RASKA-50

13 6 0
                                    

Kondisi lelaki itu semakin baik dan membuat semuanya tersenyum tenang termasuk Tiara yang kini menyuapinya lembut.

"Abang harus sembuh biar bisa lukis bareng Gala ya" ucap Galaksi yang kini dapat giliran suap dari mamanya.

Raska mengangguk dan kembali melirik gadisnya yang kini juga berada di sampingnya.

"Terimakasih mama mau suapin Raska" ucap Raska lembut pada Tiara yang kini tengah di lirik oleh Iqbal, papanya.

"Izinin raksa ma"

Ucapan ambigu itu membuat Tiara tersenyum, "Izin apa sayang?"

Wanita glamor itu mengusap pipi Raska lembut dan menampakkan kasih sayang yang sejujurnya.

"Raska mau nikahin Ana"

Mendengar itu membuat Tiara bertanya tanya dalam benaknya, "Kapan nak?"

"Secepatnya ma"

Tiara mengernyitkan keningnya sesaat, "Sekolah kamu?"

Raska tersenyum pelan, "Raska kan masih bisa sekolah kalo pihak sekolah gak tahu mama"

Tiara tersenyum dan mengangguk setelah berfikir fikir bahwa ucapan anaknya ini benar. Namun Zain yang berada di sana menolak keras.

"Itu anak gue!"

"Lo gak berhak milikin dia"

Alhasil Zain menumpahkan amarahnya dengan menggebrak kursi yang berada di sebelahnya.

Dika yang melihat itu segera menepuk pundaknya pelan.

"Tapi Ana gak cinta sama Lo bego"

Zain beranjak dari sana dan memilih pergi untuk meredamkan semua emosinya sekarang.

Sedangkan Tiara menatap sendu Raska yang kini menatap harap padanya. Lalu Tiara mengangguk mengiyakan permintaan anak nya ini.

"Cinta Raska sama Ana bukan sesaat di dunia aja ma, bahkan di sana juga nantinya Raska bakal selalu ingat nama Ana"

Mendengar itu tentu saja membuat Tiara tersenyum dan mengusap jemari Ana dan Raska bersamaan.

•••

Raska sudah mengetahui jika Ana di keluarkan dari sekolah. Bahkan hal itu membuat Raska menatap Ana yang kini duduk di sebelahnya dengan sendu.

"Aku boleh minta tolong Ana?" Tanya Raska pelan.

Siang ini Raska memilih setia menemani Ana ke taman. Gadis itu memeluknya erat.

Ana menganggukkan kepalanya, "Minta tolong apa Raska?"

Raska terkekeh lucu, "Tolong cintai aku selamanya di mulai dari detik ini dan berakhirnya masa hidup kita ya"

"Walau aku terbiasa sendiri tapi kehadiran kamu menjadi hal yang lebih asik di hidupku Raska" ucap Ana sambil merekahkan senyumnya pada Raska.

Raska mengusap rambut Ana pelan.

"Aku mencintaimu dengan kata sangat cinta" ucap Raska.

"Mata kamu bagus Ana"

Pujian itu membuat Ana mengusap lembut kedua matanya yang kini tak menangis lagi seperti hal nya kemarin.

Ana tertawa pelan sebelum akhirnya ia menggeleng.

"Copot aja mata aku Raska"

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang