RASKA-32

15 14 0
                                    

"Gak usah ajak siapapun ke sungai, kalo kayak gini siapa yang repot, bukan Lo tapi kita bego" ucap Dika pada Mesya yang sudah memeluk Agatha dan Ana di sana. Sedangkan Raga membantu membalut luka milik Raska dan Raga.

"Bukan salah aku Dika, ini gara gara dia" ucap Mesya sembari menunjuk Delia yang berdiri jelas di dekat mereka.

"Dia dorong Ana tadi"

Mendengar itu membuat Zaki menarik baju milik Delia, lelaki itu menghempaskan tubuh Delia begitu saja. "Berani banget Lo lakuin itu ke calon tunangan gue"

Namun Dika menghentikan perbuatan Zaki, "Gak usah kasar sama Delia"

Delia tersenyum miring saat Dika benar benar membelanya saat ini. "Lo gak ngaca, jelas jelas mereka sendiri yang salah"

"Udah tau anak Pramuka gak bisa berenang" Dika membantu Delia untuk berdiri, setelah berdiri Delia mengelus pundak Dika.

"KALIAN BISA DIEM GAK SIH??!" maki Raga yang sekarang tampak panik akibat Agatha yang terus saja terlihat kejang kejang.

Sedangkan Raska masih berusaha menggendong Ana dengan sekuat tenaga di akibatkan kakinya yang terluka karena gigitan buaya.

Zaki segera meraih Ana dan menggendongnya dengan kuat, Raska tak banyak melawan, kali ini ia hanya gadisnya cepat di selamatkan. Nyatanya juga dia tak dapat berbuat banyak karena luka di kakinya yang terus terusan mengeluarkan darah.

Mesya membantu Raga yang mencoba menggendong Agatha. Mereka bersama sama berjalan dengan usaha yang besar dan langkahnya mereka cepatkan karena merupakan darurat.

Raska memandangi gadisnya yang telah sedikit sadar dan memeluk tubuh Zaki karena merasa takut. Gadis itu masih setia memejamkan matanya, Raska hanya merasakan sakit hati dengan dalam saat gadis itu memeluk erat tubuh Zaki.

Semua siswa dan siswi heboh saat melihat Raska yang sudah terluka saat ini. Bahkan Raska dengan cepat di beri pertolongan pertama oleh siswi cantik di sana. Raska hanya menggeleng.

"Abang sama kakak cantik kenapa?" Tanya Gala dengan memeluk Raska sekarang. Namun lelaki yang bernotabe kakaknya itu tak menjawab pertanyaan miliknya. Galaksi memeluk erat tubuh Raska yang penuh darah sekarang.

"Tolongin Ana dulu, saya bisa nanti" ucap lelaki tampan itu sebelum akhirnya ia terjatuh pingsan saat ini dan sialnya saat ia pingsan ia malah harus terbentur batu di sebelahnya hingga kepalanya berdarah hebat. Mereka berempat di larikan ke rumah sakit saat ini dengan cepat.

"ABANG!" Teriak Gala histeris melihat Raska yang sudah tersungkur di tanah.

•••

Kedua mata Ana terbuka, berusaha menetralkan cahaya yang masuk ke kedua matanya. Bibirnya kering dan tubuhnya lemas sekarang. Nuansa putih dan bau obat obatan menyengat di sini. Bahkan keheningan yang ada di sana. Alat pernapasan sudah terpasang di

"Ana" suara lirih milik Zaki terdengar jelas di sana.

Gadis itu menatap wajah Zaki yang sudah duduk di kursi dekat brankarnya.

"Apa yang sakit na?"

Ana hanya terdiam dan menatap sekeliling, ia mencari Raska kali ini.

"Raska mana?"

Mendengar itu membuat Zaki menghembuskan nafasnya kasar, "Raska di luar. Kamu harus istirahat dulu na"

"Kenapa kamu selalu tanya dia padahal aku yang udah jelas di samping kamu dan aku yang selamatin kamu Ana" lelaki itu mengusap lembut pipi kanan Ana, lelaki itu tersenyum lembut saat ini.

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang