Ch 38 - THE PARTY's OVER

289 15 0
                                    

Januari 2016....

Satu Januari di tahun berikutnya, ia terbangun di tempat asing dengan kepala berdenyut dan perasaan campur aduk yang tak bisa ia jelaskan saat memandangi sekitarnya dengan penuh tanda tanya; di mana ini?

Sabine memandangi sekelilingnya dengan hampa; ini hanyalah kamar hotel di mana Harish meninggalkannya begitu saja. Perasaannya langsung memburuk saat ia menengok ke sisi tempat tidur yang sudah kosong. Lalu turun dari tempat tidur dan langkah pertama yang ia buat saat ingin mengambil bajunya yang berada di lantai sangat menyakitkan. Ia langsung mengenakan bajunya di tempat ia mengambilnya; ternyata handphone-nya berada tidak jauh dari sana; tersembunyi di balik tumpukan bajunya sendiri.

"Kamu sudah mau pergi?" tegur Harish yang tiba-tiba muncul dengan T-shirt hitam ketat, celana pendek dan sepatu olahraga dengan handuk di tangan kiri dan sebotol air putih di tangan kanan.

"Aku... pikir... kamu yang sudah pergi...," balas Sabine canggung memperhatikan lelaki itu menaruh handuknya di atas kepala sofa selagi ia merapikan pakaian di badannya.

"Aku tinggal di sini kadang-kadang," kata dia.

"Kamu... tinggal di hotel?"

Harish meliriknya sekilas. "Apa pun mungkin kalau kamu memilikinya," balas dia acuh tak acuh lalu mulai sibuk di depan lemari.

Ada yang aneh dengan sikap Haris; ia tidak terlalu membuat kontak mata dengan Sabine yang baru saja merasa lega menyadari bahwa lelaki itu tidak pergi begitu saja setelah mendapatkan apa yang dia mau.

"Kamu... sudah pergi sejak kapan?" tanya Sabine; memperhatikan gerak-gerik Harish yang sedang memilih baju.

"Jam empat," jawab dia datarah kembali menjadi Harish yang biasa ia kenal yang bahkan tidak sudi menatapnya ketika sedang bicara. "Aku sulit tidur jadi... aku pergi berolahraga. Sekarang... aku harus siap-siap pergi ke kantor."

"Ini hari libur."

"Aku tahu. Tapi bagiku tidak ada hari libur yang terlalu lama. Aku sibuk. Pekerjaanku tidak hanya di Athlon. Kamu tahu?"

"Tapi, kamu bisa pergi merayakan malam tahun baru."

"Itu berbeda. Aku... hanya bosan dan aku datang karena sudah lama tidak bertemu dengan teman-temanku."

Sabine tertunduk diam. Ia menarik nafas panjang dan tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah ia pikir akan ada sesuatu yang berubah di antara mereka.

"Aku lupa... kalau kamu bisa bersikap seolah tidak pernah terjadi apa-apa...," gumamnya dan bersiap untuk pergi.

"Aku hanya tidak punya waktu untuk mengobrol panjang lebar karena aku harus bekerja sekarang," katanya. "Aku akan menemui kamu lagi nanti."

Sabine tidak terlalu kaget mendengar penegasan itu darinya. Namun Sabine masih belum bisa membuang memori bagaimana lelaki itu menatapnya; seolah dia memang jatuh cinta. Sekarang lelaki itu tak lagi melihat Sabine seperti gadis paling cantik yang membuatnya tergila-gila.

"Jangan menatapku seperti itu," katanya pada Sabine. "Hanya kamu di antara kita yang lebih tidak ingin kalau ini sampai diketahui orang-orang di kantor. Jadi... tenanglah."

Sabine pun terdiam.

"Ada supir di lobi yang akan mengantarkan kamu pulang."

"Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri," celetuk Sabine.

"Sebentar," panggil Harish tiba-tiba. "Soal perempuan gila itu... sebaiknya kamu berhenti berteman dengannya."

"Apa urusannya dengan kamu?" tandas Sabine gusar, meski ia juga sudah tahu itu.

Sabine memang akan bicara dengan Jessica begitu ia sudah lebih tenang.

Lelaki itu menatapnya tanpa ekspresi. "Aku harus pergi sekarang," katanya pamitan. "Sampai bertemu di kantor besok."

Saat itu ia langsung menangis. Membiarkan handphone-nya terus berbunyi entah untuk berapa lama. Dia belum ingin beranjak dari sana karena sekujur tubuhnya terasa begitu sakit; lebih-lebih hatinya.

Jessica sudah menelepon berkali-kali. Ada sekitar dua puluh tujuh panggilan tidak terjawab sejak jam dua pagi. Tapi Sabine memutuskan untuk tidak berurusan dengannya lagi; bukan karena Harish yang memintanya, melainkan ia sadar bahwa temannya itu semakin tak bisa dipercaya.

Reminder:

Kalian bisa baca semua novelku di blog untuk pengalaman membaca tanpa iklan video wattpad yang terlalu lama saat peralihan chapter. (LINK BLOG ADA DI PROFIL -tinggal klik aja)

Update chapter di blog lebih cepat karena aku mempunyai lebih banyak pembaca di sana.

Jangan lupa VOTE dan COMMENT nya untuk bantu cerita ini naik ya. Dukungan kalian sangat berarti, sekecil apa pun itu. Thanks

MY EVIL BOSS : HE TAKES IT ALL (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang