22.ayam genit

3.9K 210 2
                                    

"astaghfirullah!" Zein dibuat kaget saat melihat ayam betina berjalan dibelakangnya.ayan genit itu berhenti saat melihat Zein melihat kearahnya.

Detik kemudian ayan itu menghampiri Zein dan duduk tepat di kaki Zein.sontak kepala Azra langsung memanas melihat itu.dia berjalan ke suaminya dan menarik suaminya agar berdiri disebelahnya.sih ayam yang merasa terganggu,dia ikut berjalan mendekat lagi ke Zein.benar-benar ayam yang harus digeprek..

"Pergi gak lo yam" ucap Azra dengan mata yang mendelik sempurna ke ayam.sedangkan si ayam juga tidak mau kalah,dia memajukan dadanya seolah menantang Azra untuk gelud dengannya.

Sedangkan Sarah maupun Nino hanya ketap-ketip melihat adegan Azra dan ayam miliknya.

"Kalau lo gak pergi detik ini juga lo bakal gue geprek".

Ayam itu tidak menggubris ancaman Azra.dia tetap menatap sengit Azra dengan dada yang masih dimaju-majukan.

"Dasar monyet centil!gak usah genit lo ke laki gue!!" Azra membentak si ayam genit itu.

"Petok petok" balas si ayam.

"Sejak kapan ayam saya jadi monyet?" Batin Nino.

"Istri ustad Zein ajaib ternyata" batin Sarah.

"Mala jawab lo.sini loh sini!" Azra berjalan ke arah si ayam dengan mata yang sudah membara.

Melihat istrinya yang hendak beraksi,Zein langsung memegangi kedua tangan Azra.

"Lepas mas lepas!" Azra masih memberontak dari pegangan suaminya.

"Adek udah itu cuma ayam".

Telinga Azra seolah tuli dengan perkataan suaminya.diotaknya kali ini adalah bagaimana cara memberi pelajaran kepada ayam sok kecentilan itu.

Kaki Azra menginjak keras kaki Zein "awww dek sakit".

Azra tidak menggubris,dia masih berontak.sedangkan si ayan itu mengedipkan matanya ke Zein.Azra yang melihat itu semakin dibuat panas.

"He ngapain tuh mata kedip-kedip ke laki gue!!".

"Ish lepasin mas" Azra semakin memberontak.tangan kirinya sudah berhasil terlepas dari tangan Zein.kini tinggal tangan kanannya...

Zein berusaha agar aksi reog istrinya itu tidak berhasil.daritadi istrinya sudah mencakar tangannya,melepas pecinya,dan memukul lengannya.

Dan lihat lah sekarang.tangan Azra yang terlepas dari tangan Zein itu kini bergerak untuk melorotkan sarung suaminya.

Zein terkejut.sontak tangannya yang sedang memegangi tangan Azra,ia lepaskan.tidak tahukah jika sarung itu benar-benar melorot,apa yang akan terjadi.

Kini Azra sudah terlepas dari tangan Zein.dia berlari mengejar ayam genit itu.

"Sini loh ulet bulu".

"Loh dek Azra itu bukan ulet bulu,itu ayam" ucap Nino yang ikut berlari mengejar istri temannya itu.

Zein mendengar Nino kembali memanggil istrinya dengan embel-embel 'dek langsung menoleh ke Nino dengan tatapan tajamnya.Nino yang mendapat tatapan tajam itu pun langsung menepuk kepalanya "ya Allah,lupa Zein lupa".

"Bisa-bisanya Zein masih sempet cemburu padahal istrinya udah lari-larian gitu" .

Zein, Nino,dan Sarah masih sama-sam mengejar Azra.

"Dek berhenti!".

"Adek!!!".

"He ulet bulu sini lo!" Azra berteriak sampai membuat karyawan Nino ikut melihat aksi kejar-kejaran itu.

"Mas kok mbak Azra nyebut ayam kita ulet bulu sih?" Ucap Zahra masih dengan keadaan mengejar Azra.

"Ndak tau dek.Azra lupa apa gimana ya" ucap Nino yang juga sedang berlari.

