🌸🌸🌸
Aqeela menghela nafas. Dia menyandarkan dirinya di sofa markas. Sabtu pagi ini diisi dengan kegabutan. Dan Aqeela sedikit kesal. Karena dia tidak tahu harus melakukan hal
apa."Lo nggak ke rumah sakit?" tanya Sandy melepas jaketnya. Dia baru saja datang ke markas. Gadis itu ikut duduk di sofa samping Aqeela.
"Nggak tau," jawab Aqeela.
Sandy mengernyit. Dia memilih mengambil handphonenya untuk menghubungi sang kekasih. Benar-benar bucin.
"Mending ke RS deh, temenin Rassya," ujar Ratu memerintah. "Kasian kan dia cuma ditemenin keluarganya, harusnya sih pacarnya juga."
Aqeela menaikkan satu alisnya. Lalu menghela nafas panjang. "Gue nggak kuat liat dia. Pucet banget soalnya.
"Si anjir, tapikan Rassya butuh lo!" balas Ratu. "Lo nggak inget apa kata dokter kemarin? Orang yang koma juga harus di ajak ngobrol biar dia sadar keadaan nya sesungguhnya. Kalo emang lo pengen Rassya sadar, kasih effort dong!"
"Gue kayak orang gila nanti," Aqeela menunduk lesu. "Ngomong sendiri, sedangkan Rassya enak tidur aja."
"Tidur mbahmu!" komentar Sandy tak habis pikir. "Lo emang hujat-able ya Qeel."
Aqeela terkekeh.
Ratu mendengus. "Tapi ini juga buat kebaikan dia Qeel. Selama seminggu ini lo cuma sekali jenguk in Rassya. Katanya lo pengen jadi pacar siaga. Tapi jenguk in aja nggak mau."
Aqeela cemberut. "Bukannya nggak mau, tapi gue nanti pasti nangis liat keadaan dia Rat, gue sedih."
"Terus dengan begitu lo nggak mau jenguk Rassya sampe dia sembuh gitu?" Sandy menaikkan satu alisnya.
"Ihhh nggak gitu!" kesal Aqeela bingung harus menjelaskannya bagaimana.
"Nihh minum," Saski datang dengan nampan berisi beberapa gelas di tangannya. Lalu meletakkannya di meja.
"Nggak usah berantem deh ya, kalo emang Aqeela nggak mau, biarin aja deh. Biar si Rassya dirawat sama cewek lain," ucap Saski santai. "Atau biar dirawat sama dekel itu loh siapa?"
"Yera," sahut Ratu cepat.
"Nahh setuju gue," tambah Sandy.
Aqeela mendelik. "Enak aja! Nggak bisa dong!"
"Ya kan lo nya gitu, gimana sih!" Saski memutar bola matanya.
"Ck bene-" ucapan Aqeela terhenti karena suara notifikasi dari handphonenya.
Ting!
Hasya: Kak tolong ke rumah sakit temenin Rassya, gue ada urusan
Aqeela: Lainnya?
Hasya: Reyza lagi lomba, ayah sama bunda lagi ada kerjaan
Hasya: Plis kak😫
Aqeela: Loh kan sabtu, kok Reyza lomba?
Hasya: Lomba basket kak jadi hari apa aja kan bisa
Aqeela: Oh
Hasya: Buruan kak aku tunggu😁
Aqeela: Ya
"Gue cabut!" pamit Aqeela bergegas keluar markas.
"Emang plin-plan bener tu orang," Saski menggeleng-gelengkan kepalanya.
🌸🌸🌸
Aqeela membuka pintu ruang rawat Rassya dengan pelan. Hanya ada Rassya dengan mata terpejam serta beberapa alat medis yang menempel pada tubuhnya. Hasya sudah pergi saat Aqeela memarkirkan motor tadi.
Aqeela mendekat. Dia duduk di kursi samping brankar. Matanya menatap sendu pada kekasihnya. Sudah seminggu dia terbaring di brankar rumah sakit ini. Dan tidak ada tanda-tanda akan bangun. Membuat Aqeela sangat sedih.
Dia memegang satu tangan Rassya yang tidak di infus.
"Kamu bilangnya mau pergi jauh. Ternyata ini ya yang kamu maksud pergi jauh," ujar Aqeela. "Harusnya aku nyusul kamu ke markas aja waktu itu."
Gadis itu meletakkan kepalanya di atas tangan Rassya. Wajahnya menyamping menatap wajah Rassya. Walau pucat, tapi tetap terlihat tampan.
"Aku kangen lohh, kamu nggak mau bangun? Aku kangen berangkat bareng sama kamu, terus nge-bucin di kantin apa di roftoop," gadis itu terus berceloteh. "Masa kamu nggak kangen?"
"Cepet bangun sayang, banyak orang yang kangen sama kamu. Aku bakal bales orang yang nyelakai kamu," lanjut Aqeela tersenyum miring.
"Ayangggggg kangen ih!" rengek Aqeela. Rasa rindunya benar-benar tidak bisa di tahan.
"Kamu jangan lama-lama bobonya," Aqeela menguap. Perlahan, mata cantiknya terpejam. Gadis itu tertidur.
🌸🌸🌸
Thank you for reading this story🙆🏻♀️💘
Jangan lupa vote
- d n a
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [END]
FanficPada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana. Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...