🌸🌸🌸
Sedari tadi Aqeela tidak bisa fokus melihat penjelasan guru. Pikirannya berkelana ke kejadian kemarin, tentang dapur markas yang di acak-acak, serta pelaku inisial y dan b yang membuat Aqeela bingung. Karena Aqeela belum pernah mengalami hal ini sebelumnya.
"Perasaan gue ga pernah cari masalah sama siapapun," batin Aqeela keheranan.
Aqeela kini bimbang. Ia harus bercerita dengan papa dan Rasya atau tidak. Tapi seperti nya Aqeela akan mencoba menyelesaikan nya sendiri dulu. Ya semoga dirinya bisa, mungkin.
"Qeel! Qeel! Aqeela Aselyana!!" panggil Sandy kesal.
Aqeela terkesiap. Dia menoleh pada Sandy yang sebangku dengannya.
"Ada apa?"
Sandy beralih menatap seorang guru yang tengah menatap tajam keduanya. Aqeela menegang. Perasaan nya berubah menjadi tidak enak.
"Silahkan di jawab pertanyaan di depan," titah guru itu. Sudah Aqeela duga!
Aqeela membelalakkan matanya. Sedari tadi dia saja tidak memperhatikan penjelasannya. Sekarang disuruh mengerjakan soal? Apalagi Aqeela tidak terlalu jago matematika.
"Sial," umpat Aqeela pelan. Dia segera maju dengan percaya diri. Mengerjakan soal matematika itu.
Beberapa menit berdiri di depan papan tulis sambil berpikir dan menulis, akhirnya Aqeela selesai. Dia menghela nafas lega. Setidaknya jawabannya mungkin benar. Ya, mungkin.
Sang guru membaca hasil pekerjaan Aqeela dengan seksama. Sesekali membenarkan kacamata nya. Ia lalu menatap Aqeela dengan mata memicing.
"APA-APAAN INI?? SOAL SEMUDAH SAJA TIDAK BISA! HORMAT MENGHADAP TIANG BENDERA SEKARANG SAMPAI JAM SAYA SELESAI!!"
Namun, sepertinya harapannya itu pupus.
🌸🌸🌸
Aqeela mengusap keringat yang mengalir di pelipisnya. Dia mendengus kesal. Sudah satu jam dia berdiri di sini. Artinya tinggal menunggu bel berbunyi, mata pelajaran matematika selesai. Aqeela ingin menangis saja rasanya.
Sebenarnya dia dari tadi hendak kabur. Namun ternyata Pak Ameer mengawasinya dari jendela. Guru matematika killer yang membuat siapapun takut. Walau umurnya yang sudah tidak muda lagi, tapi galak serta tenaganya benar-benar ganas.
"Bangsat babi tai mati lo anj," umpat Aqeela beruntun.
Kepalanya rasanya ingin pecah. Teror yang tak kunjung selesai, dan kini dirinya di paksa berdiri di bawah sinar terik matahari. Panasnya matahari menyengat kepalanya membuat otaknya kian makin panas.
Kringgggg
Aqeela bersorak senang. Akhirnya jam istirahat tiba, tetapi entah kenapa tubuhnya justru tidak mau bergerak. Dia seakan mematung. Pandangannya pun berkunang-kunang.
Aqeela merasa pergerakan orang di sekitarnya melambat. Kepalanya tiba-tiba pusing hebat.
"Kenapa sih..." Kesal Aqeela menggeleng-gelengkan kepalanya guna menghilangkan rasa pusing. Sayangnya, rasa pusing itu justru bertambah.
Hal yang di depannya berputar-putar. Aqeela kembali menggeleng-gelengkan kepalanya. Namun rasa pusing itu tidak hilang. Lama kelamaan tubuhnya melemah dan ambruk. Dia, pingsan.
🌸🌸🌸
"Syaa itu Aqeela di hukum? Tumben?" ucap Kiesha keluar kelas. Dia memandangi Aqeela yang tengah berdiri sambil hormat ke tiang bendera.
Rassya langsung menatap ke arah lapangan utama. Kebetulan kelasnya ada di lantai empat, jadi langsung terlihat jelas bahwa itu Aqeela. Rassya mengernyit heran, tidak biasanya Aqeela sampai di hukum seperti itu. Ya walaupun nakal, tapi gadis itu akan selalu tertib dan patuh saat di kelas.
Keempat lelaki itu malah justru memandangi Aqeela yang tengah menggelengkan kepalanya, namun lama kelamaan tubuh itu ambruk tak sadarkan diri. Rassya membelalakkan matanya. Dia bergegas berlari menuju lift untuk turun ke bawah, diikuti ketiga sahabatnya.
Saat hendak berlari ke lapangan, Rassya berhenti. Tangannya mengepal erat dengan wajah memerah penuh amarah. Menatap benci dua orang di depannya.
"What the fuck?" Jefan menganga melihat pemandangan di depannya. Aqeela tengah digendong ala bridal style oleh Bara, serta Rassya yang memandangnya penuh emosi.
"Drama apa lagi ini," gerutu Kiesha.
🌸🌸🌸
Thank you for reading this story🙆🏻♀️💘
Jangan lupa vote!
Have a nice week✨🍒
- d n a
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [END]
FanfictionPada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana. Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...