Ch. 11 - HOLLYSUN

404 16 0
                                    

Suatu kali sesuatu terjadi pada Jessica. Ketika Sabine main ke tempatnya, dia menemukan Jessica dalam keadaan sakit, pucat dan lesu. Sabine mengira mungkin saja temannya itu sakit. Tapi, tidak juga. Sikapnya mendadak aneh karena ia kadang menangis tanpa sebab ketika mereka mengobrol dan saat itu Jessica hampir selalu kelihatan melamun.

Sabine mulai menebak mungkin Jessica bertengkar dengan salah satu pacarnya karena ketahuan; terlibat percekcokan yang kadang berakhir kekerasan. Sabine sudah sering memperingatkannya untuk berhati-hati, namun tampaknya juga bukan itu yang membuat Jessica benar-benar terlihat merana dan sengsara. Tapi, dia tahu, Jessica tidak sedang menjalin hubungan dengan siapa pun karena dia punya satu tujuan yang pasti; anak konglomerat itu.

"Ada apa sebenarnya, Jess? Kenapa kamu tidak mau cerita?" Sabine mulai memohon padanya agar dia berterus terang. "Apa seseorang menyakiti kamu?"

Jessica tidak menjawab pertanyaannya. Ia hanya menggeleng dan mengelak setiap ditanyai. Sabine tidak pernah melihat Jessica seperti itu sebelumnya. Dia yang biasanya tangguh terlihat begitu hancur seolah yang menyerangnya begitu banyak. Firasat Sabine mengatakan siapa pun lelaki yang Jessica coba dekati saat ini, pasti telah melukainya secara fisik dan mental. Seseorang telah menghancurkan hati dan perasaannya.

Seperti yang kita tahu... hanya cinta yang bisa menyakiti seseorang sampai hancur. Tapi, apa mungkin gadis seperti Jessica bisa jatuh cinta lagi saat yang diinginkannya hanya hidup mapan dan berkecukupan? Cinta sudah lama membuatnya muak karena ia hampir selalu disakiti dalam hubungan atas nama cinta.

"Apa dia orang yang pernah kamu ceritakan itu?" desak Sabine lagi, semakin tidak sabar padanya karena Jessica menangis terisak-isak.

Jessica hanya tertunduk, air matanya terus menetes, jatuh di atas punggung tangannya yang mengepal dengan gemetaran di atas pahanya. Ia tampak menahan amarah yang sedih dan berat.

Tatapannya sering kosong ketika bibirnya mengatakan sesuatu di depan Sabine yang berusaha untuk terus mendengarkan apa pun yang ia katakan dan tak lagi memaksanya untuk menceritakan apa yang telah terjadi padanya. Yang pasti, melihat Jessica mulai bicara lagi sudah lebih dari cukup. Sabine benar-benar mencemaskannya. Tapi, yang pasti ia mulai mengatakan hal-hal yang terdengar seperti penyesalan seolah mengingatkan Sabine agar jangan seperti dirinya.

Lalu keesokan hari saat Sabine datang lagi untuk memastikan keadaannya, Jessica tidak pernah membukakan pintu. Gadis itu menghindarinya dengan tidak mengangkat telepon dan membalas pesan. Namun teringat pada pertemuan pertama mereka ketika Jessica pernah menyebutkan kalimat yang mungkin bisa jadi petunjuk: apalagi yang terburuk yang bisa dialami seorang gadis selain diperkosa. Firasatnya kuat, tapi Jessica tak pernah mengakuinya.

Sedari awal Jessica memang penuh rahasia; dia suka menyimpan rahasia dari Sabine entah untuk apa. Sabine terjebak dalam tanda tanya untuk waktu yang lama.

Selama hampir dua minggu, Jessica menghindar. Begitu Jessica menghubunginya lagi, ia mengajak Sabine ke klub untuk bersenang-senang; seperti biasanya kabur diam-diam tengah malam. Jessica terlihat sudah seperti biasanya lagi. Tapi... itu hanya dalam keadaan normal. Begitu ia tersinggung oleh seseorang, tiba-tiba ia menjadi sangat emosional bahkan sampai berkelahi dengan gadis lain.

Sabine ingat dengan sangat jelas bagaimana mereka bergumul di lantai dansa; Jessica menindih gadis itu seperti pegulat dan mengambil ancang-ancang untuk menamparnya. Tapi, gadis itu menjambak rambut Jessica sampai ia kesakitan dan berhasil melepaskan diri. Dengan baju robek sebelah dan rambut yang sudah berantakan, gadis itu berteriak keras; suaranya bahkan melampaui musik yang memenuhi tempat itu hingga semua bisa mendengarnya.

"Tidak peduli kamu mau pura-pura jadi orang lain, semua orang juga sudah tahu kamu siapa! Tidak ada yang akan lupa kejadian di Hollysun! Kamu hanya gadis murahan yang mau digilir demi uang!"

Jessica langsung meloncat ke arahnya; menerkamnya seperti harimau. Dan ya, dia melukai wajah gadis itu lalu berakhir di kantor polisi.

Reminder:

Kalian bisa baca semua novelku di blog untuk pengalaman membaca tanpa iklan video wattpad yang terlalu lama saat peralihan chapter. (LINK BLOG ADA DI PROFIL -tinggal klik aja)

Update chapter di blog lebih cepat karena aku mempunyai lebih banyak pembaca di sana.

Jangan lupa VOTE dan COMMENT nya untuk bantu cerita ini naik ya. Dukungan kalian sangat berarti, sekecil apa pun itu. Thanks

MY EVIL BOSS : HE TAKES IT ALL (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang