33.Najwa

2.4K 123 0
                                    

"kok lama sih!" Ucap Azra yang sedari tadi menunggu kedatangan teman yang sudah lama tidak bertemu dengannya,Najwa.

Kemarin lusa Najwa mengabari Azra bahwa dia akan berkunjung ke rumah Azra.katanya sih kangen...

Zein sedari tadi memperhatikan istrinya yang sedang mengomel.kebetulan sekali hari ini Zein libur mengajar, jadi Zein bisa mengantarkan istrinya untuk menjemput temannya.

Lalu, bagaimana dengan Cici?

Cici mulai kemarin sudah tinggal dirumahnya sendiri, karena kemarin pagi kedua orang tua bocah prik itu sudah pulang dari honeymoon yang ke 25 kalinya.

"Jangan dimanyun-manyunin gitu bibirnya" ucap Zein saat melihat Azra memanyunkan bibirnya.

"Ish.aku itu gak sabar banget mau ketemu Najwa, mas".

"insyaallah, bentar lagi sampai, sayang".

"Dia gak nyangkut di awan kan mas?" Tanya Azra polos.

Zein terkekeh mendengar perkataan istrinya "ada-ada aja" ucap Zein dengan mengelus gemas pucuk kepala istrinya yang tertutup hijab.

"Woy".

Azra dan Zein dibuat kaget dengan suara cempreng.mereka berdua beralih menatap ke arah perempuan yang sedang berlari dengan tangan yang masih menenteng kopernya.

"Itu teman adek?" Tanya Zein.

Azra mengangguk "iya itu mas".

Azra berdiri dari duduknya.dia ikut berlari menghampiri Najwa yang sedang berlari juga.alhasil, mereka berdua persis seperti pasangan yang sudah lama tidak bertemu.

"Gua kangen lu wa" ucap Azra dengan memeluk erat Najwa.

"Sama ra.kamu apa kabar?" Tanya Najwa dengan memeluk Azra.

"Baik gua.lu sendiri?".

"Baik juga".

"Makin cakep aja lu wa.tapi tetep cakepan gue sih" ucap Azra.

"Kamu mau muji aku apa mau muji diri kamu sendiri ra?".

"Muji gue lah hahaha" ucap Azra dengan tertawa.

"Ehem" Zein yang sedari tadi menonton acara pelukan dua manusia didepannya itu pun akhirnya mengeluarkan suara, walaupun cuma deheman.

Azra seakan ingat dengan keberadaan suaminya, dia melepas pelukannya dengan Najwa.

"Eh wa, kenalin ini suami gue".

"Dan ini Najwa mas".

Ucap Azra memperkenalkan Zein ke Najwa dan memperkenalkan Najwa ke Zein.

"Hai om" sapa Najwa sedikit gugup.

Azra tercengang, mulutnya terbuka membentuk huruf "o".

"Apa lu kata? Om?.laki gue masih semwriwing gini lu panggil om" ucap Azra tak terima.

Padahal saat awal menikah, Azra juga memanggil Zein dengan sebutan 'om.

"Jilat ludah sendiri lu ra" batin Azra.

Najwa lebih mendekatkan dirinya ke Azra, dia berbisik ke Azra "Terus aku manggilnya apa ra?.abang?mas?akang?apa teteh?".

Azra mendelik sempurna ke Najwa, bahkan kakinya sudah menginjak kaki sebelah kiri Najwa.

"Aww.sakit ra!" Najwa meringis saat Azra menginjak kakinya.

"Lu sih.lu kira suami gue perempuan?!.pakek mau manggil teteh segala" ucap Azra.

Najwa terkekeh mendengar perkataan Azra.padahal tadi dia hanya bercanda saja.

"Bercanda ra bercanda".

Om Ustadz||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang