Ch. 59 - PRIDE

159 9 0
                                    

Selama gadis itu hilang, Harish hanya melanjutkan hidup. Sibuk dengan pekerjaan dan ambisinya merebut tahta miliknya tanpa pernah berharap akan bertemu dengan gadis yang ia bahkan tak pernah tahu namanya. Tapi, Harish ingat setidaknya ia pernah merasakan sesuatu yang berbeda karenanya.

Rapat direksi The Emperor Hotel yang ditunggu itu akhirnya tiba; itu pertama kalinya Harish menghadapi dewan direksi secara terhormat. Ibunya dan Roland berada di ruangan dan menyaksikan presentasi yang telah ia siapkan selama berbulan-bulan dan menyita semua waktu dan perhatian. Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa ia akan mau serepot itu memeriksa gedung sebesar The Emperor Hotel secara langsung untuk mengumpulkan bukti bahwa hotel itu tidak baik-baik saja.

Harish tak terlalu memperhatikan bagaimana raut wajah setiap orang di dalam ruangan itu ketika ia berdiri di hadapan mereka menjelaskan satu persatu poin yang ada di materinya. Tapi, ia bisa menyimpulkan tak sedikit yang sepertinya cukup terkejut. Lebih dari itu sepertinya Roland terlihat sangat terganggu saat memperhatikan ibunya tidak mengalihkan perhatiannya sedikit pun dari presentasi Harish –dia benar-benar menyimaknya dengan seksama.

Ketika akhirnya Harish sampai pada kesimpulan akhir untuk mengajukan evaluasi manajemen, seisi ruangan mulai sedikit ribut. Mereka terpecah menjadi dua kubu; setuju dan tidak setuju. Namun, tiba-tiba sang ibu menginterupsi kegaduhan itu.

"Maaf, Bapak/Ibu Dewan Direksi, saya rasa jika kita sudah sampai pada kesimpulan bahwa The Emperor memang perlu dibenahi dengan lebih baik, ini bukan saatnya untuk berdebat antara setuju dan tidak setuju. Kita berada di ruangan ini untuk tujuan yang sama, yaitu bagaimana bisnis ini bisa terus berjalan untuk ke depannya demi kepentingan bersama," dia berbicara dengan tegas.

Sang ibu menjadikan posisi Roland sebagai direktur utama yang bertanggung jawab secara penuh terhadap hotel ini menjadi tak ada artinya di ruangan itu. Pria itu kini tengah menatapi Harish seolah dia akan mengacungkan pistol ke kepalanya dan siap untuk menembak Harish sampai mati.

"Lalu bagaimana dengan laporan yang kita terima selama ini?" tanya salah seorang anggota direksi lainnya. "Kenapa hasilnya berbanding terbalik dengan isi presentasi ini? Yang lebih penting kenapa bisa terjadi perbedaan?"

"Untuk itulah saya mengajukan untuk evaluasi manajemen. Jadi kita akan tahu bagaimana metode pelaporan yang menyebabkan disinformasi...," tegas Harish.

"Evaluasi manajemen sama saja dengan meremehkan para profesional yang sudah bekerja bersama kita bertahun-tahun. Bagaimana kamu tidak menghargai mereka yang telah bekerja di hotel ini sejak lama? Bukankah kamu baru saja masuk dan mengurus bisnis semacam ini setelah biasanya kamu hanya mengacau?" tandas salah seorang lainnya yang kelihatan membenci Harish. Orang itu hampir saja membuat darahnya mendidih.

"Bagaimana kita bisa tahu para profesional menjalankan tugasnya secara profesional jika kita tidak punya kontrol terhadap pekerjaan mereka? Evaluasi manajemen akan memberikan output yang jelas tentang bagian mana yang membutuhkan peningkatan, bukan untuk mencari siapa yang salah dan yang benar. Evaluasi tidak mempengaruhi hal-hal yang telah berjalan dengan baik. Kenapa itu bisa disebut dengan meremehkan kinerja tenaga profesional yang kita miliki?"

"Pertanyaannya bagaimana kamu akan menjalankan evaluasi itu?" tanya salah seorang yang lainnya.

Harish langsung menampilkan presentasi yang selanjutnya.

"Saya sudah membicarakan hal ini dengan salah satu Hospitality Consultant yang sudah berpengalaman," Harish menjelaskan. "Dan mereka sudah memberikan banyak sekali masukan yang bagus untuk mengatasi masalah yang ada di The Empreror Hotel."

"Kamu menggunakan jasa pihak ketiga?"

"Kenapa tidak selama mereka kredibel? Kita tidak boleh terlalu sombong hanya karena waralaba kita sukses, kita tidak butuh pihak ketiga untuk masukan yang baru dan segar. Buktinya ada banyak hal di hotel ini yang luput dari perhatian kita seperti yang tadi saya tampilkan sebelumnya."

MY EVIL BOSS : HE TAKES IT ALL (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang