CHAPTER 18

1K 88 1
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

"BOSS DI DEPAN ADA CHARLOS!!" teriak Rio ngos-ngosan.

Aqeela menoleh. "Hah? Serius? Berani banget gila."

"Charlos geng apa?" tanya Sandy heran.

"Ho'o tuh gue baru tau," timpal Saski.

"Geng baru itu, yang dendam sama Alvasdor and Alastor," balas Ratu.

"Kok lo bisa tau Rat?" mata Saski memicing.

Ratu memutar bola matanya. "Ya karena Rio ngasih taunya di markas, dan waktu itu yang ke markas gue sama Aqeela."

Sandy dan Saski manggut-manggut. Waktu ity keduanya tidak ke markas bersama dikarenakan ada urusan masing-masing.

"Ayo ke depan dulu," pamit Aqeela berlari keluar kelas. Diikuti ketiga sahabatnya itu.

🌸🌸🌸

Aqeela berjalan menuju gerbang depan dengan santai. Tangannya bersedekap di depan dada. Rambutnya ia kuncir kuda dengan banyak sisa helai yang tidak ikut. Juga seragamnya yang tidak ada kesan rapi sama sekali. Atasan putih yang keluar juga rok abu-abu yang ketat, dan dasi yang entah hilang kemana.

Aqeela memandang remeh ketua dari geng Charlos itu, namanya Argas. Aqeela mengetahuinya dari Rio.

"Berani banget lo kesini," sinis Aqeela.

Argas membuang puntung rokoknya, lalu menginjaknya hingga gepeng. Matanya menatap Aqeela remeh.

"Kenapa takut? Cuma lawan lo doang, kecil!" kekeh Argas.

"Sok iye banget lo. Tampang kek babi banyak gaya," komentar Ratu pedas. Dia berdiri di samping kanan Aqeela. Sedangkan di samping kiri ada Saski dan Sandy.

Argas memutar bola matanya malas. Menatap kesal pada keempat gadis sepantaran nya itu.

"Banyak gaya tapi nggak ada skill," timpal Aqeela. "Modal senjata sama keroyokan doang, semua orang juga bisa."

"WADUUU BOS KITA NI SLEBEWW!" seru Uzi, sahabat Rio.

"Sok tau," ketus Argas.

Argas menatap Aqeela dari bawah sampai atas. Dia terkekeh sinis.

"Bagus juga badan lo. Pasti udah pernah di pake Rassya. Dibayar berapa lo?"

"SIALAN!" murka Aqeela.

BUGHHH

Aqeela membogem perut Argas hingga lelaki itu tersungkur.

BUGHHH

Bogeman Aqeela mengenai dada Argas hingga dia terbatuk.

"Jaga omongan lo bangsat! Gue punya harga diri!" ujar Aqeela penuh amarah.

Argas tersenyum miring. "Uhuk kok m-marah? Berar uhuk berarti... b-bener dong?"

"Bangsat!"

BUGHH

BUGH

BUGHHH

DUG

BUGH

Aqeela membabi buta Argas hingga lelaki itu tak berdaya.

DUGG

Aqeela menendang kaki Argas.

"AKHHH!" jerit Argas.

"Loser," ucap Aqeela tersenyum miring.

PROK PROK PROK

Tepuk tangan itu berasal dari Rassya yang baru datang. Dia menatap bangga ke arah kekasihnya. Bibirnya menyunggingkan senyum.

Rassya menatap remeh Argas. Saat menatap lelaki malang itu, senyum Rassya seketika luntur.

"Sama cewe aja kalah lo. Apalagi sama cowok, dah mati pasti," ejek Rassya merangkul bahu Aqeela.

"Tung- u b-balasan gu-gue si a l an!" ancam Argas dengan suara pelan serta dengan susah payah.

"Nggak usah dipaksa kaliii," cibir Saski.

Rassya menatap anggota Charlos. "Kenapa pada diem? Angkut bos kalian yang nggak guna ini!" titahnya.

Para anggota Charlos pun membopong Argas untuk pergi dari Avega High School.

"Always so, I'm so proud of you sweetie," ujar Rassya mencium pipi Aqeela.

"Dasar nggak tau tempat!" cibir Kiesha sinis.

Dari kejauhan tampak Hasya dan Syakila menatapnya kagum. Di samping Syakila pula ada Yera yang tangannya dicekal Syakila. Yera hanya diam menahan sakit akibat cekalan Syakila yang cukup kencang.

"Lo lihat kan? Mereka terlalu serasi, dan lo seenaknya rebut mereka? Nggak semudah itu bitch," ujar Hasya sinis. Yera hanya diam dengan tatapan kosong.

🌸🌸🌸

Thank you for reading this story🙆🏻‍♀️💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you for reading this story🙆🏻‍♀️💘

Jangan lupa vote untuk menghargai.

- d n a

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang