Tidak butuh waktu lama untuk mempertemukan semua pemegang saham dalam sebuah rapat dadakan yang Harish usulkan dua hari lalu. Roland tidak hadir; menurut kabar yang ia dengar dari salah satu orang-orangnya di Athlon, kemarin sang ibu menemuinya dan dia melemparkan laporan dari Harish ke hadapan Roland yang hampir tidak bisa mengatakan apa-apa.
"Saat ini kita tidak perlu basa-basa lagi soal siapa yang akan menggantikan Roland di kursi CEO," Sang Mama memulai dengan suara datarnya. "Sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan ini, saya memutuskan untuk memberhentikan Roland Adisuna dari posisinya saat ini dan ingin mengajukan Harish sebagai penggantinya."
"Seharusnya posisi itu dipegang oleh Ibu Vivian saja. Harish masih terlalu muda untuk posisi itu dan saya tidak terlalu yakin dia bisa menggantikan Roland."
"Itu benar. Untuk memimpin perusahaan sebesar Athlon, juga membutuhkan seseorang yang berpengalaman di dunia properti."
Harish sudah menduga akan mendapatkan tanggapan yang selalu bersifat 'template' dari orang-orang tak berguna ini. Dan mereka bicara begitu di depannya, setelah mereka masih punya banyak pilihan. Ibunya tidak akan sanggup mengurus banyak perusahaan sekaligus.
"Kalau tidak pernah diberikan kesempatan satu kali pun, bagaimana seseorang akan bisa berpengalaman?" tandas Harish berdiri dari kursiku untuk menghentikan perdebatan itu sebelum sempat dimulai. "Saya yakin, tidak ada satu orang pun yang tiba-tiba bisa duduk di sini tanpa memulai dari bawah. Ayolah, Bapak dan Ibu seharusnya bersikap adil di sini. Hanya sayalah satu-satunya kandidat terbaik yang kalian punya."
Sang ibu menatapnya tajam; sisa kemarahannya terhadap Roland masih sedikit terasa. Tampaknya dia sepakat dengan orang-orang ini bahwa sang putra sangat lancang dan memalukan; terlebih Harish lagi-lagi tidak berpenampilan sesuai dengan tempatnya; jersey baseball yang mereka anggap sebagai bentuk ketidaksopanan pada mereka yang mengenakan stelan jas dan dasi. Bahkan ia juga mengecat rambutnya menjadi abu-abu terang. Ibunya berisyarat agar Harish kembali duduk dan mendengarkan semua orang lebih dulu.
Tapi baginya, membahas semua kekurangan akan percuma, karena ia tetap akan keluar dari sini sebagai direktur Athlon yang baru.
"Bagaimana orang yang sama sekali tidak sopan bisa menjadi pemimpin?" celetuk pria tua lain yang berada paling ujung. "Kamu bahkan tidak bisa menghargai ibu kamu sendiri. Lihat cara berpakaian kamu, Harish."
"Saya sama sekali tidak tahu bahwa kriteria untuk menjadi direktur harus orang yang sopan dan bisa menjaga tingkah lakunya. Kalau yang Anda maksud itu adalah Roland, maaf sekali, kita semua sudah tahu bahwa kesopanan dan sikap tenang tidak menjamin seseorang bisa menjalankan perusahaan dengan cara yang benar dan jujur. Kita baru belajar bahwa hal-hal yang terlihat baik ternyata telah merugikan kita sampai ratusan milyar dan bisnis yang kita jalankan selama bertahun-tahun bisa saja di ambang kehancuran."
"Apa karena kamu memang sesombong ini hanya setelah nama kamu di perhitungkan oleh dewan direksi The Emperor Hotel? Bisnis hotel dan properti memang mirip, tapi tidak sama," tandas seseorang lagi. "Belum tentu kamu bisa mengelola Athlon atau bahkan lebih baik dari Roland. Apa yang bisa kamu tawarkan selain kesombongan itu, Harish?"
"Akui saja bahwa saya adalah orang terkaya di grup ini," tegas Harish lagi, dan ia melihat wajah ibunya yang benar-benar marah; tapi dia tak cukup berani menghentikan putranya yang begitu sombong dengan cara menggelikan. "Saya berbeda dengan Roland yang sengaja mengeruk uang untuk membangun bisnis konstruksi di luar negeri karena dia tidak punya apa-apa dan masuk ke sini sebagai gelandangan. Tapi, saya memang terlahir untuk menjadi seorang raja dan saya tidak akan menginginkan hal yang lebih selain semua yang ditinggalkan oleh almarhum ayah saya untuk terus berjalan dengan baik bahkan sampai kiamat sekalipun. Dan jika saya ingin melakukan ekspansi atau membuka kawasan bisnis yang baru, saya meyakinkan anda semua bahwa saya tidak akan menjadikan perusahaan ini sebagai ladang yang merugikan kesepakatan kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EVIL BOSS : HE TAKES IT ALL (New Version)
Romansa[21+] "Laki-laki pertama tidak selalu jadi yang terakhir. Siapa peduli? Jadi apa yang kamu takutkan? Kita hidup di dunia yang seperti itu. Malam ini dengan si A, besoknya dengan si B. Tahun ini pacaran dengan si C, tahun berikutnya dengan si D, si E...