeans ketat, kaos hitam dan jaket. Sederhana tapi tetap terlihat cantik.

"Kakak mau kemana?" tanya Alyza memicingkan matanya.

"Mau pergi," jawab Aqeela mengelus rambut bocah itu.

Alyza mencebikkan bibirnya. "Kesel ihh tiap hari minggu kakak nggak pernah ada waktu sama aku! SBL SBL SBL sebel banget lochh!"

Aqeela melotot. "Heh siapa yang ngajarin?"

"Bang Ale."

Aqeela menghela nafas. "Kan kemarin kita udah main bareng sayang, masih kurang emangnya?"

"Ya kurang ihhh kakak fokus sama temen sama Rassya mulu! Aku kesel banget!"

Aqeela diam. Dia memang jarang ada waktu dengan Alyza. Berada di rumah saja hanya waktu malam. Itu pun terkadang. Karena dia juga sering menginap di markas Alastor. Apalagi Aldy dan Afina membebaskan nya tidur di mana saja. Jadi dia semakin jarang di rumah.

"Udah lah dek emang kakak udah nggak sayang kita lagi," cibir Aleandra baru masuk ke rumah.

"Abanggg!" Alyza langsung mendekat ke arah Aleandra.

"Ish," Aqeela memutar bola matanya.

"Lohh kakak katanya mau pergi?" tanya Afina baru datang.

"Iya ma, tapi adek malah rewel."

Afina mengernyit. "Kenapa dek?" tanyanya pada Alyza yang berada di samping Aleandra.

"Aku pengen sering-sering sama kakak Maaa. Tapi kayaknya kakak nggak sayang aku, jadi dia nggak mau sama aku," adu Alyza cemberut.

Aqeela melotot. "Enak aja! Kakak tuh sayang sama Zaza lohh!"

"Halah bohong tuh Ma, buktinya sekarang kakak aja jarang di rumah. Mungkin temen-temennya sama Bang Rasya lebih penting daripada kita!" sahut Aleandra mengompori.

"Ihh nggak usah jadi provokator deh!" Aqeela menatap Aleandra kesal.

Afina menghela nafas. Dia menatap ketiga anak-anaknya itu.

"Ajak aja, biar ketemu Reyza," titah Afina.

"Tap-"

Tin

Tin

Suara klakson mobil membuat keempat orang itu terkejut.

"Ajak gih, Mama juga lagi ada perlu sama Papa," Afina menatap Aqeela penuh harap.

Aqeela menghela nafas. Kalau begini, mana bisa ia menolak. "Yaudah deh."

"YEYYY!"

🌸🌸🌸

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang