Antara percaya atau tidak; jemari Sabine yang gemetaran memencet password pada perangkat smartlock di pintu apartemen mewah bernomor 1218; apartemen yang dibeli oleh Roland sebagai salah satu dari hasil memoroti keluarga istrinya selama ini yang ia hadiahkan untuk kekasihnya yang lain –Jessica. Bunyi 'bip' singkat yang terdengar setelah ia memasukan password sedikit membuat Sabine heran; password itu diterima dan pintunya pun terbuka.
Entah bagaimana caranya Harish bisa mengetahui password apartemen orang lain; tapi sebenarnya ini bukanlah usaha yang sulit untuk orang seperti dirinya. Mungkin inilah alasan Jessica menghindari Sabine. Dia tahu Harish akan datang untuk mengacaukan semuanya dan rahasia kotornya akan terbongkar.
Begitu masuk ke dalamnya, Sabine benar-benar takjub dengan kemewahan tempat itu. Dindingnya, lantainya, perabotannya dan detail lain yang menegaskan tempat ini terlalu mewah untuk Jessica. Di sinilah Jessica tinggal selagi dia tidak pulang ke apartemen. Di sinilah juga ia dan pacar rahasianya bertemu. Tempat itu terlalu besar untuk satu orang sehingga terasa begitu sunyi. Tapi kesunyian itulah yang membuat suara-suara sekecil apa pun terdengar jelas.
Sabine mungkin datang pada saat yang tepat untuk mencari jawaban pertanyaannya selama ini lewat suara-suara tak asing yang memancingnya ke salah satu kamar yang pintunya tidak tertutup dengan rapat. Semakin ia mendekat, semakin jelas suara macam apa itu; suara yang biasa dibuat Jessica saat ia bermesraan dengan seorang lelaki. Ia memberanikan diri untuk menyalip di antara celah pintu hanya untuk melihat bahwa semua yang dikatakan Harish memang benar; Jessica dan Roland memiliki hubungan terlarang yang juga telah dituduhkan Harish kepadanya.
Menemukan punggung telanjang Jessica 'menari' dengan erotis di atas tubuh seorang pria bukan hal yang baru, tapi, kali ini pemandangan panas itu benar-benar melukai hatinya. Mendengar suara nakal Jessica yang disambut oleh suara lenguhan Roland, membuat darahnya mendidih.
Lagi-lagi, ia menemukan sisi lain dari mantan bosnya yang selama ini ia hormati tak peduli pandangan negatif orang-orang tentang perselingkuhannya dengan salah satu bawahannya di kantor. Dia ternyata juga bisa bercinta dengan gadis yang berusia separuh dari usianya.
Sabine hanya tidak sadar selama ini Roland hanya tak 'memandang' dirinya sebagai seorang wanita sementara itu di belakangnya, pria itu bisa dengan leluasa tidur dengan Jessica dan menyembunyikannya dengan rapi. Pasti dia jugalah yang membuat lebam dan memar di tubuh Jessica; karena Roland juga pria yang menyukai kekerasan seperti yang ia perbuat pada asiten pribadinya. Betapa bodoh dirinya yang tak pernah sadar bahwa mereka telah mendustainya selama satu tahun ini.
Lututnya gemetar seakan ingin jatuh. Tapi, kedua orang itu bahkan tidak sadar bahwa Sabine berdiri cukup lama di depan pintu dengan air mata membanjiri kedua matanya yang sembab dan merah. Harish juga mengatakan hal-hal yang menyakiti perasaannya di kantor dan saat ia belum bisa mengenyampingkan rasa sakit itu, mereka juga malah menorehkan luka yang lebih dalam.
Dengan kesal, Sabine melemparkan apa yang dibawanya; foto-foto yang juga Harish lemparkan padanya dengan emosi karena mereka terlalu asyik berdua sampai tidak menyadari seseorang telah menonton perbuatan rendah mereka. Kedua orang itu tanpa rasa malu dan rasa bersalah sedikitpun menjalani kehidupan mereka setelah menaruh Sabine di neraka.
"Sabine?!" Jessica histeris saat ia melihat Sabine yang menangis.
Sedangkan Roland terperanjat. Matanya melotot memandangi Sabine yang menangis.
***
"Kamu belum menjawab pertanyaanku, Jess," cetus Sabine kesal.
Jessica mendengus; dia selalu menunjukan sikap seperti itu setiap ia tak ingin menjawab pertanyaan Sabine. Biasanya Sabine akan mengartikan itu seperti rasa malas karena pertanyaannya seringkali tidak penting. Namun, sekarang dengusannya berbeda; dengusan yang terkesan masih ingin menyembunyikan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EVIL BOSS : HE TAKES IT ALL (New Version)
Romance[21+] "Laki-laki pertama tidak selalu jadi yang terakhir. Siapa peduli? Jadi apa yang kamu takutkan? Kita hidup di dunia yang seperti itu. Malam ini dengan si A, besoknya dengan si B. Tahun ini pacaran dengan si C, tahun berikutnya dengan si D, si E...