RASKA-40

7 12 8
                                    

"Galaksi ketemu mama kemarin, mama cantik" ucap Galaksi yang mau penuh dengan roti di sela sela bicaranya.

Raska memunculkan wajah tersenyum, "Makan dulu baru nanti ngomong sama Abang"

Dengan cepat Galaksi mengunyah rotinya sampai habis. Baru dia berbicara kembali.

"Mama cantik bang"

Senyuman masih terukir di bibir Raska, "Oh ya?"

Jujur saja dia merasa tak peduli dengan apa yang ada di dalam mama nya itu namun dia harus menghargai Galaksi yang terlihat senang kali ini.

"Mama bilang apa sama Gala?" Tanya Raska pada adek nya ini.

"Mama mau datang malam ini bang" mendengar itu membuat Raska terdiam, apa mungkin hari ini mamanya tak mengingkari janjinya lagi?

"Gala masih mau makan?"

Galaksi menggeleng lalu meraih tas kecilnya dan langsung berlari keluar rumah.

"AYO KAK CEPAT!!" teriak Gala dari luar rumah.

Ia sudah menghampiri mobil dan tampak bersemangat untuk sekolah.

Dengan cepat Raska menyusul Gala dan menyetir mobil dengan kencang namun hati hati.

"Abang nanti harus ketemu mama yang cantik" teriak Gala memasuki gerbang sekolah dan melambaikan tangan pada Raska.

Raska menggeleng pelan, "Raska harap mama gak bohong karena udah ngomong terus terang sama Galaksi"

Raska dengan cepat menyetir kembali mobilnya saat ini.

BRAK

Terdengar kecelakaan dari arah kiri, seorang pengendara motor menabrak gadis yang berseragam sekolah sama dengan Raska. Dengan secepat mungkin Raska memarkirkan mobilnya dan berlari menuju gadis yang sudah di kerumuni orang tersebut.

"Caramel.." teriak Raska terkejut, gadis berkucir kuda itu menangis dengan luka di dengkul yang tak begitu parah.

Raska menggendong tubuh mungil gadis itu, "Kita kerumah sakit ya?"

Caramel menggeleng, "Kesekolah aja kak, Cara gak apa"

Raska dengan cepat berlari menuju mobilnya lagi. Banyak orang sudah membicarakannya, hal ini sudah banyak kali terjadi karena membahas kelebihannya.

Raska memasuki mobil dan mencari P3K sekarang. Ia membersihkan luka di bagian dengkul Caramel.

"Maaf, aku bersihin dulu lukanya ya" ucap Raska lembut dan di balas anggukan dari Caramel.

Dengan hati hati Raska melakukan hal tersebut, membuat Caramel tersenyum menahan salting.

"Sakit cara?" Tanya Raska dengan suara begitu lembut dan menenangkan.

"Gak kak, sakit dikit kayak digigit semut" Ucap caramel sambil mengusap air matanya.

Raska yang sudah memplester luka goresan milik Caramel, lalu mulai sibuk menyetir kembali. Lelaki itu tak banyak bicara.

"Kakak ganteng" puji Caramel sambil malu malu.

Senyuman tipis terlihat dari bibir Raska, "Makasih Caramel, tapi aku biasa aja dan banyak kurangnya"

Pandangan Caramel edarkan untung menatap jalan. "Kakak selalu rasa kurang padahal bagi Caramel kakak paling terbaik"

"Cara suka sama kak Raska"

Mendengar itu membuat Raska memandang Caramel yang sibuk melihat ke arah luar jendela mobil.

"Ya walau kak Raska pacar kak Ana"

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang