🌸🌸🌸
"Aaaaa ayang maap," rengek Rassya sedari tadi membuat Aqeela jengah.
Karena kejadian kemarin, Aqeela mendiami Rassya. Aqeela sedikit marah karena Rassya dengan gampangnya mengajak gadis asing ke apartemennya. Dirinya saja jarang ke apartemen Rassya. Parahnya Yera akan tidur di kamar Rassya. Padahal juga Aqeela tak pernah tidur di kamar apartemen tersebut. Aqeela merasa cemburu.
Aqeela memutar bola matanya. "Lebay amat sih lo?!" sentak nya membuat Rassya kian makin cemberut.
"Gamau!"
"Gamau kenapa?" Jengah Aqeela.
"Gamau pake lo-gue," jawab Rassya.
Aqeela mendengus. Dia menghembuskan nafasnya kasar. Lelaki di sampingnya ini ternyata cukup menyebalkan. Dan Aqeela baru menyadarinya. Ia jadi menyesal karena menuruti paksaan lelaki itu untuk ke apartemen. Seharusnya dia tengah rebahan sambil makan sekarang.
"Ck, iya enggak. Sekarang aku mau pulang males denger kamu nangis terus bikin kepala aku pusing!" pamit Aqeela berdiri dari duduknya.
Jujur untuk saat ini Aqeela memang marah. Marah pada dirinya sendiri juga karena tak bisa mencegah Yera. Untung saja dia datang tepat waktu. Kalau tidak, bisa-bisa Yera hidup tentram nanti.
Tangan Rassya segera menarik tangan Aqeela hingga perempuan itu kembali duduk. Dengan posisi Rassya menindih nya. Jantung Aqeela berdegup kencang. Hmm, dia jadi agak takut kalau Rassya seperti ini.
Rasya jarang bersikap seperti ini padanya. Walaupun ini adalah sifat asli seorang Rassya Pradipta. Lelaki yang dingin dan tak tersentuh. Yang terakhir... Dia memiliki sifat kejam yang terkadang Aqeela sendiri takut menghadapi nya. Beruntung Rassya jarang marah di hadapannya.
"Do you prefer me when you're angry?" tanya Rassya.
Ts: "Lebih suka kalau aku marah ya?"
Aqeela menggeleng. "Eng-enggak!" dengan sekuat tenaga nya, dia mendorong Rassya agar menjauh, nihil, tenaga Rassya lebih besar di banding dirinya. Karena bagaimanapun Rassya adalah lelaki dan dirinya perempuan.
Rassya menyeringai menatapnya. Seringaian yang cukup menyeramkan bagi Aqeela. Mata Aqeela melirik sana-sini menghindari kontak mata dengan lelaki di depannya itu. Ah lebih tepat di atasnya itu.
Cup
Rassya mengecup bibir Aqeela. Aqeela diam, perutnya terasa geli seperti ada banyak kupu-kupu. Sensasi ini, benar-benar membuatnya seakan melayang.
🌸🌸🌸
Rassya tersenyum miring melihat Aqeela yang masih diam. Dia segera menjauhkan bibirnya.
"As always, candu dan manis." Ujar Rassya.
Aqeela masih diam dengan nafas terengah-engah.
"Sayang, You are mine. Jangan suka melawan atau aku kurung kamu di kamar agar hanya aku yang bisa melihat wajah cantikmu ini," Rassya membelai pipi Aqeela.
"I love you," bisik Rassya. "Ingat, kamu cuma punya aku. Dan selalu punyaku."
Aqeela diam, masih shock.
🌸🌸🌸
Thank you for reading this story🙆🏻♀️💘
Jangan lupa vote untuk menghargai. Maaf part ini pendek.
Have a nice day🍒
- d n a
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [END]
FanfictionPada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana. Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...