25.ici

3.8K 190 12
                                    

Zein dan Azra masih setia memperhatikan bocah perempuan yang sedari tadi sibuk menonton acara Doraemon di televisi,lengkap dengan piyama yang bergambarkan Doraemon, tapi anehnya baju Doraemon yang bocah perempuan itu pakai mempunyai saku yang berada disamping bajunya.

"Mas?".

"Iya?".

"Sejak kapan kantong Doraemon pindah kesamping?".

Zein terkekeh "mas gak tau dek".

"Om Dolaemonnya meninggoy".

"Meninggoy?" Zein mengulang ucapan bocah perempuan itu.

"Meninggal om.om Zein ketinggalan jaman".

Azra tertawa saat mendengar suaminya sedang dibully bocah perempuan itu.

"Sejak kapan Doraemon meninggoy?" Tanya Azra.

"Sejak acallanya ganti dangdutan".

"Itu namanya filmnya yang udah buyar bukan mati hahaha".

Bocah perempuan tadi berjalan menuju Azra yang sedang tertawa.dia berhenti tepat didepan Azra dengan alis kanannya terangkat,dan bibir mungilnya dimajukan,tak lupa tangan kanannya yang diketuk-ketuk kan di bibir nya.

Tawa Azra berhenti saat melihat bocah perempuan itu sedang melihatnya dengan posisi yang aneh "kenapa?".

"Kata mama ante istlinya om Zein.iya?".

Azra mengangguk "kenapa?".

Gadis itu menggelengkan kepalanya "ish ish ish".

"Kenapa?".

"Halusnya yang jadi istli om Zein itu ici bukan ante" ucap bocah perempuan itu dengan sebelah matanya yang sengaja di kedipkan ke Zein.

Ya,bocah perempuan itu bernama Cici tapi bocah perempuan itu suka menyebut namanya dengan sebutan 'ici.Cici adalah anak tetangga Zein dan Azra yang sedang dititipkan ke mereka berdua karena kedua orang tua dari Cici sedang ada acara yaitu acara honeymoon yang ke 25 kali.

Azra geleng-geleng tak percaya.bahwa kedua orang tua Cici masih melakukan honeymoon apalagi yang ke 25 kali.

"Ici mau makan es krim gak?om punya es krim loh" ucap Zein.memang Zein termasuk penyuka anak kecil.

"Mau om" Cici tersenyum ke Zein sampai memperlihatkan dua gigi depannya yang ompong.

"Ayo ikut om" Zein mengajak Cici menuju ke kulkasnya.

Sedangkan Azra melihat Zein dan Cici pergi mengambil es krim dia acuh.dia lebih memilih untuk duduk di kursi dengan memainkan hp nya.

"Tellimah acih om ganteng".

Azra menoleh ke arah dua manusia yang sedang berjalan ke arahnya.

"Sama-sama.sekarang duduk disamping tante Azra" Cici mengangguk lalu duduk disebelah Azra dengan tangannya yang sudah membawa es krim.

Zein pun ikut duduk disebelah Azra.jadinya kini Azra berada ditengah-tengah dengan Zein disebelah kanannya dan Cici disebelah kirinya.

Cici melihat ke Azra yang sedang fokus ke hp nya "ante main tok tok?".

Azra mengernyit "tok tok apa?".

"Ante ketinggalan jaman.udah tua".

Azra mendelik ke bocah perempuan tengil itu.enak saja dia ngomong Azra sudah tua.

"Tok tok yang ada ollang oget-oget" Ucap Cici.dia beralih bangun dari duduknya dan berdiri didepan Azra dan Zein.

Azra maupun Zein bingung melihat Cici yang berdiri didepannya.

Om Ustadz||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang