RASKA-35

16 14 0
                                    

Di bawah rintik hujan yang deras ini, Raska menangis di tengah lapangan bola basket. Ia memeluk kedua kakinya di sana.

"Kenapa gue terlahir bego dan gak berguna kayak gini na?"

"Maaf Ana"

Ia menegakkan tubuhnya, sekitar jam 5 sore sekarang, tapi ia masih belum pulang, ia tak mau jika nantinya ia kerumah dia akan menangis dan ketahuan oleh Galaksi.

Ia melonggarkan dasinya yang terasa mencekat di balik seragamnya, ia menatap ke atas tepatnya ke langit.

"Mama bohong kan mau pulang?, Mama selalu gini. Mama gak pernah peduliin Raska, Raska juga butuh mama"

Ia meninju lantai kasar lapangan basket ini hingga menyisakan luka cukup hebat disana. Ia berdiri dan menghampiri bola basket yang tak jauh dari sana.

Raska memainkan basket dengan cukup ambisius dan kemarahan.

"Kenapa gue selalu kalah dalam apapun?" Ucap Raska frustasi.

Saat ia akan melakukan shooting pergerakan nya di hentikan oleh sosok gadis yang sangat ia kenali, Delia.

Gadis itu menggenggam tangan Raska yang berdarah sekarang, "Kenapa kamu lukain diri kamu sendiri?"

Namun Raska tak menjawabnya dan masih memilih memainkan basketnya. Gadis itu rela hujan hujanan demi Raska, walau sebenarnya ia tak bisa kehujanan.

Delia menghentikan kembali perbuatan Raska yang tak seperti biasanya, namun saat ia melihat wajah Raska matanya melotot kala melihat luka lebam yang begitu parah di wajah Raska saat ini.

"Kamu di pukulin siapa?"

"Siapa Ras??!"

Raska tak menjawab, tubuhnya lemas dan jatuh ke pelukan Delia, mata lelaki itu memejam. Membuat Delia segera membawanya ke pinggir dan meneduh.

"Lo kenapa sih bego bisa begini"

Delia mengusap pipi Raska dengan tulus, kenapa lelaki ini dengan bodohnya bermain hujan hujanan semacam anak kecil seperti barusan?

Tak berselang lama akhirnya kedua mata Raska terbuka, "Del"

"Heh bego Lo ngapain hujan hujanan gitu, jangan bego deh Lo kalo sebenernya emang udah bego"

Delia menaruh kepala Raska di atas pahanya, "Ada masalah apa?"

"Kenapa kamu hujan hujanan Delia?"

Mendengar itu sontak membuat Delia memutar bola matanya malas, "Gara gara kamu lah siapa lagi. Ngaco deh"

"Masalah lagi sama Ana?"

Raska menggeleng, membuat Delia menyipitkan matanya. "Aku lagi males nebak tentang cewek yang kamu suka itu, jadi omong lebih jelas kek"

Namun Raska hanya terdiam.

"Minum obat udah belum?" Pertanyaan Delia membuat Raska menggeleng.

"Mau sembuh gak sih?, Kalo harus minum obat ya minum Raska!" Bentak Adelia dengan nafas yang sekarang begitu sesak. Gadis itu sudah kumat sekarang.

Delia mengeluarkan inhaler nya dari kantong jaketnya, menghirupnya dengan kasar agar nafasnya kembali terkontrol.

"Maaf Delia, maaf buat kamu sakit"

Delia merupakan tipikal gadis yang benar benar kuat, bahkan saat sakitnya kumat sekarang ia masih berusaha membantu Raska agar beranjak dan pulang kerumahnya.

Mereka berjalan menyusuri lorong sempit di sana agar mencapai parkiran dimana mobil Delia tadi di parkirkan.

"Kamu bawa mobil tadi, kamu masih baju seragam?"

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang