Ch. 16 - SHUT UP AND DANCE

275 17 0
                                    

Sabine kembali memeriksa handphone-nya lagi.

"Kamu menunggu seseorang?" lelaki itu tampaknya menyadari kegelisahan Sabine yang beberapa kali terlihat mengecek handphone-nya.

"Hm... aku punya jam malam," akunya, sedikit beralasan. "Tapi... aku tadi ke sini dengan teman dan sekarang aku tidak tahu dia pergi ke mana."

"Dia pergi dengan pacarnya?"

"Mungkin."

Tapi, kemudian balasan pesan dari Jessica masuk; Sabine terlihat sangat lega.

Jessica : Aku tunggu di tempat parkir.

Ia menyimpan handphone-nya di dalam jaket setelah membalas pesan Jessica dan meneguk sparkling water-nya lagi sampai habis.

"Kamu mau pulang sekarang?" tanya lelaki itu.

Sabine mengangguk.

"Aku bisa mengantar kamu pulang," ujarnya.

Dia memang tampan dan menarik. Walaupun obrolan tadi terasa menyenangkan, Sabine harus tetap ingat lelaki ini tipe yang berbahaya dan Jessica mungkin menamparnya karena mencoba memperkosanya –sebenarnya Sabine agak ragu juga; bukan karena secara garis besar Jessica induk dari segala jenis gadis jalang yang ada di klub, tapi orang ini terlalu tampan untuk seseorang yang punya kecenderungan untuk melecehkan apalagi memperkosa perempuan, jadi agak tidak mungkin. Tapi, kenapa Jessica begitu marah padanya? Mereka pacaran lalu si tampan ketahuan selingkuh? Tidak. Karena setahu Sabine Jessica tidak pernah menjalin hubungan selain dengan pria beristri yang masih dirahasiakan.

"Terima kasih. Tapi, temanku sudah menunggu di tempat parkir," Sabine menolaknya dan laki-laki itu pun mengangguk.

Sepertinya ia tidak berminat untuk memaksa; ia tampak mempertahankan harga dirinya dengan tidak berusaha meyakinkan Sabine agar menerima tawarannya.

Namun saat Sabine turun dari kursinya, ia mendengar suara DJ yang sedang bercuap-cuap lalu memainkan lagu baru yang lagi-lagi familiar di telinganya.

Dia juga suka lagu ini. Shut Up and Dance. Walk the Moon. Baru rilis bulan ini. Lagu elektro dance yang juga mengusung tema delapan puluhan dan vintage; sangat cocok dengan pesta dan kostumnya. Bahkan outfit yang Sabine pakai terinspirasi dari model video musiknya.

Tiba-tiba Sabine bimbang; lagu ini terlalu seru untuk ditinggalkan!

"Ada apa?" tegur lelaki itu menyaksikan Sabine mendecak kesal sambil memandang ke lantai dansa dan panggung DJ.

Orang-orang kembali berseru gembira dan melompat-lompat sambil menari. Sabine ingin bergabung dengan mereka tapi Jessica sudah menunggunya.

"Aku suka sekali yang ini," kata Sabine padanya menggerutu seperti anak kecil yang tidak ingin pulang dari taman bermain dan merengek pada orang tuanya untuk membiarkannya lebih lama. "Tapi, aku harus pulang...."

Sabine terlihat menggemaskan dan lelaki itu tertawa.

"Jadi?" tanya dia; tampak berharap gadis itu tinggal lebih lama bersamanya.

Lalu ia mendengus. Musik terus bermain.

"Aargh...," jerit Sabine yang kesal pada dirinya sendiri. Tapi kemudian, dia berlari berlari ke lantai dansa dengan mengangkat kedua tangannya sambil menyanyi mengikuti lirik lagi itu dan bersiap dengan intronya.

"Oh don't you dare look back, just keep your eyes on me. I said you're holding back, she said shut up and dance with me!"

Lelaki itu mengikutinya setelah menghabiskan sisa minuman pada gelasnya; menunjukan ketertarikan yang tidak biasa; seperti seseorang yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.

Gadis itu terlihat keren saat ia menggerakan seluruh tubuhnya; bukan jenis tarian yang mampu memancing birahi laki-laki, tapi gerakan yang ceria dan lepas seperti sedang menari di panggung. Beberapa saat ia hanya membiarkan Sabine menari sendiri. Lelaki itu lebih memilih mengawasinya karena penampilan Sabine cukup mencolok sekaligus memikat mata lelaki lain. Tapi, tidak ada yang berani mendekati Sabine karena sosok si jaket retro di sekitarnya cukup mengintimidasi. Tubuhnya tinggi, tegap dan besar. Ia membuat orang-orang itu maklum karena mengira gadis secantik itu pasti dimiliki oleh seseorang yang juga tampan.

Saat ia mendekat, Sabine menyambutnya dengan senang hati; entah karena musiknya atau dia sedikit mabuk. Jadi dia melihat lelaki yang baru dikenalnya itu seperti kekasihnya. Mata mereka bertemu dan saling menatap tanpa jeda.

"Deep in your eyes, I think I see the future. I realize this is my last chance!" Sabine masih menyanyikan liriknya dengan gembira.

Lelaki itu terus menatapi Sabine seakan gadis itu adalah masa depannya. Seakan setiap lirik lagu menyadarkannya akan sesuatu; lirik yang seakan mewakili apa yang mungkin akan terjadi nanti.

"She took my arms, I don't know how it happens. She took the floor and she said... oh don't you dare look back, just keep your eyes on me. I said you're holding back, she said shut up and dance with me! This woman is my destiny, she said uuh..huuu... shut up and dance with me!"

Berikutnya yang ia tahu, lelaki itu mendekat dan bahkan merangkulnya seakan dia telah memilikinya; padahal mereka baru bertemu beberapa jam lalu. Mereka menari bersama seperti pasangan kekasih.

Hal-hal semacam itu sesuatu yang baru dan asing bagi Sabine namun... menyenangkan untuk beberapa saat sebelum ia ingat Jessica sudah menunggunya terlalu lama. Dan itu mengetuk kepalanya saat lagunya habis; musik terdengar melambat saat DJ bersuara. Tarikan nafasnya cepat. Jantungnya berdetak keras. Wajah lelaki itu berada tepat di depan wajahnya; bibir mereka hampir bersentuhan.

Sabine tahu ia merasakan sesuatu yang berbeda terhadap lelaki asing itu; tidak aneh namun hanya... sesuatu yang mendebarkan. Benar kata orang; hanya butuh satu menit untuk jatuh cinta. Akan tetapi... Sabine memilih untuk menolak perasaan itu; seolah ia punya firasat bahwa di kemudian hari... lelaki itu akan menjadi masalah terbesar dalam hidupnya.

Orang-orang berseru gembira saat musik kembali mengeras dan Sabine menyingkir dari lantai dansa setelah melepaskan tangan lelaki itu pada lengannya dan meninggalkannya begitu saja di sana. Dan ketika lelaki itu sadar, Sabine telah menghilang.

Pesta masih berlanjut tapi Sabine memilih untuk pulang. Tapi, di apartemen Jessica, ternyata sang ayah telah menunggunya untuk membawanya pulang. Akhirnya ketahuan juga kalau mereka pernah melakukan pemerasan terhadap seseorang.

Reminder:

Kalian bisa baca semua novelku di blog untuk pengalaman membaca tanpa iklan video wattpad yang terlalu lama saat peralihan chapter. (LINK BLOG ADA DI PROFIL -tinggal klik aja)

Update chapter di blog lebih cepat karena aku mempunyai lebih banyak pembaca di sana.

Jangan lupa VOTE dan COMMENT nya untuk bantu cerita ini naik ya. Dukungan kalian sangat berarti, sekecil apa pun itu. Thanks

MY EVIL BOSS : HE TAKES IT ALL (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang