CHAPTER 40

980 88 5
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Rassya menatap tajam seorang lelaki yang sedari tadi menatap Aqeela kagum. Sebenarnya tidak masalah, karena memang banyak laki-laki yang mengidolakan seorang Aqeela Aselyana. Tapi masalahnya tatapan lelaki itu juga penuh cinta. Membuatnya sedikit kesal.

Harusnya dengan sekolah yang sudah diberangkatkan lagi, mood nya membaik. Tapi justru sebaliknya.

"Bad mood lo Sya?" tanya Jefan.

"Udah tau pake nanya!" balas Rassya sinis membuat Jefan dan Kiesha kompak cengengesan.

"Sinis banget mas nya, kayak cewek pms," cibir Jefan. Rassya mendelik.

"Jangan maen-maen! Nanti di kick loh!" kekeh Kiesha.

Rassya memutar bola matanya. Dia memilih berjalan ke arah lapangan, melihat Aqeela dan keempat sahabatnya sudah selesai bermain basket. Rassya berjalan sambil membawa sebotol minuman yang masih di segel.

"Nihh!"

"Eh?"

Aqeela mengerjab bingung karena ada tiga lelaki yang sama-sama menyodorkan minuman. Pertama Rassya, Bara, dan satunya lagi Aqeela tidak tahu.

Rassya sontak menatap berang kedua lelaki yang beraninya memberi gadisnya minuman.

"Terima punya gue gih," titah Bara menggoyangkan minumannya.

"Ck emang lo siapa? Gue cowoknya!" decak Rassya memaksa Aqeela menerima minumannya. Aqeela hanya diam.

Aqeela menatap botol minuman milik Rassya yang sudah ada di tangannya. Lalu berganti menatap Rassya yang berjalan meninggalkan dirinya. Sedangkan dua lelaki lainnya menatap nya sedikit kesal. Lalu pergi juga seperti Rassya. Aqeela semakin bingung.

"I can't be in this situation," gumam Aqeela menghela nafas.

Para siswa-siswi menatap takjub. Mereka benar-benar menunggu drama dari ini semua.

🌸🌸🌸

"Qeel cowok yang tadi kasih lo minuman tuh siapa aja sih?" tanya Sandy kepo.

"Rasya, Bara, sama yang diem aja ga tau gue," jawab Aqeela.

"Bara?" kaget Ratu. "Aldebara murid baru itu?" Aqeela mengedikkan bahu. Dia benar-benar tidak tahu.

"Anjir, keluarga dia kan yang punya perusahaan pertambangan emas!" timpal Saski heboh.

"Gila gila!" tambah Ratu tak kalah heboh.

"Modelan dia bisa kesemsem juga," heran Saski.

"Ya lo pikir siapa sih yang nggak kena sana pesona gue. Semua cowok bahkan semua orang juga bakal kena," ujar Aqeela mengibaskan rambut nya sombong.

Saski melotot. Ya walaupun dia menyetujui nya sih. Karena memang Aqeela sangat cantik.

"Nih ya asal lo tau, dari awal sekolah di sini Bara udah punya banyak fans. Dia langsung masuk ke jejeran most wanted boy Avega," jelas Saski.

"Lo tau banget kayaknya," ucap Sandy.

Saski berdecak. "Gue admin Avega ganteng btw."

"Eh serius? Lo admin Avega ganteng? Parahhh! Pantes aja isinya kebanyakan adek kelas," heboh Ratu.

Saski tersenyum. "Adek kelas cakep-cakep cuyyy!"

"Terus yang cowok aneh satunya Bara itu siapa cobaa?" tanya Sandy kepo. Aqeela mengangguk.

"Kalo gue sih kurang tau," jawab Saski.

"Bentar-bentar di gc rame bahas dia juga," balas Ratu.

Ratu menatap handphonenya. Bergerak mencari sesuatu. Ketiga sahabatnya menatap nya penuh harap. Menunggu jawaban dari gadis berkulit eksotis dan rambut panjangnya itu.

"NAHHH!" ketiga gadis cantik itu sontak terpelonjak kaget. Anak kelas juga sama kagetnya. Karena teriakan Ratu kerasnya tidak main-main.

"Pelan-pelan bisa nggak sih, budeg nih gue lama-lama," gerutu Aqeela. Ratu menyengir.

"Maap maap," ujar Ratu. "Ini guys dibahas tadi, pas kita selesai basket. Jadi dia itu suruhannya Argas!!"

Ketiganya melotot.

"Hahhh? Gila seniat itu Argas?" kaget Saski.

Ratu mengangguk. "Jadi nih ada yang rekam pas cowok tadi telfon sama someone, dan ternyata dia telponan sama Argas!"

Ratu mendekatkan handphonenya ke mereka. Dia lalu memutar video dari salah satu member grup gosip tersebut.

Video pun berputar memperlihatkan punggung tegap seorang lelaki yang sangat mirip dengan salah satu lelaki yang memberi Aqeela minum tadi. Eh tapikan memang dia.

"Nggak denger," gumam Saski. Ratu mendengus dan menambah volume suaranya.

"Boss ini serius gue nggak bakal diamuk Rassya kan? Secara ini kan di kandang dia."

"Kaga lo santai aja."

"Oke bos jangan lupa upahnya ya!"

"Iyeee!"

"Sipp Bos Argas emang the best!"

Video berakhir.

"Ehh tapi kokk kita bisa denger suara Argas sih?" tanya Sandy.

"Karna di speaker sayang, dan itu di tempat sepi, jadi kedengaran," jawab Ratu sabar.

"Wahhh ajegile lo disukai banyak cowok Qeel! Wah wah!!" heboh Saski.

Ratu mengangguk setuju. "Saran gue lo terima aja mereka Qeel, biar lo jadi sugar baby!"

"Mata mu!" Aqeela melirik sinis pada kedua sahabatnya yang tertawa ngakak.

Sandy hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.

"Kayaknya si Rassya sebel banget Qeel, lo ga ada niat buat nyamperin?" Tanya Sandy.

Aqeela cemberut, dia kembali teringat Rasta. "Gue gatau cara bujuknya."

Sandy tertawa pelan. "Give him a kiss." Bisiknya membuat pipi Aqeela merona. Sandy tergelak, pasti Aqeela memikirkan bagaimana caranya, secara Aqeela adalah seorang pacar yang pasif.

"Udah nggak usah terlalu dipikirin, lo bujuk aja dia sampe mampus!" ujar Sandy pada akhirnya.

Aqeela menghembuskan nafasnya. Benar-benar tidak tahu cara mengatasi hal ini.

🌸🌸🌸

Thank you for reading this story🙆🏻‍♀️💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you for reading this story🙆🏻‍♀️💘

Jangan lupa vote!

- d n a

BUCIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang