Pada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana.
Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌸🌸🌸
Aqeela membuka matanya perlahan, dia memegang kepalanya yang masih sedikit nyeri. Perutnya juga cukup sakit, mungkin mag nya kambuh atau asam lambung.
"Ada butuh sesuatu?" tanya seorang lelaki dengan suara bariton nya.
Aqeela menoleh, dia mengerutkan keningnya. "Lo... Bara kan?"
Bara tersenyum. "Syukurlah lo masih inget nama gue." Aqeela diam.
"Kenapa bukan Rassya?" batin gadis itu kecewa.
Aqeela tau Rassya adalah seorang pacar yang selalu sigap. Tapi entah kenapa kali ini mungkin Rassya ada masalah. Padahal Rassya selalu menempeli nya kemana-mana.
"Lo masih pusing?" tanya Bara menyadarkan lamunan Aqeela.
"Hmm gimana lo bisa tau kalo gue yang nolongin lo?" heran Bara.
"Ya... Karena cuma lo yang ada disini," jawab Aqeela seadanya. "Aneh banget lo."
Bara manggut-manggut.
"Oke sama-sama, lain kali jangan sampe di hukum ya," pesan Bara.
Aqeela mengangguk. Dia jadi kesal bila mengingat apa yang membuatnya di hukum. Gara-gara memikirkan banyak masalah akhir-akhir ini. Kan, Aqeela kembali pusing mengingat nya.
"Lo mau apa? Biar gue ambilin atau... Beliin maybe."
Aqeela menghela nafas. "Gue nggak mau apa-apa."
"Serius? Mau jus atau makanan sehat lainnya? Lo pucet banget soalnya," tawar Bara.
Aqeela menggeleng. "Nggak perlu Bar. Maksa banget lo," kesal Aqeela.
Bara menghembuskan nafasnya. "Yaudah gue tanya sekali lagi, lo mau apa Aqeela?"
"Gue mau Rassya."
Wajah Bara seketika berubah menjadi datar dan tampak menahan amarah. Membuat Aqeela terkejut.
🌸🌸🌸
Rassya mengepulkan asap rokok dari mulutnya. Dia memejamkan matanya. Menikmati angin yang menerpa wajah tampannya. Juga bau asap rokok yang menyengat. Rassya tidak terlalu suka baunya. Walaupun dia perokok, tapi dia sangat tidak suka dengan bau asap rokok. Selain itu juga dirinya bukan perokok aktif.
Wajah Rassya sangat datar. Dia berubah menjadi seorang Rassya yang dingin dan kaku. Tidak ada lagi Rasya yang hangat serta friendly. Karena memang itu sifat aslinya. Iya, irit bicara dan cuek dengan sekitar adalah sifat asli seorang Rassya Pradipta.
Tap tap tap
Rassya sontak menoleh. Dia mengerutkan dahinya melihat siapa yang berani datang menyusulnya ke roftoop ini. Dia mendengus melihat siapa yang datang, Yera. Gadis menyebalkan yang sangat Rassya benci.
Yera tersenyum kaku. "Maaf ganggu waktunya."
"Emang," balas Rassya ketus.
Yera mendudukkan dirinya di samping Rassya. Selonjoran sambil menatap ke depan. Dalam hati dia jingkrak-jingkrak karena bisa duduk di samping Rassya, apalagi Rassya yang tidak menolak kehadirannya.
"Kenapa nggak susulin Aqeela?" tanya Yera. "Aku denger dia pingsan kan? Karena dihukum."
"Urusannya apa sama lo?"
Yera bungkam. Dia seperti melihat sisi lain dari Rassya. Tidak seperti saat awal keduanya bertemu. Rassya... Berubah.
"Aku kaget banget pas tau Aqeela pingsan karena dihukum," ucap Yera. "Padahal dia kan nggak pernah dihukum apalagi dimarahin guru. Karena dia good girl sekaligus bad girl."
"Dia juga pinter dalam berbagai hal," lanjut Yera. "Kecuali matematika. Dia bego banget kan soal matematika.
Yera melirik Rassya. Rassya hanya diam sibuk pada pikirannya. Tapi Yera yakin lelaki itu mendengar ucapannya.
"Ternyata seorang Aqeela bisa dihukum juga ya," celetuk gadis berambut hitam legam tersebut. Diam-diam Yera mendengus kesal karena Rassya tidak merespon. Satu ide terlintas di benaknya.
"Dia kan lagi sama cowok lain, kamu nggak kesel?"
Raasya diam. Malas menanggapi.
"Tadi cowoknya setia banget nungguin Aqeela bangun," Yera terus mengoceh.
"Pas Aqeela bangun, dia seneng banget tau. Kayak lagi nungguin pacarnya sadar dari pingsan," Yera melirik reaksi Rassya. Sayangnya, Rassya justru diam seakan fokus pada dunianya sendiri. Gadis itu memberengut kesal.
"Aqeela sama cowok itu kayak akrab gitu. Mereka ngobrol seneng banget. Aqeela juga welcome aja sama itu cowok. Eumm apa jangan-jangan Aqeela selingkuh sama cowok itu? Aqeela kan sasimo. Sana sini mau."
"JAGA BICARA LO ANJING!?" bentak Rassya emosi.
"Aku jujur Sya. Aku liat sendiri dia suka godain adek kelas, dia juga sekongkol sama Hasya buat goda cowok-cowok kelas sepuluh!"
"Bacot lo! Pergi sana! Gue alergi sama jalang! Lo pikir gue tolol sampe bisa percaya sama lo?!"
Yera melotot. Ucapan Rassya tentu sangat menyinggung dirinya.
"Tap-"
"Gue yang pergi atau lo?"
"Rassya aku-"
"Oke gue yang pergi." Rassya langsung pergi meninggalkan roftoop.
BRAKKK
Rassya sengaja menutup pintu dengan kencang pintu membuat Yera sedikit terkejut.
Yera diam. Memandang pintu yang baru saja di lewati Rassya. Tangannya mengepal erat. Matanya tersirat akan kebencian dan kemarahan.
"Aku nggak bisa biarin ini!"
🌸🌸🌸
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.