Pada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana.
Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌸🌸🌸
Aqeela terdiam mencerna ucapan Rassya. Dia menoleh menatap Rassya dengan tatapan penuh rasa bersalah. Dia baru ingat kalau sekarang adalah anniversary hubungan mereka.
"Sya maaf aku lup-"
"Nggak papa sayang. Udah sekarang kita turun dulu, aku ada kejutan buat kamu."
Keduanya turun dari mobil. Aqeela menatap hamparan rumput hijau dengan banyak bunga lavender yang membuat nya betah berlama-lama disini. Apalagi bunga lavender adalah bunga favoritnya sejak kecil. Karena baunya yang memabukkan. Serta warnanya yang menarik.
Aqeela tersenyum. Mengingat momen dua tahun lalu.
"Sya ini tempat apa?" tanya Aqeela melihat sekitar. Tempat ini begitu asing menurutnya. Tapi juga dia menyukai.
Rassya tersenyum. Dia merangkul bahu Aqeela. "Ini bakal jadi tempat spesial buat kita.
"Kita?" beo Aqeela dengan mengernyitkan dahi.
Rassya mengangguk. "Karena disini dan sekarang kita resmi jadian."
Aqeela diam. Dia masih bingung dengan suasana ini.
"Lo nembak gue?" Aqeela menatap Rassya heran. Setelah beberapa detik berpikir, akhirnya dia menemukan jawabannya. "Nggak elit bener gaya nembak lo. Nggak berkesan."
"Nggak berkesan?" mata Rassya memicing. "Ahh yang bener, ini kan tempat yang masuk ke wish list lo."
Aqeela melotot. "Kok lo tau sih?"
"Apa yang Rassya nggak tau dari seorang AqeelaAselyana," ucap Rassya sombong.
Aqeela terdiam. Jujur dia memang merasa senang. Sangat senang malah. Karena setelah berbulan-bulan, Rassya akhirnya menembaknya. Di tempat favoritnya pula.
"Jadi... Sekarang kita pacaran?" tanya Aqeela ragu.
"Iya. Kenapa? Sayang..." Goda Rassya.
Aqeela tersenyum malu. Keduanya langsung berpelukan.
"Heh ayangg malah bengong!" tegur Rassya.
"H-hah?" Aqeela tersadar. Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Keduanya diam. Saling menatap. Seakan berbicara melalui mata.
"Emmh Sya. Aku seneng dua tahun ini bareng sama kamu. Semoga kedepannya kita bisa jadi lebih dewasa dalam menjalani hubungan," tutur Aqeela tulus.
Rassya tersenyum. "Iya. Aku juga seneng dua tahun ini bisa selalu bareng kamu. Aku beruntung dapetin cewek sabar kayak kamu. Maaf kalo aku cukup menjengkelkan. I always love you."