RASKA-46

11 9 1
                                    

"Maafin Ana"

"Jika kamu lukain diri kamu sendiri berarti kamu juga lukain aku Ana"

Raska tersenyum tipis, "Gak ada yang salah di sini Ana"

"Aku gak salahin siapa siapa"

Raska mengusap lembut kedua mata Ana yang sudah bengkak akibat menangis.

"Aku obatin, nanti bisa bahaya dan infeksi, aku gak mau kamu kenapa kenapa" ucap Raska yang kini membenarkan dengan rapi seragam Ana.

"Temenin aku, aku mau di suapin kamu, aku laper" Raska bersikap manja pada Ana yang kini merangkulnya dengan hati hati.

Tiara tak dapat berbuat banyak karena keadaan Raska yang tak memungkinkan untuk di lawan.

Raga menggenggam jemari Agatha agar ikut masuk ke dalam.

Sedangkan Mesya yang tadinya ingin masuk sendiri terurung niatnya karena melihat Dika yang sudah menangis di lantai sana. Gadis itu menghampiri Dika.

"Sayang ayo masuk, kita temenin Raska biar sembuh"

Dika menggelengkan kepalanya kuat, "Putusin aku Sya"

"Kamu gak pantes pacaran sama cowok gila kayak aku"

Mendengar itu membuat Mesya menggeleng, memegang kepala Dika agar mau menatapnya. "Kamu udah berusaha meminta maaf Dika, aku paham Raska gak mungkin bisa marah sama kamu"

"Raska orang baik dan dengan mudah maafin kamu"

"Kita sembuhin semuanya sama sama, biar yang sakit mereda dan yang nyaman tambah nyaman"

Dika memeluk Mesya yang begitu baik padanya. Walau ia tahu ia pernah menyentuh dengan lancang gadis yang bernotabe sebagai kekasihnya ini.

Ana menyuapi Raska yang dengan lahap memakan bubur.

"Enak hehe" ucap Raska dengan pandangan yang tak henti hentinya ingin di alihkan untuk melihat kedua mata Ana yang menurutnya indah.

Ana tersenyum saat Raska kembali dengan keadaan yang normal kembali.

"Raska harus sembuh biar bisa main sama Ana lagi"

Mendengar itu membuat Raska mengangguk anggukkan kepalanya, layaknya anak kecil.

Lelaki itu memainkan jemari Ana dengan manjanya. Mengunyah bubur dengan terus bernyanyi agar moodnya happy.

"Makan dulu nanti tersedak Raska" ucap Ana pada Raska yang tak henti hentinya bernyanyi. Raska menggayakan gaya hormat pada Ana. Menuruti apa yang Ana ucapkan tadi.

Raga dapat merasakan betapa tulusnya cinta Raska pada Ana sekarang. Tak lain juga Tiara dapat merasakan nya kali ini.

Matanya menatap sendu Raska yang bersikap manja pada Ana, gadis itu punya hal yang menarik dan membuat Raska yang biasanya bersifat dewasa mulai menjadi anak kecil di hadapan gadis yang tepat.

"Udah selesai makannya, tinggal minum obat terus Raska bobo"

Mendengar itu membuat Raska mengangguk, "Tapi Raska gak mau bobo"

"Raska mau lihat wajah Ana terus"

Raska menyenderkan kepalanya ke tubuh Ana yang kini duduk di dekatnya.

Ana mengangguk dan mengusap pipi Raska lembut.

Lelaki yang selesai meminum beberapa obat itu tersenyum simpul.

Ana tak pernah membayangkan betapa rapuhnya Raska dengan perlakuan dunia padanya.

"Apanya yang sakit sekarang Raska?" Ana bertanya pada Raska yang kini terbaring di brankar.

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang