"Apa hukuman yang Lo mau atas semua ini hm?" Dika mendekati tubuh Mesya di balik pohon beringin besar. Gadis itu menahan tubuh Dika agar tak semakin mendekatinya.
"Motif Lo sok jagoan kayak tadi apa?" Lelaki berkaca mata itu meninju pohon hingga tangannya terluka. Mesya menggenggam tangan kanan Dika yang terluka.
"Kenapa kamu hobi banget sakitin sesuatu"
"Sesuatu itu aku sendiri, aku gak sakitin kamu lagi jadi jangan banyak bacot" Raska berbalik badan kali ini berniat meninggalkan gadis yang bernotabe pacarnya.
Tetapi gadis cantik itu lebih dulu memeluk tubuh Dika dengan erat, "Aku minta maaf Dika"
"Sekarang ada banyak jutaan maaf buat kamu Mesya. Jangan berfikir aku seperti dulu lagi yang selalu sakitin kamu. Kalo kamu kesel sama orang jangan biarin tangan mulus kamu ternodai gara gara berantem, omongin sama aku biar aku yang kasih dia pelajaran"
Ucapan Dika membuat Mesya tertegun, baru kali ini Dika mengucapkan kalimat indah seperti ini tak seperti biasanya.
"Kamu suka Ana?" Pertanyaan itu membuat Dika membalikkan tubuhnya dan menatap kedua mata milik Mesya.
"Hal menarik apa yang buat kamu nanyain kalimat mustahil itu ke aku?"
Mesya tertunduk, bukannya tak tahu jika ia sudah mendengar saat Dika menyatakan jika dia mencintai Ana sewaktu berkelahi dengan Raska kemarin.
"Aku bukan tipikal orang romantis dan baik. Aku bahkan brensek banget di mata orang termasuk kamu. Laki laki udah berani sentuh kamu tanpa izin waktu malam itu. Tapi sekarang laki laki ini juga berniat untuk usaha membahagiakan kamu dan mengangkat mahkotamu yang tadinya terjatuh"
Ucapan panjang itu benar benar membuat Mesya tak percaya, lelaki yang dulunya dingin padanya kini telah berubah menjadi sosok lelaki yang lebih baik.
Dika memeluk tubuh gadis ini dengan erat dan seperti tak ingin melepasnya begitu saja tanpa izin.
•••
Suasana hening di ruangan inap ini menambah suasana romantis di antara Ana dan Raska. Lelaki itu masih setia berada di samping Ana, gadis itu menatap wajah Raska dengan tenang.
Galaksi sudah tertidur di pangkuan Agatha di sofa. Anak mungil itu memeluk tubuh Agatha dengan erat walau sudah memejamkan matanya.
"Makan dulu ya, badan kamu lemes banget"
Raska mengelus pipi milik Ana dengan begitu lembut, bahkan sampai Ana merasa nyaman saat ini.
"Gue telpon bokap nyokap Lo ya" ucap Agatha yang tengah duduk di sofa sudut ruangan inap Ana.
Mendengar itu membuat Ana menggelengkan kepalanya cepat, "Jangan, aku takut papa bakal marah"
Melihat raut wajah Ana yang ketakutan jujur saja membuat kekhawatiran Raska kembali. Lelaki itu memeluk tubuh Ana dengan erat.
"Sakit sayang?, Andai bisa di pindahin ke aku sakitnya"
"Aku cuma sakit biasa Raska" gadis itu tersenyum simpul pada Raska.
Lelaki itu terlihat tenang dan menyemangati gadisnya ini. "Dokter bentar lagi kasih hasil nya kamu sakit apa"
"Pasti aku cuma kecapean" ucap Ana dengan pelan. Suara lembut itu membuat Raska mengusap pipi mulus milik Ana dengan begitu hati hati. Raska yang merasa gadisnya ini lapar segera berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASKA
Teen FictionSederhana saja, ini cerita tentang bagaimana cara Raska Auky Adibara mencintai Ana Saraswati, gadis yang serba kurang dalam apapun termasuk kebahagiaan. KARENA SUATU KESALAHAN, MAAF CERITA KURANG BERURUTAN, SILAHKAN BACA DENGAN LIST URUTAN YANG BENA...