CHAPTER 38

883 93 2
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

"Sini!" Rassya melambaikan tangannya ke arah Aqeela. Semua mata langsung tertuju pada gadis itu. Membuat Aqeela tersenyum malu.

"Cielah! Sana sana!" Sandy menyenggol lengan Aqeela.

"Sabar San, masih nge-fly dia nya!" balas Saski.

"Apaan sih!" Aqeela segera berjalan naik ke atas panggung.

"JIAKHH DUA LEADER BUCINNYA!"

"BAPER BANGET JUJUR!"

"AAAA PENGEN YANG MODELAN RASSYA SATU AJA PLISS!"

"IKUT BAPER AKUNYA."

"PENGEN BANGET GUE ANJENG!"

Aqeela duduk di kursi yang berada di samping Rassya. Kebetulan Viera yang mengambilnya. Dia tersenyum menghadap Rassya yang tengah menaruh tiang mic beserta mic nya di tengah-tengah Rassya dan Aqeela.

"Seluruh nafas ini," ujar Rassya pelan. Aqeela mengangguk.

Rassya bersiap menyanyikan lagu berjudul Seluruh Nafas Ini dari Last Child feat Gisel. Aqeela juga mulai bersiap.

"Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa
Tak akan pernah bisa."

Rassya lebih dulu memulai menyanyi.

"Tentang apa yang harus memisahkan kita
Di saat ku tertatih
Tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti
Demi keyakinan ini."

Jika memang dirimulah tulang rusukku_
Kau akan kembali
Pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati
Dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini."

Rassya tersenyum menatap Aqeela. Dirinya mengangguk pertanda giliran Aqeela yang bernyanyi.

"Kita telah lewati
Rasa yang pernah mati
Bukan hal baru
Bila kau tinggalkan aku."

Kini giliran Aqeela yang menyanyi. Suasana kian romantis. Para siswa-siswi menyalakan senter handphone dan di hadapkan ke panggung seperti konser.

"Tanpa kita mencari
Jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku."

"Di saat ku tertatih (saat ku tertatih)
Tanpa kau disini (tanpa kau di sini)
Kau tetap ku nanti
Demi keyakinan ini."

"Jika memang kau terlahir
Hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini."

Suara sepasang kekasih itu melebur bersama. Keduanya bertatapan dengan penuh cinta. Bahkan jantung keduanya sama-sama berdetak lebih kencang.

"Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu)
Tak kan ku siasiakan hidupmu lagi."

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang