"Makasih udah antar aku Raska"
Kediaman gadis ini terlalu sederhana, rumah mungil tapi cantik. Nuansa warna hijau terpampang jelas di sini. Bahkan ada taman di depan rumah gadis ini, hal tersebut yang menambah kecantikan rumah tersebut.
"Ana cuma tinggal sama abang?, mama dan papa mana? " mendengar pertanyaan itu hanya membuat wajah Ana murung, menyadari ada yang salah dengan pertanyaan nya ia segera meminta maaf, "Maaf kalo pertanyaan aku bikin kamu nggak nyaman"
BRAK!
Tiba tiba pintu di dorong kasar oleh lelaki yang memegang botol minuman keras di genggaman nya.
"Pulang sama siapa lo?, langganan lo?" mendengar kata langganan membuat Raska mengernyitkan alisnya. Lelaki itu mencekal tangan kanan Ana, membuat Raska berniat membantu gadis yang sudah meringis kesakitan ini.
Tetapi lelaki berjaket denim itu berhasil menepis kasar tangan kanan Raska yang mempunyai niat baik membantu Ana.
"LO SIAPA IKUT CAMPUR?, LO CUMA PENIKMAT JALANG INI KAN? " Ucap lelaki itu setelah berhasil membawa Ana masuk dan segera mengunci kasar pintu rumahnya.
Pintu itu gebrakan dengan kasar.
Raska masih terdiam, semoga gadis tersebut baik baik saja sekarang.
•••
"Abang kalah! " teriak anak laki laki berumur 9 tahunan di depan Raska, benar saja Raska kalah main catur sekarang. Tetapi tenang aja, raska hanya berpura-pura kalah untuk adeknya.
Anak 9 tahun yang bernama Galaksi Auky Adibara ini mencubit badan Raska yang hanya berbalut kaos hitam polos tipis.
"Aduh sakit dek"
Raska hanya berpura-pura kesakitan agar adeknya senang bermain dengannya, "Abang gak strong sih, kayak Gala dong kuattt!! " ucap adeknya dengan menunjukkan otot lengannya yang di bisa di katakan tak ada.
Raska mengacak rambut anak tersebut, Galaksi menetralkan wajahnya dan menyingkirkan catur catur itu lalu beranjak meminta pangkuan oleh kakak satu satunya ini.
"Gala kangen mama papa"
Pengakuan adeknya ini membuat Raska menatapnya sayu, sudah 3 tahun mama dan papa nya pergi, dulunya hanya berniat pergi bekerja sebentar tetapi nyatanya sampe sekarang tak kunjung pulang. Mereka hanya menelpon seminggu sekali, itupun kadang tak menelpon karena beralasan tak sempat.
"Gala kangen di cium mama lagi, di gendong papa tiap hari"
Gala memeluk tubuh tegap milik kakaknya, Raska yang ingin menangis segera mendongakkan wajahnya agar tangisan itu tak menetes. Ia tak mau merasa lemah di depan adek nya ini.
"Mama papa pasti pulang dek" Raska mengelus punggung milik Galaksi dengan penuh kasih sayang, melihat adeknya ingin menangis membuat Raska mengidekan sesuatu untuk mengajaknya melukis seperti biasanya.
"Ayo lukis bareng abang" raska menoel pipi tembem adeknya ini, adeknya baru memasuki kelas 4 sd tahun ini, dia harus extra menjaga adeknya karena Galaksi masih terlalu kecil.
Galaksi sangat pandai melukis, itu turun dari mamanya yang merupakan pelukis profesional. Bukan hanya Galaksi saja, ternyata Raska sangat menyukai lukisan dan seni lainnya. "Gala mau lukis wajah kakak cantik selalu nemenin Gala"
Raska yang sedang menyiapkan kuas segera menghentikan perbuatannya dan menoleh adeknya yang berada di sampingnya, "Siapa? "
"Namanya kak Ana"
KAMU SEDANG MEMBACA
RASKA
Teen FictionSederhana saja, ini cerita tentang bagaimana cara Raska Auky Adibara mencintai Ana Saraswati, gadis yang serba kurang dalam apapun termasuk kebahagiaan. KARENA SUATU KESALAHAN, MAAF CERITA KURANG BERURUTAN, SILAHKAN BACA DENGAN LIST URUTAN YANG BENA...