🌸🌸🌸
Aqeela perlahan membuka pintu roftoop. Dia menghela nafas lega ketika melihat siluet seorang lelaki berbadan tegap, tentu saja itu Rassya. Setelah mencarinya kemana-mana akhirnya ketemu juga.
"Rassya," panggil Aqeela ketika sudah berada di belakang lelaki itu. Rassya hanya diam tidak menyahut.
Aqeela cemberut. Rassya jarang mendiaminya seperti ini. Maka dari itu dia bingung harus bagaimana membujuk ayang tercintanya itu. Kalian tau sendiri bagaimana bucin nya Rassya Pradipta. Dan ini adalah pertama kali Rassya mencueki gadis itu.
"Aaaa jangan ngambek dong, kan bukan salah aku! Salah dua cowok nyebelin tadii!" rengek Aqeela. Dia tidak bisa menahan air matanya.
Rassya memutar bola matanya, dia menoleh dan menaikkan satu alisnya. Menatap Aqeela yang tengah sesenggukan. Sebenarnya itu hanya dibuat-buat agar Rassya iba. Tapi mungkin harapan itu pupus melihat wajah Rassya yang datar dan lelaki itu hanya diam tak bergeming.
Aqeela menunduk. Cukup lama mereka diam. Hingga gadis itu memberanikan diri kembali mendongak.
"Jangan marah," lirih Aqeela yang seperti berbisik.
"Siapa yang ngambek?" tanya Rassya datar.
Aqeela diam sebentar. Dia menunjuk Rassya.
Rassya menghela nafas. "Gue nggak marah, cuma kurang mood."
Aqeela semakin menangis. Dia sangat tidak suka saat Rassya menggunakan kata lo-gue. Itu menggambarkan bahwa Rassya benar-benar marah.
"Hiks hiks," isak Aqeela berjongkok. Ayolah Aqeela tidak pernah membujuk Rassya, lagian cowok itu juga tidak pernah ngambek semasa hubungan keduanya, karena cowok itu benar-benar bucin.
"Huaaa Mama," gadis itu menangis cukup keras. Ingatt! Ini hanya akting.
"Salah lagi anjir," gerutu Rassya dalam hati.
Rassya menarik tubuh Aqeela untuk berdiri. Dia menuntun gadis itu untuk duduk di sofa yang memang disediakan. Ah bukan, sebenarnya Rassya yang membeli untuk tempat nongkrong.
"Oke-oke aku minta maaf, aku cuma nggak suka sama cowok-cowok ganjen tadi," ujar Rassya merasa bersalah mendiami gadis nya itu.
"T-tapi kok marahnya ke aku?"
Rassya meringis. Benar juga ya, kenapa dia marah ke Aqeela yang jelas-jelas tidak salah. Hmm dirinya prik juga.
Rassya memeluk Aqeela erat sambil terus bergumam kata maaf. Aqeela membalas pelukan itu tak kalah erat. Tangisnya juga mulai reda.
Rassya membelai pipi Aqeela. "Maaf yaa." Aqeela mengangguk.
"Jangan di ulangi," lirih Aqeela.
Cup
Aqeela mencium tepat di bibir Rassya. Rassya menegang. Tubuhnya seakan kaku tidak bisa digerakkan sama sekali. Dia menatap Aqeela cengo. Sedangkan yang ditatap terkikik geli.
"Kamu tau nggak yang, sebenernya tadi aku nangisnya cuma akting," ujar Aqeela tanpa merasa bersalah.
Rassya melotot. "Yang...?"
"Iya hehe habis aku nggak tau harus bujuk kamu kayak gimana," gadis itu cemberut.
Rassya menghembuskan nafasnya. Sudah dia duga, karena mata Aqeela yang tak sembab apapun merah padahal menangis hingga sesenggukan.
"Lagian ya, masak leader geng nangis karena cowok, kan nggak elit," lanjutnya.
Rassya meliriknya sinis. Aqeela justru tertawa.
"Jangan marah ya yang," pinta Aqeela memeluk lengan Rassya manja. Rassya mengangguk-ngangguk.
"Hmm."
"Nanti kita basmi sama-sama hama yang mau rusak hubungan kita!" ucap Aqeela menggebu-gebu.
"Iya ayang," jawab Rassya tak kalah menggebu-gebu. Keduanya lalu tertawa ngakak.
Mungkin lupa kalau beberapa menit yang lalu marahan.
"Anjir bener-bener pasangan prik!" gumam Jefan melihat seluruh adegan itu, sama halnya dengan Kiesha, Rey, Sandy, Saski, dan Ratu.
🌸🌸🌸
Thank you for reading this story💘🙆🏻♀️
Jangan lupa vote🤗👍🏻✨
- d n a
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [END]
FanfictionPada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana. Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...