🌸🌸🌸
"Sya," panggil Rey. Rassya menoleh dan menatap lelaki itu.
"Hmm gue tau siapa yang sering chat lo dengan teror itu," ujar Rey.
Rassya membulatkan matanya. "Siapa?"
Rey menghela nafas.
"Ada dua orang," jawabnya membuat Rassya semakin terkejut serta penasaran. "Aldebara dan... Argas."
"Kenapa dia teror gue?" tanya Rassya heran. "Apa karena saingan? Atau hal lain?"
Rey diam. Rassya juga ikut diam. Lelaki dengan sifat hampir mirip itu saling menatap. Menunggu siapapun yang akan berbicara.
"Bukan," jawab Rey kemudian. Rassya mengerutkan dahinya.
"So?"
"Aqeela, karena Aqeela," ucap Rey membuat Rassya terkejut sekaligus marah.
"Kenapa harus karena Aqeela?!"
"Because of an obsession," jawab Rey santai.
"Sialan!" umpat Rassya langsung keluar dari ruangan khusus itu dengan emosi memuncak.
Dia turun ke lantai bawah menggunakan lift. Melewati beberapa anak Alvasdor yang tengah bersantai di ruang santai.
"Mau kemana bos?" tanya salah satunya.
"Ada urusan," jawab Rassya datar membuat anggotanya itu mengernyit heran.
🌸🌸🌸
Tok tok tok
Rassya mengetuk pintu rumah Aqeela dengan tidak sabaran.
Ceklek
Tampak seorang wanita paruh baya menatapnya heran, Afina. Biasanya Rassya datang dengan wajah berseri-seri, tapi kali ini berbeda.
"Kamu kenapa Sya?"
"Aqeela nya ada Ma?" tanya Rassya tak menjawab pertanyaan Afina.
Afina mengangguk paham. "Ada di kamarnya."
Rassya memasuki rumah Aqeela dan langsung naik ke lantai atas untuk ke kamar Aqeela.
Afina tersenyum tipis. "Hmm sepertinya akan ada hal seru."
.
Rassya memasuki kamar Aqeela tanpa ijin. Dia langsung memeluk gadis itu yang tengah bersantai dengan bermain handphone. Aqeela tentu terkejut, jantungnya berdegup kencang. Saking terkejutnya. Dia kira ada penyusup atau hantu. Ternyata kekasihnya sendiri.
"Rassya ah kenapa tiba-tiba nggak ketuk pintu dulu?" kesal Aqeela mencoba melepaskan pelukannya, namun tidak bisa, karena tenaga Rassya lebih kuat darinya.
"Mau gini dulu," ujar Rassya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Aqeela yang wanginya vanilla.
Aqeela diam. Dia tidak tahu apa yang membuat kekasihnya ini sepertinya dalam keadaan buruk. Tangannya pun terulur mengelus rambut Rassya. Membuat Rassya nyaman dan tertidur dengan memeluk Aqeela.
🌸🌸🌸
PRANGGG
"Sialan!" umpat seorang lelaki kesal.
Sahabatnya yang ada di depannya pun mendengus. "Gucci mahal dibanting gitu aja."
Lelaki itu meliriknya tajam. "Diem lo bangsat!"
"Hadehh lo kan bisa pake banyak cara! Nggak usah ngamuk gitu deh!"
"Gue pengen langsung milikin dia! GUE PENGEN AQEELA ASELYANA!"
Sahabatnya itu menggosok telinganya. "Anjing suara lo ngalahin suara emak-emak!"
Lelaki itu memutar bola matanya. Dia berjalan mendekati jendela besar. Dia melihat ke arah luar, hanya ada pemandangan gedung-gedung pencakar langit. Dan langit kota yang cerah.
Tangan lelaki itu memainkan pisau lipat. Dia tersenyum miring. Yang tampak mengerikan di mata sahabatnya.
"Apa gue bunuh Rassya aja? Biar Aqeela bisa sama gue?"
"Jangan gila, Bara..."
🌸🌸🌸
Thank you for reading this story🙆🏻♀️💘
Jangan lupa vote okayy?!
- d n a
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [END]
FanfictionPada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana. Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...