CHAPTER 04

1.8K 125 16
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Rumah besar berlantai dua dengan roftoop dan kolam renang ini siapa tau adalah markas Alvasdor. Rumah pemberian orang tua Rassya saat lelaki itu berulang tahun ke 15. Benar-benar tidak masuk akal jika anak usia 15 tahun diberi hadiah rumah, tapi sebenarnya itu adalah permintaan Rassya sendiri sih.

Markas ini diisi banyak lelaki yang sibuk pada kegiatannya sendiri. Ada yang menonton tv, makan, bermain game, melamun, nyanyi-nyanyi tidak jelas, bahkan tidur. Benar-benar random.

Kalau versi Rassya dan ketiga sahabatnya sih ghibah.

"Anjing si Laura cakep banget heran," umpat Jefan sekaligus memuji.

Kiesha memutar bola matanya malas. "Lebay amat lo."

"Halahh lo juga kalo liat Saski auto jedag-jedug padahal mah udah mantan!!" cibir Jefan menohok.

"Waduh damage nya nusuk ke jantung ya Sha," Rassya tertawa pelan. Kiesha mendengus.

"Diem lo," kesal Kiesha. "Yang penting gue pernah jalin hubungan. Nggak kayak lo. Belum pernah sama sekali! Dan yang terpenting nggak akan pernah!"

Jefan melotot. "Yang penting gue nggak gamon kayak lo. Ganteng-ganteng kok gamon, eh btw lo kan nggak ganteng HAHAHAHAH."

"Apasih babi siapa juga yang gamon!" Kiesha menatap Jefan sengit. "Gue emang ganteng asal lo tau!"

"Gantengan juga gue kali. Lo mah masih di bawah gue!"

"Ck pede amat lo nyet, gue ini Jefan Nathaniel, cowok terganteng se-Avega. Bahkan sedunia!!" seru Jefan heboh.

"HALU HALU!" hujat Kiesha tak kalah heboh.

"IRI KAN LO?!"

"AMIT-AMIT," Kiesha meludah.

"HALAH BILANG AJA KALIII! DASAR MANUSIA IRI DENGKI!"

"Pede lo monyett!"

"Bacot iri dengki!"

"DIEM!" sentak Rey membuat keduanya terkejut. Kiesha langsung berpura-pura sibuk pada rambutnya.

Jefan memutar bola matanya malas. Dia memilih mengambil kaleng minumannya dan meneguknya hingga tandas. Sedangkan Rassya sibuk pada handphonenya, jangan ditanya, sudah pasti lelaki itu tengah chat-an dengan Aqeela.

"Gaya lo deh, emang gue nggak tau kalo lo setiap malem nangisin Saski!?" sentak Jefan.

Kiesha gelagapan. "H-hah? Nggak anjir gue nggak nangisin Saski."

Jefan tertawa keras. "Gue pinter jaga rahasia. Tenang aja."

"Gue juga," sahut Rassya.

"Sial, lo tau darimana bangsat!? Gue itu nggak nangisin Saski! Nggak level banget nangisin mantan," Kiesha menatap Jefan.

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang