CHAPTER 58

1K 106 16
                                    

Pada gercep amat😭 kirain bakal sampe besok... btw makasi 1,11k votenya😁😁😁🙏🏻🙏🏻💕💕💕

 btw makasi 1,11k votenya😁😁😁🙏🏻🙏🏻💕💕💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Alastor's Headquarters

Rassya dan Aqeela berjalan berdampingan dengan angkuh. Mereka memandang ke depan dengan datar. Aura kepimpinan sangat terasa di sekitar mereka. Para anak Alvasdor dan Alastor memandang mereka kagum sekaligus ngeri.

"Dimana?" tanya Rassya pada Rio.

Rio mendongak dan sedikit terkejut melihat dua bucin ini tiba-tiba dalam mode serius. Biasanya keduanya akan menjadi manusia alay yang sangat amat menggelikan, tapi kali ini membuat Rio iri. Rio jadi membayangkan bila dia memiliki kekasih yang sama-sama anggota geng pasti sangat seru.

"Ekhem," dehem Aqeela membuat Rio tersadar.

"H-hah itu di ruang ekskusi," jawab Rio sedikit gugup karena kaget.

Rassya dan Aqeela langsung pergi begitu saja. Rio menghela nafas lega.

.

Rassya membuka pintu utama ruangan bawah tanah itu. Bau anyir menyeruak membuat Aqeela menutup hidungnya. Tidak dengan Rasya yang justru menyukai bau ini.

"Kalo ga tahan keluar aja," ucap Rassya pengertian.

Aqeela sontak menggeleng. "Aku tahan kok," gadis itu memaksakan diri untuk tidak menutup hidungnya. Rassya tersenyum kecil.

Rassya berjalan mendahului Aqeela. Ya walaupun ini markas Alvasdor serta Alastor, tapi Rassya lebih tau dengan ruangan-ruangan di bangunan ini. Apalagi ruang bawah tanah. Karena Aqeela benar-benar tidak pernah menginjakkan kaki disini. Biasanya yang mengeksekusi adalah Rio dan Melvin. Dirinya hanya terima jadi saja.

Sampailah keduanya di ruangan sempit yang bentuknya mirip dengan penjara. Aqeela menengok ke dalam. Ada tiga orang yang diikat dengan rantai serta penampilan yang mengenaskan.

Aqeela menutup mulutnya dengan kedua tangannya, tidak percaya. Diam-diam Rassya tersenyum miring melihat tanggapan Aqeela. Cukup menggemaskan menurutnya. Dimana pun dan kapanpun jangan lupa untuk bucin.

"Kenapa cuma mereka? Katanya ada Om Fero juga?" bisik Aqeela.

"Diurus Ayah sama Papa," jawab Rassya.

Salah satu dari orang di dalam tampak menyadari kehadiran Raesya dan Aqeela. Dia menoleh. Menatap bengis keduanya.

"Sialan!" umpat orang itu, Argas. Ya Argas leader Charlos. Dan dua orang lainnya yaitu Bara dan Yera.

Bara dan Yera mengikuti arah pandang Argas. Keduanya terkejut dengan Bara dan tatapan sengitnya, dan Yera dengan wajah takutnya.

"Udah seminggu disini nih, enak nggak?" tanya Rassya menatap remeh ketiganya.

"Banci lo! Keroyokan!" maki Bara.

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang