Sejak kejadian Azra menghajar nanas geprek,Nana menjadi pendiam jika didepan Azra.beda jauh yang biasanya Nana akan selalu mencari masalah dengan Azra.
"Udah dapet hidayah kali" batin Azra saat sedari tadi melihat Nana yang duduk di bangkunya dengN kepala yang menunduk.
"Ra?" Panggil Nisa.
"Hm?".
"Kamu ngapain ngeliatin Nana terus?.fokus ke depan ra".
Azra mengangguk lalu kembali fokus ke dosen yang sedang mengajar.
Jam pelajaran terakhir pun selesai.Azra membereskan semua barangnya ke tas.matanya melirik Nana yang berjalan disamping kursinya untuk pergi keluar kelas.
"Nana kenapa pucat gitu ya?" Tanya Azra.
Azra mengangkat bahunya acuh.
"Na kamu kenapa pucet gitu?" Tanya Sesil.
Nana menggeleng "ndak papa".
"Huek".
"Huek".
"Sil kamu pakai parfum apasih?gak enak banget baunya.huek".
"Aku pakai parfum yang biasa aku pakai.kamu kenapa sih? tumben banget".
Nana tak menjawab pertanyaan Sesil,dia langsung berlari keluar kelas.Sesil yang melihat heran ke Nana pun ikut berlari mengikuti Nana.
Sedangkan Azra dan Nisa hanya diam saja menyaksikan Nana yang tadi sempat mual-mual.
"Kok kayak orang hamil ya ra?" Ucap Nisa.
"Hamil?".
Nisa mengangguk "iya.dulu kakak aku juga gitu pas hamil,ndak tawar bau parfum".
Azra mengernyit "masa Nana hamil?kan belum nikah".
"Hmm mungkin lagi ndak enak badan aja ra".
Azra mengangguk "iya mungkin".
Azra dan Nisa berjalan keluar kelas.Nisa memilih langsung pulang dan Azra sedang duduk dimobil, menunggu suaminya yang entah sedang berbicara apa dengan pak Riko.dari penglihatan Azra sepertinya obrolan dua laki-laki itu sangat penting.
"Udah?" Tanya Azra saat suaminya masuk ke dalam mobil.
"Udah" Zein melajukan mobilnya.
Sesampainya di rumah,seperti biasa Azra dan Zein menjemput bocil menyebalkan yang ditinggal orang tuanya honeymoon yang ke 25 kali.
"Ci lain kali kalau mau main ijin dulu ke bibi atau ke tante.kasian kan tadi bibi nyariin kamu sampe ke kampung sebelah" omel Azra saat tadi terjadi drama baru karena Cici yang keluar rumah tanpa izin ke bibi.Alhasil bibi pun mencari Cici sampai ke kampung sebelah tapi ternyata Cici tengah sembunyi di semak-semak depan rumah Azra.
"Iya ante" ucap Cici masih sibuk dengan kelereng-kelerengnya.
"Jalu sejak kapan disini?" Tanya Azra.
"Sejak bibi nyaliin ici nte".
"Yahh kalah deh" ucap Cici yang kalah main kelereng dengan Jalu.
"Ndak papa ici cangtip.ini hadiah pelmennya buat ici aja" ucap Jalu dengan memberikan permen ke Cici.
"Makacih Jalu".
"Sama-sama ici cangtip" ucap Jalu gedit ke Cici.mata sebelah kanannya sengaja ia kedipkan ke Cici.
"Dih?masih kecil udah playboy".
"Jalu bukan pelepboi ante" ucap Jalu tak terima.
"Iya deh iya.tante mau masuk kedalam.kalian berdua disini aja.jangan kemana-mana".
![](https://img.wattpad.com/cover/295910565-288-k624946.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Ustadz||END
Romance"Om cinta gak sama Azra?". "Saya akan menikahi kamu" Apa jadinya jika gadis petikalan seperti Azra bertemu dengan laki-laki asing yang mengatakan ingin menikahi azra?.