Frankfurt, Jerman, 2005. Pesta Halloween yang diadakan perkumpulan mahasiswa fakultas Administrasi Bisnis Universitas Goethe.
Harish telah menempuh enam belas jam penerbangan dari Amerika dan Kellan menyelundupkannya ke dalam asrama lalu di malam yang sama Kellan mengajaknya ke home party di mana ia bertemu dengan Laura, mahasisiwi populer di kampus yang membuatnya langsung tertarik karena gadis itu seksi, nakal, enerjik dan tentu saja lebih tua darinya.
Harish mempunyai kecendrungan menyukai gadis yang lebih tua karena mungkin ia tak benar-benar memiliki figur seorang ibu dalam hidupnya. Saat teman-temannya menggoda gadis-gadis dari sekolah lain, Harish sama sekali tidak menunjukkan minat. Justru ia malah menyukai seorang guru muda di sekolahnya yang mengajar di kelas kesenian secara diam-diam. Tak lama guru itu menikah dan ia pun patah hati untuk pertama kali.
Sebelum Laura, Harish memang tak pernah berani mendekati seorang gadis. Akan tetapi, waktu ia menemukan Laura sedang menari dengan kostum kucing seksinya, Harish merasakan sesuatu secara alami. Ia baru tahu bahwa Halloween adalah pesta kostum di mana para gadis berpenampilan seperti pelacur alih-alih menjadi hantu.
Tapi, tiba-tiba saja seseorang memukul kepalanya.
Kellan berdiri di sampingnya. Dia sama sekali tidak memakai kostum apa pun. Ia mengenakan hoody berwarna putih dan jeans belel saja.
"Jangan berpikir untuk mendekatinya kalau kamu tidak ingin dipermalukan," cetus dia. "Kamu bukan tipenya."
Harish bersumpah serapah padanya karena baru saja memukul. Tapi, Kellan mengajaknya pergi ke sisi lain dari tempat pesta. Sambil lewat, Harish sempat mencuri segelas minuman alkohol tapi belum sempat ia meneguknya, Kellan dengan kejam merampasnya.
"Jangan coba-coba," ia memperingatkannya lagi untuk tidak minum apa pun di tempat ini.
Kellan benar-benar memperlakukannya seperti anak kecil.
"Kenapa kamu mengajakku kalau aku tidak diizinkan melakuan apa-apa?" gerutunya pada Kellan saat mereka menyelip di antara orang-orang untuk mencari tempat duduk.
"Aku tidak mungkin meninggalkan kamu di asrama. Sekarang bersikap baiklah atau aku akan menelepon Papa-mu agar dia menyuruh orang untuk menjemputmu ke sini dan mengirimmu kembali ke Boston," ancam Kellan; dari dulu bibit sadisnya sudah kelihatan.
Duduk seperti anak manis di pesta anak-anak kuliah sangat membosankan. Sedangkan Kellan, dia tipe anak serius yang datang ke pesta hanya untuk memenuhi undangan teman-temannya karena merasa tidak enak. Dia tidak minum alkohol karena terakhir kalinya seseorang memaksanya minum, Kellan langsung masuk rumah sakit karena masalah pencernaan. Orang ini juga tidak bisa mengkonsumsi makanan sembarangan seumur hidupnya.
Selama Harish duduk dengan bosan, Kellan mengobrol dengan teman-temannya dalam bahasa Jerman yang ia sama sekali tidak mengerti. Sampai akhirnya dua orang gadis menghampiri mereka; si kucing seksi tadi dan teman perempuannya yang berdandan ala Tim Burton's Corpse Bride –pengantin wanita gaun putih setengah tengkorak.
"Sejak kapan kamu jadi pengasuh?" tanya Laura pada Kellan, memperhatikan Harish dengan remeh sementara bocah itu memandanginya tanpa putus.
Ternyata kedua gadis itu bisa berbahasa Indonesia.
"Dia Harish. Baru datang dari Boston," jawab Kellan.
"Hai, Harish. Aku Gretha," gadis berkostum pengantin hantu memperkenalkan dirinya.
"Hai," Laura menyapanya dengan godaan ala gadis nakal kampus yang ada di film American Pie. "Aku Laura Ananta."
"Aku baru tahu kalau kamu punya adik," komentar Gretha.
"Aku anak tunggal," jawab Kellan acuh tak acuh, melirik sekilas Harish yang sudah seperti anak bodoh di depan Laura. Karena dia terlihat begitu mempermalukannya dengan memandangi Laura seperti orang mesum, Kellan lagi-lagi memukul kepalanya.
"Berhentilah melakukan itu!" Harish berteriak padanya.
Laura dan Gretha cekikikan; menertawai keduanya. Mereka adik kakak yang lucu.
"Dia manis sekali, Lan," kata Laura dengan sengaja mempermainkan Harish yang jelas-jelas terlihat menyukainya.
"Jangan mengganggunya, Laura," celetuk Kellan.
"Oke. Kamu tenang saja, aku tidak akan berani merampas keperjakaannya malam ini," goda Laura lalu cekikikan, diikuti Gretha.
"Kamu mengerikan...," gumam Kellan yang selalu sinis. "Aku ingin pulang sekarang. Kalian masih ingin lebih lama di sini?"
"Pulang?" protes Laura.
"Ya, aku harus membawanya pulang sekarang sebelum seseorang mencekokinya dengan alkohol," balas Kellan.
"Apa?!" Harish menjerit lagi padanya.
"Jangan kejam begitu," kata Gretha padanya agak kesal. "Kenapa kamu tidak mengizinkannya bersenang-senang sedikit? Dia sudah datang jauh-jauh dan kamu memperlakukannya dengan begitu buruk."
"Kamu benar-benar tidak berperasaan, Lan," Laura juga ikut-ikutan.
Kellan mendengus. "Percayalah, Nona-nona. Kalau orang tuanya tahu dia kabur dan berada di sini, kalian akan melihat ayahnya menggantungku hidup-hidup."
"Wah... kasar sekali...."
"Sekarang lanjutkan saja pestanya," kata Kellan yang serius akan meninggalkan pesta lebih awal. Kellan berdiri dan berisyarat agar Harish juga mengikutinya.
"Yah...," Laura dan Gretha tampak begitu kecewa, menyaksikan mereka berdua harus pergi.
"Aku tidak percaya kamu yang kutu buku bisa berteman dengan para gadis cantik...," celetuk Harish saat mereka kembali menyebrangi kerumunan untuk mencari jalan keluar.
"Apa?" Kellan terlihat kesal padanya namun tiba-tiba saja seseorang menepuk bahunya.
Kellan jelas bukan anak kutu buku; dia memang berkaca mata. Tapi, melihat teman-temannya yang banyak –laki-laki dan perempuan yang langsung menyapanya dengan gembira, tampaknya dia memang seorang mahasiswa yang populer. Tak ada yang peduli dia tidak mengenakan kostum seperti kebanyakan orang di tempat itu.
Teman-temannya yang lain muncul entah dari mana; lagi-lagi mereka mengobrol dengan bahasa Jerman. Harish kembali menjadi anak kecil yang tersesat di hutan belantara; tapi tiba-tiba ia merasakan kedua tangannya ditarik selagi ia menunggu Kellan selesai mengobrol.
Dengan telunjuk di bibir, Laura dan Gretha mengajaknya pergi lalu membawanya menghilang dalam keramaian. Saat akhirnya Kellan sadar, ia panik karena Harish sudah tidak ada di belakangnya.
"Anak sialan...," gumamnya kesal.
***
Reminder:
Kalian bisa baca semua novelku di blog untuk pengalaman membaca tanpa iklan video wattpad yang terlalu lama saat peralihan chapter. (LINK BLOG ADA DI PROFIL -tinggal klik aja)
Update chapter di blog lebih cepat karena aku mempunyai lebih banyak pembaca di sana. Jangan khawatir, tampilan blog aku hampir sama seperti interface webnovel pada umumnya.
Jangan lupa VOTE dan COMMENT nya untuk bantu cerita ini naik ya. Dukungan kalian sangat berarti, sekecil apa pun itu. Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EVIL BOSS : HE TAKES IT ALL (New Version)
Lãng mạn[21+] "Laki-laki pertama tidak selalu jadi yang terakhir. Siapa peduli? Jadi apa yang kamu takutkan? Kita hidup di dunia yang seperti itu. Malam ini dengan si A, besoknya dengan si B. Tahun ini pacaran dengan si C, tahun berikutnya dengan si D, si E...