12.mood

6.1K 298 2
                                        

Mager sekali hari ini. Dari tadi aku hanya tidur-tiduran di kasur. Perutku rasanya sedikit gak enak, maklum hari ini awal masa haidku. Cewe pasti tahu kan gimana rasanya?.

Seperti menjadi ironman.

"Masih sakit?" Om Zein melangkah ke arahku dan duduk di sebelahku. Aku mengangguk menjawabnya.

"Elusin lagi".

Om Zein tersenyum lalu mulai mengelus perutku dengan aku yang masih tidur di kasur. Kalau begini rasa sakitnya sedikit berkurang.

"Enaknya" Aku memejamkan mata menikmati elusan di perutku.

" Sakit banget ya?".

Aku mengangguk "rasanya seperti anda menjadi ironman".

Om Zein terkekeh mendengar jawabanku.

"Ada-ada aja kamu".

"Mas besok libur ngajar kan?" aku membuka mata dan melihat om Zein yang juga sedang melihatku.

"Iya".

"Keluar yuk".

"Kemana? Udah malem loh".

"Masih jam setengah delapan Mas. Belum malem-malem amat. Pengen bakso tahu" aku mengerucutkan bibir dan menatap om Zein memelas supaya om Zein mau menuruti ku.

"Boleh..tapi cium dulu".

"Gak mau".

"Yaudah gak mau keluar".

"Ish nyebelin!".

"Massss" ucapku geram.

"Dalem dek".

"Bakso mas bakso".

"Cium dek cium".

Cup.

Aku mencium pipi om Zein yang dicium pipi om Zein tapi pipiku yang memanas. Aku malu tapi demi bakso, trobos!!

"Dek?".

Aku mengangkat alis sebelah kananku.

"Sini deh mas bisikin sesuatu" aku mendekat ke arah om Zein.

Satu detik,dua detik kemudian bibir om Zein sukses mencium pipiku.

"Modussss"

"Mas!!" Aku mendelik kearahnya.

"Kenapa? Mau lagi?. Sini" detik kemudian bantal sukses melayang ke om Zein.

"Fyuu" aku meniup jari tanganku, sebagai tanda kesuksesan ku yang sudah melayangkan bantal tepat ke om Zein.

"Gak sekalian guling-gulingnya juga dilempar ke mas?".

"Pengennya sih gitu. Sekalian sama kasurnya" ucapku enteng.

"Adek!".

_________

Aku dan om Zein kini sudah duduk anteng diwarung bakso yang cukup terkenal di daerah Pasuruan.

"Monggo baksonya mbak" ucap pelayan wanita cantik dengan nembawa bakso dan minuman yang tadi aku pesan.

Aku hanya membalasnya dengan anggukan.

"Enak banget" pantes saja bakso disini ramai pengunjung. Rasa baksonya memang tidak mengecewakan. mantap.

"Ini abi Ica" ucap anak perempuan kecil yang langsung merangkul om Zein. Aku bingung dengan kedatangan anak kecil itu dan apalagi tadi? Abi Ica?.

"Anak siapa nih woy"

"Nak itu bukan abi. Ayo sini sama umi" detik berikutnya datang wanita cantik. Wanita itu sedang mencoba melepas rangkulan anak kecil tadi dari om Zein tapi anak kecil itu mala semakin menangis sambil semakin mengeratkan pelukannya.

Om Ustadz||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang