CHAPTER 51

870 85 7
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Sebuah meja bulat besar dengan banyak kursi yang tengah diduduki ketujuh remaja. Suasana begitu menegangkan. Biasanya banyak canda tawa yang di lontarkan, tapi sekarang tidak, wajah mereka begitu serius.

"Bentar-bentar gue masih bingung," ujar Kiesha. "Jadi lo sama Rassya itu pulang sekolah ke rumah Rassya dulu kan, dan itu pake mobil?"

Aqeela mengangguk. "Bener."

"Terus lo ketiduran dan dianter pulang sama Rassya," timpal Jefan. Aqeela mengangguk lagi. "Abis itu kita panggil Rassya buat meeting. Dan sebelum ke markas Rassya ke rumah dulu buat ambil motor."

"And perjalanan dia dari rumah ke markas oke-oke aja kan? Dan artinya motor Rassya masih biasa aja," kini Saski yang berujar.

"Kesimpulannya, motor Rassya disabotase pas dari markas dongg?" Ratu membulatkan matanya.

"Emang motornya di apain sih?" tanya Sandy.

"Rem nya blong, dan ban nya kempes," jawab Rey. "Sengaja dikempesin."

Aqeela menghela nafas. Ini begitu rumit menurutnya. Padahal tadi lelaki itu bilang akan melewati semuanya bersama-sama. Tapi ini apa? Dia justru meninggalkan nya sendiri begini. Aqeela tidak tahu harus melakukan apa untuk saat ini.

Aqeela menunduk. Memegang kepalanya. Pusing mendera kepalanya. Pusing karena terlalu banyak masalah.

"Qeel," tangan Sandy terulur mengelus-elus punggung Aqeela, karena memang dirinya yang duduk di dekat Aqeela.

"Eummm, di markas ada cctv nya kan ya?" tanya Ratu.

"Ada!" jawab Kiesha dan Jefan serempak.

Saski tersenyum lebar. "Kita harus cek cctv nya dulu sebelum nge-judge."

Mereka mengangguk.

🌸🌸🌸

Ting!

Unknown number: Aduhh kasian bgt pacarnya malah kecelakaan, nggak bisa tangkep gue donggg! Kan aslinya pacar lo udah tau. Btw gue aslinya kasian sih sama lo. Karena pasti nggak lama lagi cowok kesayangan lo itu mati. Dan nggak ada yang tau sesuatu diantara kita. Karena itu...

Unknown number: RAHASIAAAA!

Aqeela menatap tajam pesan itu. Tangannya meremat handphonenya.

"Qeel?" panggil Saski. "Are you okay?"

Aqeela mengangguk dan tersenyum. Keduanya kembali menatap pada layar komputer yang menampilkan rekaman cctv.

Pada rekaman cctv itu, waktunya menunjukkan pukul 16.04 artinya setengah jam dari waktu pulang dari rumah Aqeela. Mereka menatap serius pada layar komputer tersebut. Menunggu kelanjutan dari rekaman tersebut.

Cctv nya itu ada di bagian luar markas, yang bisa menangkap lapangan dan parkiran yang ada di samping lapangan. Jam 16.10, Rassya baru datang ke markas itu. Dia memarkirkan motornya seperti biasanya. Melepas helm dan membenarkan rambutnya. Menyapa beberapa anak Alvasdor yang kebetulan baru datang.

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang