🌸🌸🌸
Drrttt drttt drrttt
Aqeela meraba-raba kasurnya guna mencari handphone. Dengan mata terpejam dia berdecak kesal karena tak kunjung mendapatkan handphone nya itu.
"Mana sih anjing??" umpat Aqeela. Dengan terpaksa dia membuka matanya agar bisa cepat menemukan handphonenya.
Dan ketemu, Aqeela langsung menekan tombol hijau untuk mengangkat telpon.
"Paan sih bangsat ganggu orang tidur aja!" bentak Aqeela tidak sopan.
"Qeel Rassya udah siuman."
Nyawa Aqeela langsung terkumpul semua.
"Serius?"
Tampak si penelpon---Saski, berdecak. "Serius elahh udah buruan kesini jangan molor terus."
Tuttt
Telpon di matikan sepihak. Aqeela mendengus. Dia segera bersiap untuk kerumah sakit. Dia sangat senang saat ini. Setelah sebulan Rassya koma, akhirnya lelaki itu siuman.
🌸🌸🌸
Aqeela berlari melewati koridor rumah sakit. Dia seperti merasakan deja vu saat awal Rassya masuk rumah sakit, dan kini lelaki itu sudah sadar. Senyum gadis itu tak luntur sedari tadi. Mungkin Aqeela si antagonis sudah hilang entah kemana.
Sampailah dia di depan ruang rawat inap Rasaya. Jantungnya berdebar kencang. Dia melihat seperti banyak orang di dalam. Gadisnya meringis pelan, dia tadi sepulang sekolah ingin menjenguk Rassya, tapi karena sangat mengantuk dan lelah dia mengurungkan niatnya. Dan sekarang dia sebagai seorang kekasih justru tidak ada saat Rassya membuka mata.
"Kenapa tadi harus ngantuk sih," gerutu Aqeela dalam hati.
Ceklek
Semua pasang mata menatap pintu. Tampak Aqeela diam mematung menatap semua orang yang di dalam. Semua orang di dalam menatapnya sedih membuat Aqeela mengernyit heran. Harusnya mereka senang bukan?
"Qeel," panggil Sandy dengan sendu.
Entah kenapa perasaan gadis itu menjadi tidak tenang. Dia menatap Sandy penuh tanda tanya. Sandy hanya diam. Aqeela semakin tidak tenang.
"Kenapa San?" tanya Aqeela.
Sandy tersenyum. Tapi tidak menjawab pertanyaan Aqeela.
Aqeela mendekat ke brankar. Dia menatap Rasya yang tengah terpejam matanya. Apa Rassya tidur?
"Dia nggak tidur kok," ujar Saski seakan tau isi pikiran Aqeela. Aqeela mengangguk.
"Rassya," panggil Aqeela.
Rassya membuka matanya. Manik mata lelaki itu bertubrukan dengan manik mata Aqeela. Keduanya bertatapan cukup lama, seakan sama-sama menyelam masuk ke manik mata indah itu.
Hingga ucapan Rassya membuat roh Aqeela seakan di tarik entah kemana.
"Lo siapa?"
🌸🌸🌸
Thank u for reading this storyjgn lupa vote, yg ga vote nanti malem tidurnya ditemenin poci sama kunti
sorry pendek kayak tinggi badanmu. canda
see you!
- dini
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [END]
FanficPada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana. Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...