10.ikhlas

7.8K 336 3
                                        

Dengan memakai seragam putih hitam, hijab hitam, ditambah dengan masker berwarna hitam yang ku pakai. Aku berdiri ditengah-tengah banyaknya mahasiswa baru yang satu universitas denganku. Daritadi aku hanya diam saja karena tidak ada satu orang pun yang aku kenal dari banyaknya orang disini.

"Hai" Sapa seorang wanita kepadaku.

"Hai juga" aku menyapa balik dia.

"Boleh kenalan?" Tanyanya.

"Boleh. Aku Azra mahasiswa jurusan Sastra. Kalau kamu?".

"Aku Nisa, kebetulan aku juga jurusan sastra" Ucap wanita yang bernama Nisa. Dia tersenyum ke arahku, sangat manis juga cantik. Aku sedikit insecure melihatnya.

"Oh ya?. Kalau begitu kita bisa menjadi teman dekat" ucapku dengan tersenyum juga ke Nisa.

"Tentu saja. Oh ya, kamu anak mana?"

"Aku aslinya orang Jakarta tapi sekarang udah ikut suami tinggal di Pasuruan" Jawabku. Nisa tampak terkejut mendengar jawabanku. Aku tahu mungkin sebelumnya Nisa menganggap aku masih jomblo.

"Kamu sudah punya suami?" Tanyanya dengan nada penasaran.

Aku mengangguk.

"Kirain masih jomblo hehe" aku hanya tersenyum ke Nisa.

Nisa pasti terkejut mendengar bahwa aku sudah menikah. Melihat aku yang masih berusia 20 tahun dan dengan postur tubuhku yang bisa dibilang imut-imut ini, menambah kesan bahwa aku masih belum menikah.

"Kalau kamu orang mana?" Tanyaku mencoba mencairkan suasana.

"Kalau aku asli Pasuruan" jawabnya dengan tersenyum.

"Nih anak banyak senyumnya, lagi girang kali hatinya ya".Batinku.

_________

Aku sudah bosan rasanya. Badanku lama-lama pegal juga sejak tadi hanya duduk.

Yups, kini aku dengan mahasiswa lain dikelasku sedang menunggu dosen yang akan mengisi kelasku.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" Suara bariton pun terdengar. Aku mendongakkan kepalaku yang sejak tadi aku tidurkan di meja ku.

"Akhirnya dateng juga" Batinku.

"Loh?" Ucapku kaget. Semua orang yang berada diruangan ini pasti mendengarnya karena suaraku yang keras.

Om Zein melihat kearah ku dengan senyum tipis. Sangat tipis.

"Kenapa, ra?" Tanya Nisa kepadaku yang masih melongo.

"Hah? gak papa, ga papa" jawabku dengan cengengesan.

Jadi, om Zein dosen di kampus ini juga?. Pantes saja aku disuruh kuliah disini.

"Perkenalkan nama saya Zein Khuzam Farizi. Saya juga salah satu dosen disini." Om Zein memperkenalkan dirinya.

"Udah kenal, om" Batinku.

"Ada pertanyaan?".

"Saya, pak. Udah punya pacar belum pak?" Tanya salah satu mahasiswa yang ku tahu namanya Sesil.

Jujur, aku sedikit tidak suka dengan pertanyaan Sesil itu tapi sedikit,inget ya sedikit!

"Saya sudah menikah" Jawab om Zein to the point. Aku bisa melihat raut kecewa dari wajah Sesil. Apa Sesil ada rasa ke om Zein?. Waa jangan sampai ada bibit pelakor.

"Gue tandain lo, sil".

"Ada niatan buka acara istri kedua gak, pak?" Tanya salah satu cewe lagi tapi kini bukan Sesil, entah aku pun tidak tahu siapa namanya.

Om Ustadz||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang