RASKA-44

10 8 0
                                    

Raska menatap indah Ana yang sudah memakai gaun mewah dengan hijab cream mengkilat di sana.

"Aku mau izin sama papa kamu ya"

Mendengar itu membuat Ana menggelengkan kepalanya, "Papa gak di rumah. Semuanya lagi pergi keluar negeri dan aku di tinggal sendirian"

Raska meraih ponselnya dan mencari nomor David, papa Ana.

"Seenggaknya aku izinin kamu dulu Ana. Kamu masih punya orang tua dan aku lelaki yang mencintaimu dengan tulus tak ingin membawamu tanpa seizin mereka"

Ana menatap tenang Raska yang berusaha menghubungi David.

"Apa kamu secinta itu sama aku Raska?"

Mendengar itu membuat Raska tersenyum, "Lebih dari cinta luar biasa Ana"

Raska berusaha menghubungi nomor David namun sia sia, lelaki itu tak kunjung mengangkat telponnya saat ini.

Raska membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Ana masuk ke mobilnya dengan nyaman.

Di tempat gedung mewah sana Raga dan Agatha sudah heboh dengan berfoto foto tak jelas di sudut lorong.

"Ganteng banget aku aga"

Lelaki itu berteriak kencang sebelum akhirnya Agatha berjalan ke arahnya. Gadis itu begitu lelah dengan sikap Raga yang menyuruhnya berfoto dari tadi.

"Nanti aku post ke story Ig aku kalo aku punya pacar secantik kamu Aga" ucap Raga yang tanpa malu meninggikan nada nya.

Tangan Raga yang ingin mengusap pipi Aga terurung saat Dika menariknya dan berlari.

"Ikut gue"

Raga di bawa Dika ke dekat toilet.

"Kenapa anjing ganggu aja Lo" ucap Raga yang menautkan alisnya tak suka.

"Bantu gue!"

"Bantu apaan kebanyakan beban kayaknya Lo ya" ucap Raga yang membuat Dika kesal lalu menggebrak meja di sampingnya.

"Bantu gue buat pisahin Raska dari Ana"

Mendengar itu membuat Raga melongo, "Hah, gila Lo ya?"

"Gue jelas jelas nolak bego, gila Lo"

Saat Raga ingin beranjak pergi lagi lagi tangannya tercekal dan kembali ke tempat awal. Dika meraih sesuatu dari kantongnya.

Ia menampilkan obat racun ke arah Raga dan sebuah suntikan yang dapat menyebabkan tak sadarkan diri di dekatnya.

"Gue bunuh Aga ya?"

Sontak membuat Raga menggeleng kepalanya kuat, "Gue cinta Aga"

"Tapi Lo harus berfikir positif Dika, Lo pasti sembuh"

"Jangan pake cara kotor"

Dika lagi lagi menggebrak meja, dan menudingkan sebuah pisau ke dada kiri sahabatnya ini.

"Bunuh gue Asal aga sama Raska gak kenapa kenapa"

Mendengar itu malah membuat Dika melempar pisau sembarangan.

"Gue cinta Dika bego"

Cintanya berawal saat Raska memberinya sebuah kalung untuk nya dan Raga. Sikapnya selalu baik dan tak pernah kasar padanya.

"Raska kasar sama gue setelah kenal Ana ga"

Dika menggenggam kalung yang di berikan Raska 9 tahun lalu. Kalung yang begitu indah dengan manik mata kucing di sana.

"Lo harus bantu gue Raga"

Raga tetap menggeleng bahkan sampai memukul Dika dengan kasar.

"Jangan pernah ganggu kebahagiaan Raska, ayo sadar ini pasti kepribadian Lo yang satunya kan?"

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang