RASKA-45

9 8 0
                                    

Hari ini Raska tak mengikuti ujian, seperti Mesya, Agatha, Raga dan Dika juga.

Ia memandang layar komputer yang sama sekali tak ia isi dari 45 menit yang lalu.

Ia bahkan hanya memainkan jemarinya dan menahan tangis saat bel istirahat berbunyi dan dia tak menjawab satupun soal ujian bahasa Inggris ini.

"Lo gak temenin Raska di rumah sakit?"

Suara lembut milik Mawar terdengar di telinga Ana.

Bahkan Ana terkejut mendengar itu, namun ia berusaha mendatarkan ekspresi nya. Dia mengedikkan bahu tanda tak tahu.

"Dia kecelakaan tadi malam, dan dia koma"

"Ada yang buat kalian salah faham?"

Ucapan itu membuat Ana menatap Mawar dalam. Kedua matanya menampilkan bahwa ia khawatir dengan keadaan Raska sekarang.

"Temuin dia sekarang Na"

"Minta izin sama guru piket aja"

Namun Ana menggeleng dan menunduk. "Dia khianati aku"

Mawar menautkan alisnya heran, "Maksud Lo?"

"Raska main belakang sama Delia di kamar gedung"

Mendengar itu membuat Mawar kaget sejadi jadinya.

"Tunggu, tunggu. Main belakang maksudnya nglakuin hal aneh aneh?. Eh maksud gue Raska yang gue kenal selama ini orang baik Ana. Bahkan seumur umur gue gak pernah denger yang namanya dia ngomong kasar satu detik pun. Bisa aja dia di jebak, Delia licik Na"

Tiba tiba kelasnya ramai dengan siswa yang masuk secara tiba tiba. Membawa poster wajah Ana tanpa busana di sana.

"Pelacur sekolah di sini, mending Lo pergi aja deh*

Itu dirinya sendiri, Ana terkejut melihat poster dirinya yang di perkosa beramai ramai dengan teman Fadhli. Ada poster yang menampilkan dia, tak lain semalam sewaktu ia masih memakai gaun triple date semalam.

"Mending kita usir aja deh dia, berita ini udah gak bener dan kepala sekolah berhak keluarin dia"

Mawar menatap Ana dalam, "Apa yang Lo lakuin Na?. Jangan jangan.."

"Lo yang berusaha jelekin nama Raska barusan karena Lo yang berulah?!"

Mawar menampilkan wajah marah pada Ana yang kini menatap ketakutan pada sekitar.

Ia berlari keluar, namun semuanya sudah menoleh tak suka padanya. Poster poster tak pantas dirinya di Mading sekolah terpasang di sana.

Dengan sesak dan menangis, Ana mencabut semua poster yang berada di sana. Ia sudah di pertontonkan dengan aibnya sendiri di sini.

Ia berjalan menuju lapangan basket yang terpampang jelas posternya.

"SI JALANG"

"CEWEK KESUKAAN KETUA OSIS NIH"

"MALU MALUIN"

"MATI AJA KEK"

Ia menutup kupingnya dengan kedua tangannya saat semua telah mengerumuni nya dan mengatakan hal tak enak tentangnya.

Zaki tersenyum dari sudut sana. Lelaki itu dekat bersama Fadhli.

Ia baru sadar lelaki itu sama wajahnya dengan Fadhli. Apakah mereka adek kakak?.

Caramel mendekati Ana yang sudah meringkuk di sana.

"Cara gak nyangka kak Ana gitu"

"Kak Ana selingkuhin kak Raska?"

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang