CHAPTER 34

954 83 1
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

BRUKKK

"Aduh," ringis Aqeela saat wajahnya bertubrukan dengan dada bidang seseorang. "Idung gue," lirihnya mengelus hidungnya.

"Emh sorry," ujar seseorang yang menubruknya.

Aqeela mendongak. Dia mengerutkan dahinya. Baru pertama kali melihat siswa ini. "Lo siapa?"

Orang itu mengerjab. "G-gue Bara, murid baru."

Aqeela manggut-manggut. Pantas saja dirinya tak pernah melihatnya. Ternyata murid baru.

"Boleh tanya?" Aqeela mendongak menatap Bara. Dia menaikkan satu alisnya.

"Lo kelas apa?" tanya Bara.

"Dua belas IPS 1." Jawab Aqeela singkat.

Ting!

Notifikasi dari handphone Aqeela membuat gadis itu teringat sesuatu. Dia bergegas pergi meninggalkan Bara yang menatapnya penuh arti.

"Gue pengen banget milikin dia sialan!" umpatnya.

🌸🌸🌸

"Lama banget," keluh Rassya memeluk Aqeela manja.

Aqeela mendengus. Tak urung terkekeh. Dia mengelus rambut hitam legam Rassya. Membuat sahabat keduanya hanya bisa mengelus dada sabar.

"Bucin mulu," cibir Kiesha tak tau diri.

Aqeela menatap Kiesha yang tengah minta suap Ratu.

"Ngaca plis!" balasnya kesal. Kiesha cengengesan.

"Ahhh sekarang gue bisanya bucin tokoh fiksi. Tapi ga papa deh," ujar Saski meratapi nasib.

"Sama Jefan aja deh," saran Sandy seenak jidat.

"Mata lo!" Saski melotot. "Dia udah sama Laura goblok! Gue juga ga minat kali."

"Tapikan Laura sama Jefan beda agama," balas Sandy membuat Jefan terbatuk-batuk.

"Sialan lo!" umpat Jefan. Rey menatap tajam Jefan. "Canda brooo!" cengir Jefan takut.

Mereka semua tengah di kantin Avega. Kebetulan tiga jam berturut-turut kelas Aqeela jamkos. Dan Rassya hanya ikut, alias membolos. Beruntung tidak ada OSIS atau guru berjaga, jadi Rassya dan ketiga sahabatnya aman.

Rassya sendiri tengah menikmati elusan Aqeela. Rasanya sangat nyaman, dan Rassya sangat menyukai nya. Apalagi harum vanila yang berasal dari tubuh Aqeela membuatnya ingin berlama-lama bersama gadis itu.

"Ayang nanti jalan-jalan yu," ajak Rassya.

"Kemana?" tanya Aqeela.

"Kemana aja yang penting sama kamu," jawab Rassya.

"Huekkk ek ek ek!!" Jefan berlagak hendak muntah dengan hiperbola.

Rassya memandangnya sinis. "Sirik aja lo mblo!"

Jefan menjulurkan lidahnya.

"PANGGILAN UNTUK SELURUH SISWA AVEGA HIGH SCHOOL UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI AULA. SEKALI LAGI KEPADA SISWA AVEGA HIGH SCHOOL UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI AULA. TERIMAKASIH."

"Ckk apaan dah males banget," kesal Ratu. Mereka semua mengangguk setuju.

"Buruan deh, kayaknya penting," Sandy berjalan mendahului mereka.

"Hm."

🌸🌸🌸

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

"Sebelumnya, terimakasih kepada siswa-siswi Avega High School yang sudah datang ke aula siang ini. Disini saya selaku ketua OSIS Avega, Clay Gribble. Ingin menyampaikan sesuatu," sambutan yang berasal dari Clay itu membuat para siswa kepo.

"Saingan lo tuh," ujar Kiesha cekikikan. Jefan melirik sinis. "Beda banget cok sama lo. Gue yakin Laura lebih milih dia sih."

"Diem lo! Nggak usah ngadi-ngadi," kesal Jefan.

"Sempet-sempet nya debat," cibir Saski.

"Siapa juga yang debat," balas Jefan sinis.

"Udah. Diem semua!" titah Aqeela membuat mereka semua langsung kicep.

Sebelum berujar, Clay melirik Laura terlebih dahulu selaku wakil ketua OSIS. Laura mengangguk dan Clay pun mengucapkan apa yang harus diucapkan.

"Dua hari lagi Avega High School, sekolah kita bersama, akan berulang tahun ke 45 tahun. Maka dari itu akan ada beberapa acara yang memeriahkan hari spesial itu," ujar Clay.

"Acara ulang tahun Avega akan dilaksanakan tiga hari berturut-turut seperti sebelum-sebelumnya, dimulai dari lusa." Lanjut Clay.

"WOOOO!" sorak para siswa-siswi senang.

"Dan acara-acara itu akan kami sampaikan dengan surat, nanti akan ada prosedur cara mendaftar untuk mengikuti salah satu perlombaan. Kami harap kalian bisa mengikutinya dan melaksanakan dengan sepenuh hati," ucap Laura dengan suara lembut khas nya.

"Anjayyy keren amat," puji Jefan.

"Ehh btw Laura sama Clay cocok ya," ujar Saski.

"Dih dih!" Jefan melotot tidak terima.

Aqeela, Ratu, dan Sandy kompak terkekeh.

"Sekian dari kami, mungkin itu yang hanya kami sampaikan. Terimakasih wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Clay dan Laura kompak hingga pipinya bersentuhan karena mic hanya satu.

"JIAKHH MAKIN PANAS NGGA TUH!"

"AIR MANA AIR?? BIAR NGGAK PANAS NIHH!"

🌸🌸🌸

Thank you for reading this story🙆🏻‍♀️💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you for reading this story🙆🏻‍♀️💘

Jangan lupa vote untuk menghargai.

- d n a

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang