7.Manis itu kamu

8.2K 341 0
                                    

"Sayang bangun" Zein mengusap pelan pipi Azra yang masih setia tidur dipelukannya.

"Sayang..subuh" Zain membangunkan istrinya lagi, kali ini dengan volume suara lebih tinggi sedikit.

"Hm" alih-alih bangun, Azra justru semakin mengeratkan pelukannya.

"Mas cium lho ya kalau gak bangun"

Azra langsung membuka mata lebar-lebar mendengar perkataan Zein.

"Ish mainnya ngancem-ngancem. Gak seru.." ucap Azra sambil memanyunkan bibirnya.

Zein tersenyum melihat Azra memanyunkan bibirnya seperti anak kecil yang sedang merajuk. Diusapnya kepala Azra. Azranya Zein benar-benar menggemaskan.

"Bentar lagi subuh sayang" Zein lalu bangun dari tidurnya dan bersiap-siap menuju ke kamar mandi.

Sedangkan Azra masih setia berada di kasur sambil melihat Zein yang berjalan ke kamar mandi. Matanya sangat mengantuk kali ini. Tadi dia langsung melek gara-gara ucapan Zein yang ingin menciumnya, namun aslinya Azra masih ingin bermanja-manja dengan mimpi indahnya.

Zein keluar dari kamar mandi lalu melihat Azra yang sudah terlelap lagi di kasur.

"Dek udah subuh".

"5 menit lagi" ucap Azra dengan mata yang masih terpejam.

"Mas cium beneran lho ya".

"Ish iya iya. Nih, azra bangun" Azra bangun dari tidurnya. Lalu, berjalan menuju kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama. Akhirnya, Azra selesai dengan urusannya dikamar mandi. Azra melihat Zein yang sudah rapi dengan baju kokoh, sarung, dan pecinya.

"Duhh om Zein kok ganteng banget sih" Azra dibuat salting dengan ketampanan suaminya. Orang bilang laki-laki akan terlihat semakin tampan setelah dia berwudhu. Benar saja menurut Azra, buktinya kali ini ia dibuat klepek-klepek dengan ketampanan suaminya.

Sampai sangking fokusnya Azra ke Zein, dia tidak sadar dengan suara Zein yang dari tadi memanggilnya.

"Dek?" Azra gelagapan. Dia berusaha mengatur ekspresinya. Jangan sampai om Zein tahu kalau diam-diam Azra memuji ketampanannya.

"Apa?"

"Mas mau pamit ke masjid" Azra mengerutkan kening mendengar perkataan Zein.

"Ke masjid? ngapain?"

"Sholat subuh, dek"

"Hah?oh iya, sholat ya hehehe" Azra kini jadi salting dan hal yang membuat salting dirinya adalah suaminya sendiri.

Zein tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Mas pergi ya, assalamualaikum" saat Zein hendak membuka pintu kamarnya. Suara Azra membuatnya berhenti lalu menoleh ke arah Azra.

"Om".

"Iya?".

"Eh, gak jadi deh" ucap Azra sambil nyengir memperlihatkan gigi rapinya.

"Mas tau kamu lagi salting".

Malu. Azra benar-benar malu kali ini. Om Zeinnya itu tahu darimana kalau dia memang sedang salting.

"Apa-an sih. Udah sana katanya mau ke masjid" Azra masih setia mempertahankan gengsinya. Kalau boleh jujur, ingin rasanya Azra menghilang dari hadapan Zein saat ini juga.

"Habis sholat subuh jangan tidur. Mas mau ngajak kamu jalan-jalan.."

"Keliling kampung"lanjutnya.

"Kalau Azra capek om Zein harus mau gendong aku" Zein tersenyum mendengar perkataan istrinya.

Om Ustadz||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang