🌸🌸🌸
"Berdua dengan mu, pasti lebih baik. Aku yakin itu~" senandung Aqeela sambil berjalan menuruni tangga.
"Dasar bucin!" cibir Aleandra menatap Aqeela sinis.
"Emang kenapa? Iri yaaa?" ledek Aqeela.
"Enggak tuh orang Ale udah ada pacar," bantah Aleandra.
Aqeela melotot. Bocah seperti Aleandra sudah punya pacar? Benar-benar mustahil.
"Dihh masih bocil juga," cibir Aqeela.
"Ihh awas ya nanti kalo Ale udah SMA kayak kakak, Ale bakal tunjukin Alena! Pacar Ale! Lagian juga Ale udah kelas 5. Jadi nggak papa dong!" ujar Aleandra dengan menggebu-gebu.
"Iyain aja deh," jawab Aqeela terkekeh.
"KAKAKKK!" panggil Alyza dengan suara cempreng khas nya.
"Halo sayang," balas Aqeela tersenyum. Dia menggendong Alyza dan mencium pipi gembul nya.
"Tumben minggu-minggu dirumah Qeel?" tanya Afina dari dapur.
Aqeela tersenyum. "Iya ma tadinya mau jalan sama Rassya tapi nggak jadi."
Seperti janjinya kemarin, Rassya dan Aqeela berniat berjalan-jalan. Tapi tidak jadi karena Rassya ada acara dadakan yaitu mengantar sang bunda ke mall. Aqeela tidak mempermasalahkan itu. Lagian dirinya juga mager.
Afina ber-oh ria. Lalu mendudukkan dirinya di sofa ruang keluarga. Memperhatikan anak tengahnya yang sibuk pada handphone. Afina memang sudah memberikan Aleandra handphone. Tapi dengan pengawasan penuh. Aqeela juga ikut andil dalam hal mengawasi adiknya itu.
"Ale ngapain?" Afina mengernyit menatap Aleandra yang senyam-senyum sendiri sambil menatap handphone.
"Pacaran Ma," jawab Aleandea polos.
Afina sontak melotot tidak percaya. "Masih kecil jangan aneh-aneh."
"Berarti kalo besar boleh ya ma?"
"Heh ga gitu!" Ringis Afina. "Aldy anak lo anjir."
🌸🌸🌸
"WOYY WOY YANG MAU BELI INI KAOS BAKAL DI KASIH BONUS FOTO SAMA ANGGOTA ALVASDOR!! SAMA ALASTOR JUGA! CIUM AQEELA JUGA BOLEH!" teriak Jefan.
"BANGSAT! SINI LO!" Rassya menatap tajam Jefan, mendengar kalimat terakhir dari lelaki itu membuat Rasya emosi.
DUG
Aqeela menendang kaki Jefan hingga lelaki itu meringis.
"Si bego! Cium lo aja sana!" ujarnya.
"Sakit goblok!" balas Jefan.
Rassya melotot. "Lo juga goblok!" Jefan mendengus.
Para siswa-siswi langsung mengerubungi stan bazar milik Aqeela. Mengapa gadis itu memilih untuk menjual kaos? Karena orang tua Sandy adalah pemilik perusahaan pembuat kaos yang sangat sukses di Indonesia, selain itu kualitasnya sangat lah bagus, dan pasti harganya tidak main-main. Juga untuk menghemat uang, karena Sandy memberinya cuma-cuma.
"Heleh gitu aja langsung pada mau," cibir Ratu.
"Biasalah, kayak nggak tau mereka aja," balas Sandy. Dirinya kegerahan karena melihat banyak siswi yang excited meminta foto pada Rey.
"Gini amat punya pacar famous," keluh Sandy.
Aqeela terkekeh. "Sebanyak apapun cewek berharap atau bahkan melakukan hal-hal biar Rey atau Rassya tertarik, tapi kalo hati mereka buat kita, cewek-cewek itu bisa apa?" paparnya melihat Rassya dan Rey yang sepertinya kuwalahan karena diminta foto terus.
Sandy mengangguk setuju. Benar juga apa kata Aqeela. Dia terlalu berlebihan hingga overthinking Rey akan selingkuh. Padahal lelaki itu sangat bucin padanya.
"Iya gue paham sekarang," ucap Sandy menatap Rey dalam.
Aqeela tersenyum. Dua tahun menjalin hubungan dengan lelaki famous dan banyak fans membuatnya cukup tahu perasaan Sandy. Dahulu ia juga seperti itu, tapi sekarang tidak lagi. Melihat kebucinan Rasya membuat gadis itu percaya bahwa Rasya hanya mencintainya seorang.
Setelah beberapa jam heboh melayani banyak pembeli, kini stan Aqeela sudah kosong karena semuanya sudah di beli. Dan itu menjadi rekor karena kebanyakan stan-stan siswa lain belum habis. Mereka semua tengah duduk di tenda bazar sambil menghitung uang.
"Ada untungnya juga lo ganteng bos," ujar Jefan terkekeh. Ya walaupun lelaki itu sendiri juga tampan.
"Jelas," balas Rassya sombong. Sedari tadi tangannya bertengger di bahu Aqeela. Dan gadis itu tengah tertidur dengan bahu Rassya sebagai bantal.
"Tidur aja cakep," Rassya berdecak kagum melihat wajah Aqeela yang terlihat cantik walaupun tertidur.
"Ck dasar bucin," decak Kiesha. Rassya meliriknya sinis.
"Cewek lo udah tepar aja," ujar Farel, salah satu anggota Alvasdor.
"Hmm biasa kecapekan," jawab Rassya seadanya.
Setelah selesai menghitung uang, anggota dua geng itu langsung berpencar. Ada yang mencari makanan, pulang, sekedar nongkrong sambil liatin crush, dan masih banyak lagi.
Rassya sendiri memilih untuk pulang. Karena melihat Aqeela yang masih terlelap. Setelah mendudukkan gadis itu ke kursi mobil dan memasangi sabuk pengaman, Rassya giliran duduk di kursi kemudi.
Dia memandangi wajah cantik dan natural Aqeela. Bibirnya tersenyum seiring tangannya yang membelai pipi lembut nan chubby Aqeela.
"Only mine and mine," ujarnya dengan seringainya.
🌸🌸🌸
Thank you for reading this story🙆🏻♀️💘
Jangan lupa vote.
- d n a
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [END]
FanfictionPada umumnya, hubungan kekasih antar ketua geng pasti bersifat romantis, lucu, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan pasangan Rasya Pradipta dan Aqeela Aselyana. Kedua ketua geng itu justru menjalin hubungan kekasih yang alay dan menggelikan. Walaupu...