Mata Ana melotot ketika melihat Raska yang sudah botak licin sekarang. Lelaki itu sedikit tertawa pelan pada Ana.
"Kenapa kamu botak Raska?" Tanya Ana tak faham.
"Biar kamu PD sehabis kemoterapi sayang, ada temannya aku, kamu cantik apapun dan bagaimanapun" ucap Raska.
Bahkan Ana kaget melihat Raska yang menyemangatinya dengan seserius ini.
Berarti Raska keluar tadi bukan karena alasan melainkan ke salon dan membotaki kepalanya.
"Tengok aku, bahkan rambut aku gak bisa tumbuh lagi Ana, hal seperti ini cuman aku lakukan untuk kamu. Sekarang kamu mau kemoterapi?"
Ana tersenyum dan mengangguk.
"Terimakasih Raska, aku gak sangka kamu bakalan kayak gini"
Raska mengusap kepala botaknya ini, "Nanti kita adu botak"
"Pasti botak aku lebih kece" ucap Ana dengan merekahkan senyumnya di sana, wanita itu sudah tampak percaya diri sekarang jika kelak dia botak.
"Aku mau di botak biar kembaran kayak Raska" ucap Ana dengan senyum tulusnya.
Tak ada rasa sedih lagi di dalam hatinya kini saat melihat Raska harus merelakan rambutnya demi Ana.
Wanita itu mengusap usap kepala botak milik Raska membuat lelaki tampan itu tertawa puas melihat kelakuan wanita yang selama ini ia cintai ini.
"Apa yang buat kamu resah tenang aja Ana, masih ada aku di samping kamu"
"Aku bisa imbangin semua yang bikin kamu resah apapun itu"
"Jangan berfikir aku bakalan diem aja kalo kamu kesulitan"
Wanita itu menatap kedua bola mata Raska pelan, ia benar benar merasa bahagia kenal dengan Raska.
"Kenapa kamu sebaik ini Raska?" Tanya Ana tanpa ragu pada lelaki ini.
Lelaki itu mengusap hangat punggung tangan Ana, "Karena kamu bidadari aku"
"Bidadari yang cuma boleh netap di hati aku selamanya"
Ucapan itu tentu saja membuat Ana merasa begitu di spesialkan, selamanya.
Entah lewat kalimat apa lagi dapat Ana ungkapkan bahwa ia begitu mencintai Raska.
"Kamu harus janji, kamu harus sembuh Ana" ucap Raska lembut sambil menatap kedua manik mata Ana yang begitu indah kini.
Kedua tangan Raska meraih rambut Ana, "Mau kayak gimanapun kamu harus semangat jalanin semua sayang"
Ana mengangguk pelan
"Aku bisa karena ada kamu Raska"
Raska tak memudarkan senyumnya untuk Ana yang selama ini ia cintai.
"Terimakasih sudah sekuat ini Ana"
"Ayo peluk aku"
Ana dengan hati hati memeluk tubuh Raska lembut, lelaki itu membalas pelukan hangat milik Ana.
"Andai dunia ini tak ada cinta Ana namun setiap hari kamu bertemu denganku. Apa hal itu mustahil terjadi di hatimu?" Tanya Raska pelan.
Namun Ana terdiam dan berusaha berfikir keras menjawab pertanyaan lelaki pintar yang ada di pelukannya.
"Mengapa pertanyaan kamu selalu rumit Raska?"
Pertanyaan balik itu malah membuat Raska tertawa geli.
"Karena yang sederhana rasa aku untuk mencintaimu dengan semesta" ucap Raska dengan mudah menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASKA
Teen FictionSederhana saja, ini cerita tentang bagaimana cara Raska Auky Adibara mencintai Ana Saraswati, gadis yang serba kurang dalam apapun termasuk kebahagiaan. KARENA SUATU KESALAHAN, MAAF CERITA KURANG BERURUTAN, SILAHKAN BACA DENGAN LIST URUTAN YANG BENA...