CHAPTER 05

1.7K 109 0
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

BRUMMM

BRUMM

BRUMM

Dua motor besar tiba-tiba masuk ke pekarangan Avega High School. Para siswa-siswi sudah tak kaget lagi, karena sudah terbiasa akan hal itu.

Dua motor itu pengendara nya tak lain adalah Rassya dan Aqeela. Setelah memarkirkan sepeda motor masing-masing, keduanya sama-sama membuka helm.

"Aku menang lagi," ujar Rassya setengah mengejek.

Aqeela mendengus. "Soalnya aku ngalah."

"Dihhh enggak banget. Kalo kalah mah bilang aja sayang," Rassya merangkul bahu Aqeela. Aqeela memutar bola matanya.

"Buset, masih pagi lo Pak Bos," seru Kiesha baru datang. "Udah bucin aja!"

"Tiket ke mars jam berapa sih," sahut Jefan gerah.

"Jiakhhh iri ya lo!?" ledek Kiesha. "Cari Laura gih, ehh kan Laura udah sama yang seiman."

"Ngajak ribut mulu bangke," balas Jefan sengit. Kiesha tergelak.

"Masih pagi lohh! Jangan marah-marah napa," kekeb Kiesha.

Jefan menatap tajam Kiesha. "Lo bikin emosi mulu heran!"

"Lo aja yang emosian!" Kiesha mengedikkan bahunya.

"Sialan!"

"Udah ayok ke kelas," ajak Rassya.

"Kelas kita kan beda Rassya," jawab Aqeela jengah.

"Oh iya," cengir Rassya.

Walaupun beda kelas, Rassya tetap mengantar Aqeela sampai depan kelasnya. Aqeela sudah sering menolak, tapi dasarnya Rassya keras kepala, jadi dia memilih untuk pasrah.

"Waduhhh Bu Ketu dan Pak Ketu!" seru Ratu.

"Kece parah!" timpal Sandy.

Saski mengangguk setuju. "Iya anjir. Serasi banget anjayyy."

"Ya emang," balas Aqeela. Ia lalu kembali menatap Rassya.

"Udah ih sana pergi!" usir Aqeela.

Rassya cemberut. "Kok kamu ngusir aku sih?"

"Ya terus kamu mau ngapain Rassyaaa?"

"Ck nggak peka banget," decak Rassya. "Cium dulu dong." Rassya menunjuk pipinya dengan alis naik turun menggoda.

"Apasih alay!" tolak Aqeela. "Nggak ada cium-cium! Sana pergi!"

"Kalo kamu nggak cium, aku nggak bakal pergi loh," ancam Rassya. Dalam hati dia tertawa menatap wajah masam Aqeela.

"Sial," umpat Aqeela pelan.

Cup

Cup

Dengan gerakan kilat, Aqeela mencium kedua pipi Rassya hingga membuat lelaki itu mematung. Rassya tidak menyangka Aqeela benar-benar menurutinya.

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang