CHAPTER 54

910 85 22
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Aqeela menghela nafas lega. Dia mengusap dahinya yang berdarah akibat perkelahian tadi.

"Mereka biar Papa sama Om Marcus yang urus," ujar Aldy mengusap rambut Aqeela. "Kamu cukup Argas, Bara sama Yera aja."

Aqeela mengangguk. "Thank you Pa," Aldy tersenyum.

Aqeela menunduk. Menatap sepatu hitamnya. Menghembuskan nafas gusar.

"Sya, harusnya ada elo," lirih gadis itu.

Aqeela terkesiap kala ada yang memeluk bahunya. "Dia pasti seneng kalo tau. Sekarang obatin luka lo dulu," ujar Sandy.

Keduanya lalu berjalan untuk masuk mobil. Aqeela menoleh kembali ke belakang. Matanya menyipit kala ada seseorang yang mengintip melalui pintu bangunan tersebut orang itu juga mengacungkan jari tengahnya pada Aqeela. Jantung gadis itu berdegup kencang.

"San, tadi semuanya udah ditangkap polisi karena dugaan menggunakan narkoba kan?" tanya Aqeela.

Sandy mengangguk. "Gue sama yang lain tadi udah cek dan bener-bener nggak ada orang sama sekali."

Wajah Aqeela memucat. "Terus yang ngintip tadi siapa?" batinnya menjerit.

🌸🌸🌸

Tiga minggu sudah Rassya terbaring di rumah sakit. Tiga minggu pula Aqeela menjadi seorang gadis super nakal dan uring-uringan. Membuat sahabat-sahabatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya pasrah. Karena Aqeela begitu keras kepala jika dinasehati. Gadis itu kini seperti seorang tokoh antagonis dalam novel.

Seperti saat ini, Aqeela sedang berada di kantin. Suasana begitu ricuh.

"Sujud di kaki gue!" teriak Aqeela menggelegar.

Seorang gadis yang menjadi korban Aqeela hanya bisa menunduk takut. Aqeela tampak seperti orang jahat sekarang.

"Sujud atau gue tendang lo?" ancam Aqeela kesal.

Dengan takut-takut gadis malang itu mulai berjongkok. Dia menatap sepatu Aqeela yang berada tepat di hadapannya.

"Buruan goblok!"

Pasrah, gadis itu bersujud di sepatu Aqeela.

"Eitsss tunggu dulu, jangan berdiri kalo gue belum suruh," ujar Aqeela tersenyum penuh kemenangan.

"Gila sadis bener"

"Aqeela berubah ya semenjak Rassya kecelakaan."

"Ya gimana orang pawangnya aja ga ada makannya dia ngerasa bebas."

"Tapi kok udah kayak bener-bener queen bullying gitu?"

"Kan rumornya dia pernah bully seseorang di SMP. Terus tau Rassya, dia jadi nggak bully orang lagi."

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang