"Kakak cantik bisa lukis?" Ucap Gala pada Ana di ambang pintu gerbang sekolah. Anak kecil ini nekat ikut Raska untuk berkemah karena ingin dekat dengan Ana.
"Kakak gak terlalu bisa lukis sayang"
Ana terus menggenggam tangan mungil milik Galaksi sedari tadi membuat Raska yang mengatur semua yang memasuki bis terhenti begitu saja.
"Aku juga mau genggam" ucap Raska sambil menggenggam tangan milik Ana. Remaja lelaki yang menyukai Ana ini sedikit manja hari ini.
"Abang cemburu tauu" ucapan itu membuat Gala menepis tangan Raska dari genggaman Ana. Sedangkan Ana hanya tertawa melihat ini.
Raga dan Agatha yang masih santai di luar bis itu memuat bola matanya malas.
"Drama apa lagi ini, sejak ketemu Ana Raska jadi bucin gak terkira" ucap Raga sambil menoyor kepala lelaki yang bernotabe sahabatnya ini.
"Raga juga lebih parah sama Agatha kok. Jangan jangan kalian jodoh"
Mendengar itu jujur saja membuat Agatha salting parah dan menutupi pipinya yang sudah blushing sejadi jadinya.
Raska kembali menggenggam jemari Ana, ia menyenderkan kepalanya ke bahu Ana dan bisa bisanya ia melupakan tugasnya ke teman teman nya agar menaiki bis yang menuju arah Bandung hanya untuk berkemah ini.
Dika yang baru saja datang dengan tas ransel dan setelah jaket hitam dan jeans nya itu langsung tersenyum pada Raska dan Raga. Entah apa hak yang membuat lelaki dingin itu tersenyum lebar.
"Lo ngapain sih senyum senyum kayak gitu, Gilak Lo?" Kalimat dari bibir Raga tak di gubris oleh Dika. Lelaki berkaca mata itu memilih merogoh ponselnya dan memainkannya. Raut wajahnya terlihat happy pagi ini.
"Balikan mungkin sama Mesya heheh, ya Ka?" Ucapan Raska benar saja membuat lelaki berkaca mata itu menolehnya dan mengacungkan jempolnya.
Raga yang mendengar itu menganga lebar tak percaya jika sahabatnya ini akan balikan pada Mesya.
"Eh yang bener Lo?" Raga melirik wajah Dika dengan antusias.
Dika yang jengah dengan pertanyaan dari bibir Raga ini memutar bola matanya malas. "Iya anjing gue pukul Lo ya"
Raska yang sedikit manja kepada Ana itu menegakkan tubuhnya. "Jangan Lo sakitin lagi ya ka. Kasihan dia, gue tau semuanya tentang hubungan Lo sama dia. Jangan sakitin dia lagi"
Mendengar itu membuat Dika diam dan kembali sibuk dengan ponselnya.
Galaksi memeluk tubuh Ana terus terusan, gadis itu malah sibuk dengan adeknya sedari tadi.
"Gala kenapa ikut sih ish" Raska yang manyun akibat cemburu berat itu meringkuk dan menyetarakan tinggi tubuhnya dengan adek kecilnya ini.
Tak di sangka, Galaksi malah memukulnya dengan keras, "Suka suka gala lah"
Agatha yang melihat itu sontak tertawa kencang sekali, benar benar kencang. "Pukul aja Abang Lo sampe bucrat dek. Biar gak ganteng lagi dia. Biar kak Ana gak suka terus"
Ana tersenyum tipis mendengar itu, ia mengedarkan pandangannya menahan salting di hatinya.
"Lo udah bisa lupain?" Ucap Raga ambigu sembari menyenggol lengan kanan Dika, membuat lelaki berkaca mata itu menyipitkan matanya dan menyimpan dengan cepat ponsel yang ia terus mainkan barusan.
Dika menggelengkan kepalanya kuat kuat, "Belum bisa sih"
"Jangan jangan gue korban selanjutnya, awas Lo ya kalo berani gue gorok sampe tewas nanti malem"
Mendengar itu membuat Dika memutar bola matanya malas dan berdecih pelan, "Gue gak nafsu sama modelan kayak Lo"
"RASKA AYO BANTU SAYA" teriak panitia kemah yang berdecak sebal akibat Raska yang hanya dengan santainya memeluk tubuh gadis berhijab di sana.
Raska tersenyum pada panitia tersebut, jujur saja dia lupa saking serunya bersama gadis yang ia cintai ini. "Aku izin kesana bantuin semuanya ya, kamu aku tinggal nggak apa?"
Ana mengangguk, "Kan ada Galaksi"
Raska tersenyum dan mengacungkan kedua jempol nya, "Awas Gala gak jagain calon istri Abang ya. Gak dapet satu paket cat lukis nanti" ucap Raska sambil berjalan menuju arah bis.
"Elah lebay amat cuma jarak Deket gini sok pamitan anak David" ucap Raga yang nyrocos saja dari tadi. Agatha yang mendengar itu memeluk lelaki berginsul itu sangat erat
"Lo lucu kayak babi ga"
Tawa kencang dari yang mendengar nya membuat Raga malu setengah mati. Sedangkan Ana melihat Raska dari kejauhan, ia membantu setiap orang yang ingin memasuki bis tersebut. Ia rasa kemah pertamanya ini akan seru jika bersama lelaki pujaannya.
Tiba tiba mobil sport dengan nuansa warna hitam mengkilap datang ke arah bis sekolah menuju Bandung ini.
Gadis dengan jaket oversize namun metal dan rambut terurai pirang ini turun dari mobil tersebut. Ia berjalan santai dan menatap Ana dengan menautkan Alisnya tak suka. Gadis cantik dan lumayan tomboy itu berjalan menuju Raska. Gadis itu menarik Raska dari sana.
"Delia?" Ucap Raga ketika melihat gadis cantik itu telah kembali. Dika yang melihat itu dari tadi hanya bersikap biasa saja.
"Bisa gak perjaka Raska di buat dia lama lama" ucapan nyeleneh dari Raga membuat Ana cemas. Bahkan Raska di paksa menjauh dari bis dan menghadapnya berdua di kejauhan sana. Tepatnya di belakang mobil sport milik Gadis yang bernama Delia.
"Lo kalo udah berurusan sama Delia bakalan susah setengah mati na, kalo gue jadi Lo gue bakalan mundur deh" Agatha menepuk pundak Ana dengan keras agar gadis itu sadar atas rasa cintanya pada Raska ini begitu sulit.
"Memangnya kenapa?" Tanya Ana dengan polos.
"Lo nggak tau Delia?" Sekarang giliran Dika yang angkat bicara.
"Ratu killer Bima Vaska dan cinta mati sama Raska dari dulu. Lo siapin mental aja kalo mau suka sama Raska dan saingan sama dia. Buat lepas baju di depan Raska dia aja berani"
Mendengar itu membuat Ana kembali menatap keberadaan Raska yang dengan pasrahnya ketika di ajak Delia berduaan di sana. Gadis cantik itu begitu dekat dengan Raska.
Ana mencoba tersenyum dan memasuki bis, ia tak mau berburuk sangka lagi kepada lelaki yang ia cintai itu. Membuat Agatha dan lainnya mengikuti gadis berhijab ini masuk. Ana duduk sambil memangku Gala yang selalu manja padanya.
Sudah lama ia menunggu Raska masuk bis tetapi hasilnya nihil. Lelaki yang ia cintai itu sangat lama hanya untuk memasuki bis besar ini. Kemana dia?
Ana mengedarkan pandangannya ke kaca jendela. Ia tak mau banyak memikirkan hal yang seharusnya tak ia fikirkan. Tanpa dia sadari lelaki berjaket biru itu duduk di sebelahnya.
Hal itu membuat Ana jengah.
Itu Zaki, membuat Ana melototkan matanya. "Gue lihat tadi Raska lagi ngobrol sama Delia""Imut banget, adek siapa?" Tanya Zaki pada bocah laki laki yang sudah Ana pangku.
"Nanti kamu cape biar aku aja yang pangku adek ini" Zaki merebut alih Galaksi di pangkuannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASKA
Teen FictionSederhana saja, ini cerita tentang bagaimana cara Raska Auky Adibara mencintai Ana Saraswati, gadis yang serba kurang dalam apapun termasuk kebahagiaan. KARENA SUATU KESALAHAN, MAAF CERITA KURANG BERURUTAN, SILAHKAN BACA DENGAN LIST URUTAN YANG BENA...