🌸🌸🌸
Aqeela, Ratu, dan Saski sekarang tengah duduk di kursi mereka masing-masing. Kelas masih sepi karena memang masih pagi, para siswa-siswi belum banyak berdatangan. Hanya ada beberapa saja.
"Sandy mana?" tanya Saski celingak-celinguk.
"Katanya sih bareng sama Rey," jawab Ratu sambil berkaca mengoleskan suncreen ke wajahnya.
"Bareng Rey?" kaget Aqeela.
Ratu mengangguk. "Tadi gue chat, San bareng gue enggak? Eh dianya jawab, nggak Rat gue sama Rey hehehe, gitu."
Saski menggeleng-gelengkan kepalanya. "Heran gue, si Rey gengsinya setinggi monas. Sandy juga sabar banget jadi orang. Kalo gue jadi Sandy mending cari cowok lain aja. Apalagi si Sandy cakep nya minta ampun."
"Hm? Nggak ngaca lo?" Aqeela memutar bola matanya. "Lo juga gengsinya gede."
Saski menyengir, sedangkan Ratu sudah tertawa terbahak-bahak.
"Tapi ya, feeling gue Rey udah jatuh cintrong sama Sandy. Diliat dari tatapannya," ujar Ratu.
"Yaiyalah masa dari ucapannya. Orang dia diem mulu kayak limbad!" balas Saski sedikit kesal.
"Anjir," Aqeela tertawa.
Ratu mendengus. "Receh amat lo Qeel!"
Aqeela menjulurkan lidahnya.
"Lo kayak nya punya dendam tersendiri sama Rey deh," heran Ratu menatap Saski.
Saski mengedikkan bahu. "Bukan dendam sih, tapi kayak kesel aja. Lo pikir deh modelan limbad kayak dia, Sandy bisa tergila-gila. Apanya yang disukai coba. Bener-bener nggak waras temen lo tuh."
"Lo pasti gara-gara ngajak ngobrol Rey tapi cuma dilirik nih, jadi kesel," tebak Aqeela.
Saski melotot. "Bener banget anjir!"
"Apaan sih? Kok gue nggak tau," protes Ratu.
Aqeela tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Saski memasang wajah masam. Melirik Ratu sinis.
"Itu loh Rat, pas Saski SKSD sama Rey di lapangan, diliatin anak-anak tapi malah di cuekin terus di tinggal pergi," jelas Aqeela di sela tawanya.
Ratu langsung membelalakkan matanya. Dia ikut tertawa. "OOOHHH YANG PAS TAUN LALU ITU??!" Aqeela mengangguk.
"Seneng kan lo," cibir Saski melihat kedua sahabatnya seperti orang gila karena tertawa terbahak-bahak tidak jelas.
Aqeela meredakan tawanya. Begitu pula dengan Ratu.
"Santai kak, bercanda," cengir Ratu.
"Hai guys!" tiba-tiba Sandy datang dengan wajah berseri-seri.
"Dih? Nape lo?" tanya Ratu.
Sandy meletakkan tasnya lalu duduk. Dengan senyuman manisnya dia menatap ketiga sahabatnya dari kecil itu. Ketiga sahabatnya menatap penasaran ke arahnya.
"So?" Aqeela menaikkan satu alisnya.
"Gue jadian sama Rey donggg!" ucap Sandy dengan tatapan berbinar.
🌸🌸🌸
Keempat bad boy itu tengah membolos di roftoop sekolah. Mereka semua tengah merokok, ah kecuali Rey. Lelaki itu sangat anti dengan yang namanya rokok dan minuman keras. Definisi good boy tapi bad boy.
"Gue liat lo senyam-senyum mulu Rey, ngeri gue liatnya!" Jefan bergidik ngeri menatap Rey. Rey mendengus. "Biasanya datar kayak dadanya adek kelas."
"Bangke, pikiran lo," umpat Rassya sekaligus mencibir.
"Iya anjir lo kenapa Rey? Kesurupan?" sahut Kiesha heboh.
"Wahhh gawat nihh harus panggil anak rohis," balas Jefan.
"Iya cug harus di ruqyah biar sadar!!" Kiesha mengucapkannya dengan menggebu-gebu.
"Fix telpon dulu," tangan Jefan bergerak hendak mengambil handphone.
"Ck diem lo!" Rey jadi bad mood sendiri. Jefan dan Kiesha terkejut. Jefan langsung membatalkan mengambil handphonenya.
Rassya yang sudah tahu hanya terkekeh melihat reaksi Jefan dan Kiesha. Kita tunggu saja, Rey es batu akan menjadi bucinnya Sandy.
"Dia jadian sama Sandy," celetuk Rassya.
"APA!?"
Rassya dan Rey terpelonjak kaget karena teriakan membahana dari Jefan dan Kiesha. Yang melebihi teriakan ras terkuat di bumi alias emak-emak.
"Jangan keras-keras sat!" ujar Rassya kesal.
"Demi apa? Kaget banget anying! Rey gue kira lo ga-"
"Diem sialan! Gue normal!" desis Rey paham lanjutan ucapan Jefan.
Jefan menyengir.
"Serius Rey? Akhirnya setelah dua tahun penantian akhirnya kapal gue berlayar! Kapal Reysan!" ucap Kiesha senang. "Awas aja nanti ada pelakor apa pebinor, gue sikat!"
"Gue juga seneng Rey, setidaknya perjuangan Sandy nggak sia-sia," timpal Rassya tersenyum tulus.
"Ya."
Berbeda dengan Jefan yang masih tak menyangka. Dia menatap Rey sambil menganga. Benar-benar terkejut!
"Lo ngapa bangke? Kek monyet gitu?" tanya Kiesha.
Jefan menggeleng. "Gue masih shock. Tapi seneng juga."
Rassya tersenyum. "Jadi untuk merayakan kebahagiaan ini, enaknya si Rey kasih PJ nggak sih?"
"WOEE BENER BANGET ANJRIT! FIX REY TRAKTIR SE AVEGA DI KANTIN!"
"Sialan!"
🌸🌸🌸
Thank you for reading this story 🙆🏻♀️💘
Jangan lupa vote untuk menghargai. Menekan bintang di bawah tidak akan membuang tenaga dan waktu mu.
- d n a
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [END]
FanfictionPada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana. Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...