Ani melihat pergerakan Raska yang sedang sibuk membuatkannya sebuah bando dari rangkaian bunga di dekat aula sekolah.
"Gatel tau kamu megang megang itu" ucap Ani sambil menautkan alisnya.
Raska menggeleng, "Kamu nggak suka ya?"
Ani dengan cepat menggeleng, "Gila aja kamu bisa mikir aku suka begituan"
"Yang bagus dikit kek"
Lelaki itu tersenyum manis dan membuang bando buatannya yang hampir jadi dengan melemparnya. Ani yang sadar jika ucapannya barusan menyakiti hati lalu memegang tangan Raska.
"Sorry bukan maksud aku nyakitin kamu"
Namun bukannya marah Raska hanya tersenyum pelan.
"Kenapa kamu minta maaf, memang salah aku buatin kamu hal jelek kayak gitu padahal kamu spesial. Tentu aja kamu gak mau Ana" ucap Raska lembut.
Jujur saja Ani baru pertama kali ini bertemu lelaki sebaik Raska, seumur hidupnya.
Raska mengamati pahatan wajah milik Ana. "Kalung kamu mana na?".
Ani gelagapan saat Raska tiba tiba menanyainya hal ini. Raska yang melihat kepanikan Ana segera menghentikannya.
Tangan lelaki itu mengusap lembut jemari Ana. "Ada apa ana?"
"Hari ini kamu bersikap gak beraturan, apa ada yang bikin kamu gak nyaman hari ini dari aku?" Tanya Raska dengan bahasa yang begitu halus.
Kedua mata Ani melihat ketulusan dari manik mata indah Raska.
"Kamu boleh cerita apapun yang terjadi sama aku, aku bisa jadi senderan paling hangat ketika senderan itu bukan lagi papa kamu na"
"Bilang semua sama aku, apa yang bikin kamu terlihat seperti ini hari ini, kamu badmood ya sama aku?"
Pertanyaan terakhir dari bibir Raska membuat Ani sontak menggeleng geleng karena kagum dengan sikap kepekaannya.
"Setulus itu kamu sama ana?" Tanya Ani dengan cepat.
"Ana bukan gadis yang baik"
Raska tersenyum, "Kamu spesial bagi aku Ana"
"Kamu udah jadi rumah paling nyaman bagi aku, kamu jadi tempat paling nyaman untuk merebahkan lelah, pada akhirnya aku sadar bahwa di cintai itu penting dan hari ini sampai selamanya aku di cintai dengan tulus dengan gadis secantik kamu"
"Ana cantik?" Tanya Ani karena merasa adek kembarannya itu jauh dari kata cantik.
Anggukan pelan dari Raska, "Jangan pernah tanya hal yang memang benar benar nyatanya seperti itu Ana, kamu cantik dari hati, dan aku cinta sikap kamu yang bisa memikat hati aku dari dulu"
Ani menatap Raska sendu, bagaimana bisa Ana mendapatkan lelaki sebaik ini?.
Ani berfikir dia harus memiliki Raska dan merebutnya dari Ana detik ini juga.
Bel pelajaran ketiga berbunyi, Raska berdiri dan menjulurkan tangannya kepada gadis yang ia cintai ini.
"Ayo kita masuk kelas"
Raska tak merasa jika dirinya sedang bersama Ana hari ini, hatinya mengatakan jika ini bukan Ana. Namun bagaimana pun dia harus berpikir positif tentang semuanya.
Sedangkan Ana yang sudah berada di SMA milik Ani terus saja di dekati oleh lelaki yang bersenyum manis dan berperawakan tinggi ini.
"Lo kenapa ni, diem aja dari tadi. Bibir Lo sariawan?"
"Gue tau obatnya, sini deketin bibir Lo. Gue cium biar sembuh"
Ana melotot, "Gak sopan"
Lelaki yang bernama Fadhli Lekara itu mengusap lembut pipi Ani.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASKA
Teen FictionSederhana saja, ini cerita tentang bagaimana cara Raska Auky Adibara mencintai Ana Saraswati, gadis yang serba kurang dalam apapun termasuk kebahagiaan. KARENA SUATU KESALAHAN, MAAF CERITA KURANG BERURUTAN, SILAHKAN BACA DENGAN LIST URUTAN YANG BENA...