Kabar bahwa Ana tengah mengandung terdengar di seluruh sekolah, dan membuat dirinya selalu terbully di sana.
Hari ini dirinya mendapatkan surat bahwa dirinya di nyatakan di keluarkan dari sekolahnya.
Dirinya benar benar hancur hari ini.
Bahkan Raska belum juga mau tersadar dari komanya walau sudah 6 bulan di rumah sakit.
Perutnya semakin besar dan membuat Ana semakin depresi.
Ia berjalan menuju keluar gerbang sekolah dengan memegangi kertas pertanyaan pengeluarannya dari sekolah.
"DASAR JALANG!"
"HAMIL 3 BULAN TUH DIA"
"PASTI RASKA KAGAK MAU SAMA LO LAGI"
Kalimat terakhir dari bibir siswi cantik yang berada di samping taman sekolah itu membuat Ana semakin terpuruk. Ia takut jika Raska tak akan menerima nya nanti.
Ia berjalan dan menghentikan taksi di sana.
"Antar saya ke apotik bang" ucap Ana pelan sambil memasuki taksi.
Fikirannya kacau dan memilih membeli obat gugur bayi karena sudah merasa pusing saat ini.
Ia memukul perutnya sekarang, dia berharap ia mengalami keguguran dan anaknya mati seketika.
Jahat?, Iya pemikiran Ana sekarang begitu jahat karena mempunyai janin yang berasal dari lelaki yang tak pernah sama sekali ia cintai itu.
Tak berselang lama taksi itu sampai di depan Apotik yang terlihat sepi.
Ana memberi perintah agar taksi ini menunggu saja karena Ana takkan lama. Gadis itu turun dari taksi dan melangkahkan kakinya menuju apotik yang lumayan sepi itu.
Apotik tingkat dua itu berada di depannya sekarang.
"Saya mau beli obat gugur kandungan" ucap Ana lirih takut ada yang mendengar.
Seorang wanita dewasa yang terlihat cantik itu mengerutkan dahinya, "Kakak hamil?"
Ana menunduk dan menggeleng, "Buat kawan saya"
Namun wanita dewasa itu tetap tak percaya, "Hamil di luar nikah?"
Merasa jengah dan pertanyaan itu membuat Ana berdesah pelan. Ia mengangguk dan kembali mendongakkan kepalanya.
"Kenapa kakak pilih jalur gugur, kenapa tidak di selesaikan dulu masalahnya?" Tanya Wanita dengan wajah cantik itu.
Wanita itu mungkin sekitar umur 20 an, tampak jelas di wajahnya memang wanita itu mengkhawatirkan nya walau tak kenal.
Ana menatap kosong ke depan.
"Saya tunggu obatnya!" Ucap Ana singkat.
Dengan cepat wanita itu menggeleng, "Apa kakak gak sayang anak kakak?"
Ana mengembuskan kembali nafasnya kasar, "Saya beli di sini dan mbak jangan banyak ngatur saya"
Wanita itu terpaksa menuruti kemauan Ana dan mengambil obat yang memang khusus dan legal berada di sana.
Ana menerimanya dan memberikan secarik uang pada wanita dewasa ini.
"Kalo saya saranin kakak harus fikir dua kali sebelum gugurin kandungan kakak, berbahaya kak. Nanti kakak menyesal" ucap Wanita itu sebelum Ana akhirnya berjalan pergi dari sana.
Fikiran Ana sudah tercampur aduk dan tak memikirkan semua hal yang positif di otaknya.
"Karena aku benci anak ini" ucapnya lirih dan berjalan ke tepi jalan untuk menuju taksi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASKA
Teen FictionSederhana saja, ini cerita tentang bagaimana cara Raska Auky Adibara mencintai Ana Saraswati, gadis yang serba kurang dalam apapun termasuk kebahagiaan. KARENA SUATU KESALAHAN, MAAF CERITA KURANG BERURUTAN, SILAHKAN BACA DENGAN LIST URUTAN YANG BENA...