"Zein" panggil Nino ke temannya yang sedang mengejar Azra.tapi Zein tidak mendengar suara Nino karena dia terlalu fokus ke istrinya.

"Zein!" Kali ini Nino sedikit berteriak.

"Apa?!" Jawab Zein.

"Bilangin mbak Azra kalau itu ayam bukan ulet bulu".

"Allahu Akbar.disaat seperti ini masih aja mikirin ulet bulu" Batin Zein.

Zein tidak menggubris perkataan Nino yang sama sekali tidak penting itu.dia terus mengejar istrinya.sampai akhirnya dia berhasil menangkap tubuh istrinya.

"Lepas mas lepas!".

"Adek udah sayang" ucap Zein dengan nada setengah pasrah.

"Sih ulet bulu itu harus dikasih pelajaran karena udah gatel ke mas".

"Itu ayam bukan ulet bulu" ucap Nino dengan nafas yang ngos-ngosan karena ikut mengejar Azra.

Sedangkan Zein sudah menghela nafas kasar.dia dibuat pusing karena ulah istrinya dan ditambah dengan Nino yang daritadi sibuk masalah ulet bulu.

"Dia itu ulet bulu om.gatel!".

"Om?" Kali ini Sarah tercengang mendengar Azra yang memanggil suaminya dengan sebutan 'om.apa suaminya itu sudah setua itu?.

"Mbak Azra manggil mas 'om dek" ucap Nino.

Sarah terkekeh "emang sampean wes tua mas".

"Masih muda dek".

"Tua".

"Muda dek".

Kini Nino mala berdebat masalah panggilan Azra ke Nino.sedangkan Azra,dia kembali memberontak...

"Yam sini lo".

"Mas kan emang udah tua".

"Muda dek muda".

"Ngapain lo kecentilan ke laki gue!".

"Sini lo.gue geprek mampus lo!".

Zein kembali menghela nafasnya.dia berkali-kali lipat dibuat pusing mendengar perdebatan tiga manusia itu.

"Diam!".

Sunyi.

Seketika suasana langsung menjadi sepi karena bentakan Zein.Nino,Sarah,dan Azra langsung dibuat mingkem.

Kini tiga manusia bersisik itu sama-sama menundukkan kepalanya.mereka merasa merinding sendiri karena Zein.

"Masih mau berisik lagi?".

Mereka bertiga kompak menggeleng dengan kepala yang masih menunduk.

"Petok petok" ayam si musuh bebuyutan Azra itu kini kembali menghampiri Zein.ayam itu berjalan melenggak-lenggok seolah ingin mencari perhatian Zein.

"Kamu berhenti disitu ayam!".

Sontak ayam itu langsung diam ditempat.kali ini Zein bukan hanya menyuruh Nino,Sarah,atau Azra saja yang diam.dia juga menyuruh ayam yang membuat istrinya cemburu itu diam.

Azra yang melihat si ayam genit itu dibentak suaminya,dia cekikikan dengan menjulurkan lidahnya untuk mengejek si ayam genit itu.

"Adek diam!" Sontak Azra langsung menunduk lagi.

"Kalian gak malu dilihatin para karyawan?".

"Malu" ucap lirih ketiga manusia itu. sedangkan si ayam hanya mengedipkan dua matanya.

"Kalau malu ngapain tadi kejar-kejaran?".

"Ngejar sih ulet bulu mas" sontak Azra menjawab pertanyaan suaminya.kepalanya sudah mendongak menatap suaminya.

"Itu namanya ayam bukan ulet bulu mbak?" Ucap Sarah yang ikut mendongakkan kepalanya juga.

"Bener itu ayam loh" kini Nino ikut menjawab.

Zein mengusap wajahnya kasar.ketiga manusia itu masih saja sibuk masalah ulet bulu.

"Bener kan Zein kalau itu ayam bukan ulet bulu" tanya Nino.

"Kangguru!!".

Sontak jawaban Zein itu membuat tiga manusia tadi tertawa.

"Buset suami gue jago ngelawak juga hahaha" ucap Azra dengan terbahak-bahak.

Om Ustadz||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang