24.tugas kelompok

3.8K 210 0
                                    

Azra masih sibuk dengan segala pikirannya.dia tak percaya pada Zein yang terlihat biasa saja dengan keberadaan perempuan lain dirumahnya.

Mata Azra terus terfokus kepada perempuan yang sedang tersenyum kearahnya.lewat tatapannya Azra dapat menangkap bahwa perempuan asing itu sudah berumur.hampir 50 tahun,mungkin.

Tapi percayalah walaupun usia perempuan asing itu sudah matang,yang namanya cemburu tetaplah cemburu.siapapun itu jika sudah menyangkut suaminya maka Azra tidak akan tinggal diam..

"Dek" panggil Zein untuk kesekian kalinya.

"Hm?" Jawab Azra masih dengan wajah bingungnya.

"Ngapain ngelamun?".

"Dia siapa?" Bukannya menjawab pertanyaan Zein,Azra memilih menanyakan sesuatu yang sedari tadi mengganggu pikirannya.

"Beliau bi ami,pembantu rumah kita".

"Pembantu?".

Zein mengangguk

"iya.kemarin-kemarin kan kita pernah ngomongin masalah ini.adek lupa?".

Azra menepuk kepalanya pelan.dia lupa bahwa tentang masalah ini.

Sedangkan Zein melangkah maju sampai posisinya sudah berada didepan istrinya,Azra.tangan Zein mengusap lembut kepala istrinya yang tadi Azra tepuk "gak boleh ditepuk-tepuk gitu kepalanya,sayang".

Pipi Azra merona.rasa cemburu dan semua pikiran buruk yang sempat mampir langsung hilang rasanya saat Zein memberikan perhatian kepadanya.

"Gak sakit kok mas" memang tadi Azra menepuk kepala dengan pelan.bahkan tidak terasa sakit sama sekali.

Zein menggeleng mendengar perkataan istrinya "tetap aja gak boleh".

Azra kembali merona.suaminya ini terlalu perhatian kepadanya.tapi Azra suka...

"Ehem" Nisa berdehem.karena sedari tadi dia sudah dibuat baper dengan sepasang suami istri didepannya.

Zein yang mendengar suara deheman Nisa langsung saja dia melepas tangannya dari kepala Azra.dia bahkan lupa kalau Nisa masih ada diantara mereka.

"Eh iya lupa kalo masih ada Nisa hehehe" ucap Azra dengan cengiran lebarnya.

"Duduk disini dulu ya nis.gue mau ambilin makanan dulu".

"Gak usah ra.aku udah kenyang kok".

"Tidak papa Nisa.kebetulan dikulkas banyak cemilan,siapa tau kamu suka" sambung Zein.

"Jadi ngerepotin saya pak".

"Tidak sama sekali".

"Biar saya saja den yang ngambilin" ucap bi Ami.

Zein masuk kedalam kamarnya.sedangkan Azra dan Nisa melanjutkan mengerjakan tugas dari pak Riko.

"Ini nyonya cemilan sama minumannya" ucap bi Ami yang datang dengan membawa cemilan dan minuman diatas nampan.

"Iya bi makasih".

"Eh ra kok dirumah kamu ndak ada foto pernikahan kamu sama pak Zein" tanya Nisa karena sedari tadi matanya tak melihat foto pernikahan Azra dan Zein yang terpajang diruang tamu.

"Gak dibolehin sama mas Zein" jawab Azra dengan pandangan yang masih fokus dengan laptop didepannya.

"Kenapa ra?".

"mas Zein gak mau kalau ada tamu laki-laki yang ngelihat foto gue.katanya sih mas Zein gak mau banyak laki-laki yang ngeliat wajah gue yang cantik ini hehehe.lagi pula gue juga gak suka kalo foto gue diliatin banyak orang".

Om Ustadz||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang