Ch. 80 - INFILTRATION

155 4 0
                                    

"Ini adalah semua yang kamu butuhkan," Laura menaruh setumpuk berkas di atas mejanya. "Semoga ini tidak membuat kamu mati karena kelebihan beban kerja. Tapi, tenang saja aku sudah menyederhanakan beberapa laporan sehingga kamu tidak perlu memeriksanya satu persatu lagi."

"Terima kasih," ucap Harish terlihat begitu senang saat ia melihat berkas itu sekilas, lalu memandangi wanita itu sekilas. "Aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan tanpamu."

"Ya, kamu selalu mengatakan itu tapi entah kenapa aku sama sekali tidak merasa bangga dengan apa yang aku lakukan," celetuknya gusar tapi kedengaran merajuk. "Kamu selalu mengabaikanku ketika kamu sibuk."

"Bukankah lebih baik aku sibuk bekerja daripada sibuk dengan gadis lain?" balas Harish dingin.

Setidaknya itu benar. Laura tahu memang tidak masuk akal untuk cemburu pada pekerjaan dan kesibukannya. Akan tetapi, perubahan yang baik itu seakan membuat jarak di antara mereka saat Laura belum sepenuhnya bisa lepas dari obsesi lamanya.

Mungkin ia bisa mendapatkan perhatian lelaki itu dengan kembali bertingkah seperti kucing seksi di pesta Halloween –sosok yang membuat Harish remaja tertarik kepadanya, yang menggodanya di bawah meja kerja dan memberikannya sebuah pelayanan memuaskan dengan bibir dan mulutnya. Tapi, setelah ketegangan berakhir, Harish memintanya pergi karena ia harus bekerja.

Mereka mungkin bisa bermesraan sejenak untuk sekedar iseng; tapi seks yang sebenarnya bukan hal yang mudah bagi lelaki itu. Harish telah sembuh dari kecanduannya; justru candunya sekarang adalah pekerjaan dan ambisinya sendiri. Dan pria itu selalu mengingatkannya tentang perjanjian mereka bahwa perasaan Laura sama sekali bukan bagian darinya. Pria itu tidak menginginkan romansa di antara mereka.

"Aku ingin libur selama seminggu penuh," kata Laura memberitahunya setelah Harish lagi-lagi meninggalkannya dengan tidak bertanggungjawab di tempat tidur.

"Kamu mau ke mana? Berlibur?" tanya Harish acuh sambil kembali ke komputernya.

Laura memutar matanya. "Kamu tidak tahu Kellan mau menikah?"

Harish agak kaget; tapi ia tidak terlalu heran. Kellan menghilang darinya dengan penuh kebencian. Jika ia tidak diundang di hari bahagia saudaranya itu, ia bisa mengerti.

"Aku sibuk dan kalaupun dia mengundangku, aku juga tidak bisa datang," balas Harish; dia kedengaran agak murung.

"Sebenarnya aku berharap kamu bisa ikut walaupun tidak diundang. Kamu bukan orang lain untuk Tante Esther dan Om Made. Ibu kamu juga sepertinya akan datang."

"Tidak, terima kasih. Kehadiranku akan menghancurkan hari bahagianya."

Kejadian buruk di Frankfurt masih segar di memorinya. Kemarahan kakaknya yang benar-benar tak ingin melihatnya lagi masih menyisakan penyesalan besar. Harish telah melanggar janjinya untuk tidak mengacau.

"Tapi, Harish, aku tidak menyangka akhirnya Kellan dan Gretha menikah."

"Gretha? Bukankah dia sudah pindah ke Swiss?"

"Ya. Mereka reuni tanpa kita di Frankfurt."

"Aku tidak perlu ikut reuni karena bukan almamater kalian."

"Ya, aku bicara soal pesta Halloween di mana kita berempat mabuk di pesta. Ternyata setelah kita dewasa, semuanya jadi tidak lebih baik. Kellan dan Gretha beruntung karena mereka adalah sahabat yang kemudian menikah."

Membicarakan masa lalu seringkali menimbulkan kerinduan pada apa yang belum hilang pada saat itu.

"Aku tidak terlalu terkejut. Karena aku kira mereka memang menjalin hubungan setelah pesta Halloween."

"Mana mungkin? Kalau ada sesuatu di antara mereka salah seorang pasti memberitahuku."

"Tapi, kenyataannya tidak. Aku melihatnya sendiri. Gretha menginap di asrama dan aku menangkap basah mereka pagi itu. Kamu tidak tahu?"

Laura tertawa. "Apa?! Mereka melakukannya?!" semburnya tidak percaya.

"Sepertinya begitu."

Ia ingat Kellan yang panik waktu ia masuk.

"Tidak mungkin. Aku tahu dia sudah berjanji pada Tante Esther untuk tidak melakukan seks di luar nikah. Apa lagi dengan Gretha. Dulu mereka seperti kucing dan anjing karena Kellan sama sekali tidak punya selera humor."

"Kellan melanggar janjinya karena Gretha," sambung Harish.

Dan sekarang mereka menikah. Tapi untung gadis itu kemudian menjadi istrinya, pikir Harish. itu bagus untuknya. Tapi, bicara soal tuntutan ibunya yang terkesan kuno, Harish jadi ingat 'tragedi' di Frankfurt yang membuat Kellan jadi begitu membencinya.

Tuduhan Laura tidak salah. Harish memang meniduri kekasih kakaknya itu. Dan sebenarnya itu juga bukan kesalahan Harish semata. Gadis itu tidur dengannya karena dia tidak bisa melakukannya dengan Kellan yang terlalu patuh pada ibunya. Namun sebagian orang –khususnya di luar sana, merasa hubungan fisik adalah hal yang penting. Meski tidak menjadi faktor utama, namun kebanyakan hubungan bisa berakhir jika salah seorang punya prinsip seperti Kellan. Harish tahu kebanyakan hubungan yang ia jalin dengan gadis-gadis itu berakhir karena hal-hal semacam itu.

Di satu sisi itu sebenarnya bagus tapi Harish memang tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang 'Kellan' sebagai seorang lelaki yang sudah pernah mencicipi seks. Kellan mungkin pintar dalam banyak hal, tapi dia sangat bodoh dalam menilai gadis-gadis yang berada di sekitarnya. Satu lagi, kakaknya itu masih memegang prinsip yang ketinggalan jaman sehingga pada akhirnya gadis-gadis itu tidak merasakan keseriusannya dan pergi; atau yang terburuk mencari 'partner' hanya untuk kebutuhan biologis mereka.

"Jadi... Harish, kamu tetap tidak akan datang?"

"Tidak...."

"Ini bisa saja kesempatan bagus bagi kalian untuk berdamai. Bukankah nanti kita juga akan menemuinya dan menjadikannya bagian dari rencana?"

"Sekarang bukan saat yang tepat. Dia baru saja berbahagia. Kita harus memberinya waktu untuk bersenang-senang. Berbulan madu, berlibur, atau mempunyai anak. Karena berikutnya begitu dia masuk ke dalam rencana, dia akan sama sibuknya seperti aku," jelas Harish lagi.

Harish telah memikirkannya dengan matang. Pada Februari 2013, tepatnya Hari Valentine, Kellan dan Gretha menikah. Mereka mengadakan resepsi yang hanya dihadiri kerabat dekat dan teman-teman.

Namun, saat Harish terbang ke Jerman tanpa sepengetahuan siapa pun dan datang ke acara itu hanya untuk menyaksikannya dari jauh. Entah mengapa Harish urung untuk membawa Kellan ke dalam rencana. Dia yakin saat ini, Kellan tak lagi menginginkan namanya berada di Keluarga Salim. Tidak mudah menjadi bagian dari keluarganya. Dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan di Frankfurt dan tak ingin menghancurkan kebahagiaan yang ia miliki di sini dengan membawanya pulang.

Lagipula sebelum kemudian mereka berselisih, Kellan telah menggambarkan sebuah peta untuknya agar Harish bisa berjalan dengan kakinya sendiri. Harish hanya cukup berpedoman pada peta itu; pada titik-titik dan garis-garis yang telah dibuat oleh pemikiran Kellan yang jenius dan brilian untuk bisa sampai tujuan.

Reminder:

Kalian bisa baca semua novelku di blog untuk pengalaman membaca tanpa iklan video wattpad yang terlalu lama saat peralihan chapter. (LINK BLOG ADA DI PROFIL -tinggal klik aja)

Update chapter di blog lebih cepat karena aku mempunyai lebih banyak pembaca di sana. Jangan khawatir, tampilan blog aku hampir sama seperti interface webnovel pada umumnya.

Jangan lupa VOTE dan COMMENT nya untuk bantu cerita ini naik ya. Dukungan kalian sangat berarti, sekecil apa pun itu. Thanks

MY EVIL BOSS : HE TAKES IT ALL (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang